TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Mauritius mengumumkan bahwa mereka akan memperluas program vaksinasi Covid-19.
Kini, negara kepulauan itu memasukkan wisatawan internasional jangka panjang yang berusia di atas 18 tahun dalam program vaksinasi.
Dengan demikian, diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Mauritius.
Langkah tersebut sebagai bagian dari upaya Mauritius untuk membuka kembali perbatasan negara secara penuh.
Baca juga: Pilot di India Dilarang Terbang Selama 48 Jam Setelah Menjalani Vaksinasi, Ini Alasannya
Melansir laman The National, Mauritius merupakan negara kepulauan yang terletak di lepas pantai Afrika dan dikelilingi Samudra Hindia.
Mauritius diketahui sebagai negara pertama di dunia yang menawarkan vaksinasi gratis kepada wisatawan.

Warga negara, penduduk, dan wisatawan jangka panjang yang memiliki visa premium akan ditawari vaksin Oxford-AstraZeneca Covishield.
Meskipun saat ini diisolasi, pihak berwenang berharap skema vaksin gratis akan mendorong para pelancong untuk datang dan mengunjungi pantai-pantai indah, pegunungan yang subur, dan pulau-pulau kecil yang masih asli di negara itu.
Syarat Mendapatkan Vaksin Gratis di Mauritius
Hanya pelancong yang memiliki visa premium Mauritius yang berhak mendapatkan vaksin.
Visa gratis yang dapat diperbarui ini memungkinkan pengunjung untuk tinggal di Mauritius hingga 12 bulan.
Ini bisa diajukan secara online setelah wisatawan mengonfirmasi penerbangan ke Mauritius.
Wisatawan yang mengunjungi Mauritius untuk liburan kurang dari 180 hari akan diberikan visa turis, bukan visa premium.
Pada dasarnya, untuk mendapatkan vaksin gratis, para pelancong harus menghabiskan 181 hari atau sekira enam bulan di Mauritius.
Pegajuan visa terbuka untuk siapa saja yang saat ini berada di Mauritius dengan visa kunjungan singkat, dan untuk siapa saja dari daftar 114 negara yang ingin pergi dan tinggal atau bekerja di Mauritius.
Pemohon harus dapat menunjukkan bukti rencana tinggal dalam jangka waktu yang lama, termasuk pemesanan akomodasi, serta memiliki asuransi perjalanan dan kesehatan yang memadai.
Pekerja jarak jauh dipersilakan, selama pekerjaan tersebut berada di luar pasar tenaga kerja dan sumber pendapatan negara.
Semua penerbangan penumpang internasional ke Mauritius saat ini ditangguhkan, jadi siapa pun yang ingin mengajukan visa harus menunggu perubahannya sebelum dapat melakukan perjalanan.
Apakah Perlu Karantina saat Bepergian ke Mauritius?
Penangguhan saat ini untuk penerbangan ke Mauritius berlaku hingga setidaknya Jumat, 26 Maret 2021.
Sebelum penangguhan, semua pengunjung harus menjalani karantina di hotel selama 14 hari saat tiba di Mauritius.
Proses karantina ini harus dipesan sebelumnya secara full-board, dengan pilihan hotel bintang dua, bintang tiga dan bintang empat.
Persyaratan karantina tersebut akan tetap berlaku hingga Senin, 31 Mei 2021.
Wsiatawan juga diharuskan memiliki hasil tes PCR Covid-19 negatif pada saat kedatangan, dan menjalani tes PCR lebih lanjut pada hari ke-7dan ke-14 setelah kedatangan.
Seperti tujuan pantai indah lainnya, Mauritius sangat bergantung pada pariwisata.
Sebelum pandemi Covid-19, pariwisata menyumbang 23,9 persen dari PDB Mauritius.
Mauritius hanya mencatat 664 kasus Covid-19 sejak dimulainya pandemi global.
Jumlah kasus telah meningkat sejak Januari 2021, dan penemuan 15 kasus dalam satu hari minggu ini telah memaksa pihak berwenang untuk memberlakukan penguncian nasional selama dua minggu.
Baca juga: Thailand Berencana Terima Turis yang Sudah Divaksin Covid-19
Baca juga: Ingin Liburan ke Kepulauan Madeira di Portugal? Wajib Vaksin Covid-19
Baca juga: American Airlines dan United Airlines Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Karyawannya
Baca juga: Polandia Cabut Aturan Karantina Bagi Wisatawan yang Sudah Divaksin Covid-19
Baca juga: Meski Sudah Divaksin, Turis yang Liburan ke Australia Tetap Harus Karantina
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)