TRIBUNTRAVEL.COM - Menjelang waktu berbuka puasa, tempat berburu takjil selalu menjadi tujuan utama masyarakat untuk mencari aneka kuliner.
Di Solo, satu tempat yang selalu ramai para pemburu takjil adalah Depan Kampus II Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Ratusan pengunjung yang menjual aneka kuliner mulai dari gorengan, nasi, camilan hingga es menjajakan dagangannya di sepanjang Jalan Ahmad Yani, Pabelan.
Penasaran akan keramaian dan aneka takjil yang dijual di lokasi tersebut, TribunTravel memutuskan untuk mengunjunginya pada Jumat (16/4/2021).

Dari ujung timur, pengunjung disambut oleh deretan penjual bakso goreng, sosis telur, dan batagor yang menjual dagangannya mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 5.000 saja.
"Kalau mau berjualan disini, harus booking tempat dari siang, jam 14.00 saya sudah datang," kata Maya (34) salah satu penjual sosis telur (Sostel) kepada Tribun Travel, Jumat (16/4/2021).
Maya yang biasanya berjualan sosis telur dan bola-bola mi di Lapangan Karangasem itu mengaku, ia memilih pindah ke area UMS pada saat Ramadan karena lebih ramai pembeli.
"Kalau di Lapangan Karangasem, biasanya laku 50 hingga 100 tusuk, kalau di area UMS menjelang buka puasa, bisa lebih dari 150 tusuk," kata Maya yang sehari-hari tinggal di Purwosari.
Sedangkan untuk bola-bola mi, ia mampu menjual 70 hingga 100 buah perharinya.
Menurut Maya, kenaikan omzet serupa juga dialami rekan-rekan sesama penjual yang ikut menjajakan dagangannya di lokasi tersebut.
"Mungkin, karena di sini banyak mahasiswa, pegawai, dan kompleks perkantoran, jadi lebih ramai pembelinya," tutur Maya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa UMS, Diana, yang sore itu turut berburu takjil mengatakan, suasanya menyerupai pasar dadakan di lokasi tersebut memang terjadi setiap tahun.
"Dulu, sebelum ada Covid-19 malah lebih ramai, saya kira karena pandemi jadi sepi, ternyata tidak jauh berbeda," kata Diana sembari membayar tahu mercon miliknya.
Baca juga: Jalan Suromenggolo jadi Tempat Favorit Warga Ponorogo buat Ngabuburit Sambil Berburu Takjil
Ia sendiri mengaku, sejak hari pertama puasa, selalu membeli takjil di sekitar lokasi tersebut lantaran lokasinya yang tidak terlalu jauh dari kosnya.
"Tadi membeli es kopyor Rp 5000, tahu mercon 3.000, bakso goreng Rp 2.000, pas Rp 10.000 sudah kenyang, hemat, cocok untuk anak kos," kata Diana.
Meski demikian, Diana berharap, tetap dihadirkan petugas dari dinas terkait, untuk menjaga agar tidak terjadi kemacetan atau kerumunan.
"Kalau euforia Ramadan tentu bisa dimaklumi, ini juga ladang rezeki untuk para pedagang, tapi alangkah baiknya kalau lahan parkir dan letak pedagangnya diatur, biar tidak berdempetan bahkan jadi tidak macet dan semrawut," imbuhnya.
(TribunTravel/Arimbi Haryas Prabawanti)
Baca juga: 5 Buah yang Cocok Dikonsumsi saat Sahur, Mulai dari Kurma hingga Pisang
Baca juga: Jalan Suromenggolo jadi Tempat Favorit Warga Ponorogo buat Ngabuburit Sambil Berburu Takjil
Baca juga: Kipo dan 4 Jajanan Khas Jogja yang Cocok untuk Menu Takjil saat Berbuka Puasa
Baca juga: Cari Tempat Berburu Takjil di Medan? Coba Kunjungi 4 Warung Legendaris Ini
Baca juga: Rekomendasi 6 Kuliner Enak di Semarang untuk Menu Takjil Buka Puasa