TRIBUNTRAVEL.COM - Malta mengumumkan skema guna mendorong pelancong untuk berlibur ke negara kepulauan di Eropa tersebut.
Langkah ini diambil pejabat setempat dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi dari sektor pariwsata.
Melansir laman Travel + Leisure, Malta memberi penawaran menarik bagi para pelancong yang bersedia tinggal di hotel-hotel negara itu mulai Juni 2021.
Menurut rilis resmi, Otoritas Pariwisata Malta akan membayar setiap pengunjung yang memesan untuk menginap tiga malam secara langsung di hotel bintang tiga hingga lima dalam skala tertentu.
Baca juga: Dua Negara Ini Akan Bangun Stasiun Luar Angkasa di Bulan Sebagai Fasilitas Penelitian Ilmiah
Mereka yang menginap di hotel bintang lima akan mendapatkan sekira Rp 1,7 jutaan per orang untuk setiap pemesanan.
Sedangkan para tamu di hotel bintang empat akan mendapatkan Rp 1,3 jutaan dan tamu di hotel bintang tiga akan mendapatkan Rp 871 ribuan.

Menteri Pariwisata Clayton Bartolo menambahkan bahwa jumlah tersebut akan disesuaikan dengan hotel, menggandakannya di setiap tingkat.
Sehingga, pengunjung dapat memperoleh hingga Rp 3,5 jutaan untuk menginap tiga malam di hotel bintang lima.
Menariknya, mereka yang pergi ke Pulau Gozo di Malta akan mendapatkan insentif tambahan 10 persen selain bayaran menginap di hotel.
Dengan dana hingga Rp 60 miliar yang dialokasikan untuk rencana tersebut, negara berharap dapat menarik lebih dari 35.000 pengunjung.
Saat ini, Malta masih dalam penguncian pandemi, dengan langkah pertama menuju pembukaan kembali mulai Senin (13/4/2021) kemarin.
Tempat penitipan anak, taman kanak-kanak, dan sekolah dasar dibuka kembali, dan kunjungan ke panti jompo diperbolehkan lagi.
Toko dan layanan yang tidak penting akan dibuka kembali pada Senin, 26 April 2021.
Pada hari yang sama kelompok beranggotakan empat orang akan dapat berkumpul di depan umum, menurut situs Otoritas Pariwisata Malta.
Tetapi tanggal terbesar di kalender adalah Selasa, 1 Juni 2021, ketika mereka secara resmi dibuka untuk para pelancong.
Bagaimanapun, 27 persen ekonomi negara berasal dari pariwisata, menurut data Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia.
Negara itu mencatat ada 2,7 juta pengunjung pada 2019, tetapi jumlah itu turun 80 persen ketika pandemi virus corona melanda.
Menurut CDC, Malta saat ini berada pada tingkat 4, tingkat yang sangat tinggi untuk penilaian keamanan COVID-19.
Negara ini telah memiliki 29.614 kasus COVID-19 dan 402 kematian sejak awal pandemi, menurut data Pusat Sumber Daya Coronavirus Johns Hopkins.
Kendati demikian, 42 persen orang dewasa di Malta telah menerima satu dosis vaksinasi, ini merupakan tingkat tertinggi di Uni Eropa.
Baca juga: Negara ini Berencana Buat Taman Nasional Baru, Namanya Diambil dari Dinosaurus 100 Juta Tahun Lalu
Baca juga: 4 Negara Ini Punya Waktu Puasa Paling Lama di Dunia, Ada yang Lebih dari 20 Jam
Baca juga: Negara Ini Akan Berikan Vaksin Gratis pada Turis untuk Jangka Panjang, Begini Syaratnya
Baca juga: Negara Ini Cabut Aturan Karantina untuk Wisatawan yang Sudah Divaksinasi Covid-19
Baca juga: 9 Negara Ini Bebaskan Kunjungan Bagi Wisatawan yang Sudah Vaksin
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)