TRIBUTRAVEL.COM - Penerbangan penumpang komersial pertama dari Abu Dhabi ke Israel telah mendarat di Tel Aviv.
Layanan perdana Etihad Airways ke ibu kota Israel berangkat dari Bandara Internasional Abu Dhabi pada Selasa (6/4/2021) pukul 10.13 pagi waktu setempat menuju Bandara Internasional Ben Gurion.
Pesawat itu mendarat pada pukul 12.19 malam waktu setempat, disambut dengan meriam air tradisional.
"Terima kasih telah terbang bersama kami pada penerbangan penumpang komersial pertama dari Abu Dhabi ke Israel," kapten mengumumkan saat pesawat berhasil mencapai landasan.
Baca juga: Ini Cara Unik Etihad Airways dalam Memperingati Hari Perempuan Sedunia
Melansir laman The National, ada beberapa tokoh penting yang menjadi penumpang dalam penerbangan bersejarah tersebut.
Di antaranya Mohamed Al Khaja, duta besar pertama Uni Emirat Arab (UEA) untuk Israel, Eitan Na'eh, kepala misi di Kedutaan Besar Israel di Abu Dhabi, dan Tony Douglas, kepala eksekutif Etihad Airways.

Semua penumpang dan awak dalam penerbangan itu telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19.
"Selamat datang di pesawat, kami senang Anda berada di penerbangan khusus ini," kata manajer kabin.
Setelah pesawat mendarat, ada sambutan selamat datang di bandara di Tel Aviv dengan pidato oleh Al Khaja, Douglas dan Shmuel Zakay, kepala eksekutif Bandara Internasional Ben Gurion.
"Hari ini menandai penerbangan perdana Etihad Airways dari ibu kota tercinta kami, Abu Dhabi, ke Tel Aviv, penerbangan yang telah saya datangi untuk memulai tugas saya sebagai duta besar pertama UEA untuk Israel," kata Al Khaja.
"Sejak penandatanganan Abraham Accord antara Israel dan UEA musim panas lalu, kedua negara telah bekerja sama untuk memulai era kerja sama yang baru dan dinamis. Dari menjajaki perdagangan dan peluang investasi hingga terlibat dalam pertukaran budaya. Israel dan UEA telah bergerak cepat untuk mewujudkan visi berani yang pertama kali mendukung kesepakatan menjadi kenyataan," ungkapnya.
Penerbangan EY598 menandai peluncuran layanan terjadwal antara Abu Dhabi dan Israel, dengan Etihad Airways awalnya akan mengoperasikan dua penerbangan dalam satu minggu.
Tarif pulang-pergi penerbangan ini dibanderol mulai dari Rp 4,7 jutaan untuk kelas ekonomi.
Penerbangan akan dioperasikan melalui Boeing 787-9 Dreamliner berkapasitas 290 kursi, dengan rincian 262 kelas ekonomi dan 28 kelas bisnis.
Layanan perdana melalui pesawat terdaftar A6-BLA juga dioperasikan dengan delapan kursi kelas satu.
Penerbangan selama tiga jam 20 menit itu dipimpin oleh Kapten Sulaiman Yaqoobi, didampingi oleh Kapten Abdulla Obaid dan Perwira Pertama Mansoor Al Hammadi.
“Kami merasa terhormat telah meluncurkan layanan penerbangan yang menghubungkan kedua ibu kota ini, mengingat hubungan yang kini telah berkembang sedemikian luar biasa untuk dapat memiliki konektivitas tersebut, sehingga memungkinkan orang-orang dari kedua kota untuk berkunjung satu dengan yang lainnya," kata Douglas kepada The National.
Israel ditambahkan ke Daftar Hijau Abu Dhabi, ini berarti para pelancong dari UEA yang terbang ke ibu kota tidak perlu lagi karantina pada saat kedatangan.
Selain terhubung dengan UEA, penumpang yang bepergian dari Tel Aviv dengan Etihad akan dapat terhubung ke 35 tujuan, termasuk kota-kota besar di Asia dan Australia.
Apakah Israel terbuka untuk pariwisata?
Israel saat ini tidak terbuka untuk tujuan pariwisata.
Hanya warga negara dan mereka yang memiliki pengecualian khusus yang dapat terbang ke negara itu.
Israel juga memberlakukan masa karantina selama 14 hari bagi sebagian besar pelancong.
Pelonggaran baru-baru ini terhadap pembatasan jumlah penumpang yang tiba di Bandara Internasional Ben Gurion adalah tanda positif bahwa negara tersebut membuat kemajuan dalam mengelola pandemi virus korona.
Saat perjalanan dibuka kembali maskapai mengantisipasi akan ada permintaan yang signifikan antara Israel dan UEA, baik untuk tujuan perjalanan bisnis maupun liburan.
Kedua negara diketahui memiliki peringkat tinggi untuk tingkat vaksinasi Covid-19.
Hal itu memberikan potensi koridor vaksin untuk lebih memudahkan perjalanan antar kedua negara.
Baca juga: Etihad Airways Jadi Maskapai Pertama di Dunia yang Divaksinasi Penuh
Baca juga: Masuk Daftar Merah, Emirates dan Etihad Airways Dilarang Terbang ke Inggris
Baca juga: Etihad Airways Luncurkan Gelang Elektronik untuk Bantu Terapkan Aturan Karantina
Baca juga: Kurangi Limbah Makanan di Pesawat, Etihad Akan Gunakan Teknologi Kecerdasan Buatan
Baca juga: Etihad Airways Pekerjakan Duta Kesehatan untuk Beri Informasi Perawatan Kesehatan ke Penumpang
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)
Baca selengkapnya soal penerbangan di sini.