Breaking News:

Masuk Daftar Merah, Emirates dan Etihad Airways Dilarang Terbang ke Inggris

Emirates dan Etihad Airways telah mengonfirmasi penangguhan semua layanan penerbangan penumpang ke Inggris sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Gambar oleh Rudi Nockewel dari Pixabay
Emirates dan Etihad Airways telah mengonfirmasi penangguhan semua layanan penerbangan penumpang ke Inggris sampai pemberitahuan lebih lanjut. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Emirates dan Etihad Airways telah mengonfirmasi penangguhan semua layanan penerbangan penumpang ke Inggris sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Kebijakan ini diambil setelah Uni Emirat Arab (UEA) ditambahkan dalam 'daftar merah' tujuan yang dilarang oleh pemerintah Inggris.

Mulai Jumat (29/1/2021), penumpang yang telah masuk atau transit melalui Uni Emirat Arab, Burundi, dan Rwanda dalam sepuluh hari terakhir tidak akan lagi diberikan akses ke Inggris.

Melansir laman Business Traveler, larangan tidak berlaku untuk warga negara Inggris dan Irlandia, atau warga negara ketiga dengan hak tinggal di Inggris.

Meski demikian, pelancong yang mendapat pengecualian tersebut akan merasa semakin sulit untuk melakukan perjalanan ke Inggris dari UEA.

Sebab, Emirates dan Etihad Airways menangguhkan semua penumpang penerbangannya.

Baca juga: Emirates Mulai Melakukan Vaksinasi Seluruh Karyawan yang Berbasis di Uni Emirat Arab

Wisatawan yang masih diizinkan terbang ke Inggris dari ketiga wilayah tersebut saat ini harus mengisolasi diri selama sepuluh hari di rumah, meskipun ada rencana untuk memberlakukan karantina hotel wajib .

Pernyataan di situs web Emirates mengonfirmasi bahwa penerbangan terakhir untuk sementara waktu ke Inggris adalah:

- EK07 dari Dubai ke London Heathrow

- EK01 dari Dubai ke London Heathrow

2 dari 4 halaman

- EK39 dari Dubai ke Birmingham

- EK27 dari Dubai ke Glasgow

Dan penerbangan terakhir yang berangkat dari Inggris ke Dubai adalah:

- EK08 ke Dubai dari London Heathrow

- EK02 ke Dubai dari London Heathrow

- EK40 ke Dubai dari Birmingham

- EK28 ke Dubai dari Glasgow

Etihad Airways Airbus A330-243
Emirates dan Etihad Airways telah mengonfirmasi penangguhan semua layanan penerbangan penumpang ke Inggris sampai pemberitahuan lebih lanjut. (Instagram/ @Oliver Holzbauer)

Sementara itu, Etihad Airways hanya menyatakan, “Mulai pukul 1 siang (GMT) pada 29 Januari 2021, semua penerbangan ke Inggris akan ditangguhkan.”

Departemen Transportasi Inggris mengatakan bahwa "Keputusan untuk melarang perjalanan dari tujuan ini sejalan dengan penemuan varian virus korona baru, yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, yang mungkin telah menyebar ke negara lain, termasuk UEA, Burundi dan Rwanda."

Aturan terbaru di Inggris tersebut menyusul larangan penerbangan ke Inggris dari Afrika Selatan dan negara tetangga awal bulan ini, bersamaan dengan penambahan tujuan lain ke "daftar merah", termasuk beberapa negara Amerika Selatan dan Tengah, serta Portugal dan Cape Verde.

3 dari 4 halaman

Emirates Lanjutkan Penerbangan dari Dubai ke Australia dengan Pembatasan Penumpang

Maskapai penerbangan Emirates memulai kembali penerbangan ke kota-kota di Australia mulai Senin (25/1/2021).

Maskapai yang berbasis di Dubai tersebut akan melanjutkan layanan ke Sydney, Melbourne dan Brisbane.

Kendati demikian, ada pengurangan jumlah penumpang internasional yang diizinkan terbang ke Australia.

"Emirates akan melanjutkan penerbangan penumpang ke Sydney mulai 25 Januari, ke Melbourne mulai 26 Januari, dan ke Brisbane mulai 28 Januari," kata seorang juru bicara maskapai penerbangan.

"Emirates sangat ingin melayani banyak warga Australia yang menunggu untuk pulang, dan kami berharap kondisi komersial dan operasional memungkinkan kami untuk terus melakukannya," tambahnya.

Melansir laman The National, Emirates sebelumnya telah membatalkan penerbangan ke tiga kota besar di Australia karena alasan operasional.

Ilustrasi maskapai Emirates
Emirates dilarang terbang ke Inggris setelah Uni Emirat Arab (UEA) ditambahkan dalam 'daftar merah' tujuan yang dilarang oleh pemerintah Inggris. (Flickr/ Riik@mctr)

Namun, maskapi tersebut terus melayani penerbangan ke Perth.

Pihak Emirates mengatakan kepada The National bahwa mereka menyesali ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada para pelancong karena keputusan tersebut.

Selain itu, Emirates juga akan tetap berkomitmen untuk menerbangkan warga Australia kemanapun mereka ingin pergi.

4 dari 4 halaman

Lebih sedikit penumpang dalam penerbangan

Adanya peraturan perjalanan yang berlaku di Australia saat ini membuat maskapai penerbangan seperti Emirates, dan maskapai penerbangan lain, hanya dapat menjual kursi dalam jumlah terbatas pada penerbangan ke negara tersebut.

Emirates diketahui mengoperasikan rute Australia melalui jet Boeing C yang memiliki kapasitas untuk mengangkut sekira 360 penumpang.

"Pandemi telah membuat penerbangan internasional sangat menantang, dan pembatasan dinamis serta persyaratan yang diterapkan oleh otoritas negara bagian yang berbeda di Australia telah menambah kerumitan dan beban pada operasi kami," kata juru bicara Emirates.

"Hal ini membuat kami menghentikan sementara layanan penumpang kami berhubungan dengan berbagai pemangku kepentingan terkait protokol awak dan detail operasional lainnya," tambahnya.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa Emirates telah membuat keputusan untuk melanjutkan layanan dengan penyesuaian pada operasional, sehingga dapat terus melayani para pelanggan.

Penerbangan tetap tidak tersedia untuk dipesan di situs web Emirates, tetapi ini diharapkan akan segera diperbarui.

Pembatasan baru yang lebih ketat pada kedatangan internasional di Australia mulai berlaku minggu lalu.

Batas mingguan dipotong dari yang sebelumnya 7.500 kedatangan, menjadi kurang dari 5.000 untuk empat minggu berikutnya.

Awak kabin dan pilot berada dalam gelembung

Kru Emirates dan pilot yang mengoperasikan penerbangan ke Australia berada dalam gelembung selama 48 jam sebelum penerbangan mereka, hingga mereka kembali ke Dubai.

Tes PCR yang wajib dilakukan 48 jam sebelum penerbangan, kini sedang dilakukan untuk para staf Emirates di rumah mereka.

Mereka yang akan melapor untuk penerbangan kemudian harus melakukan karantina sendiri di rumah sampai mereka berangkat ke bandara.

Di Australia, staf Emirates harus mengikuti tes lain pada saat kedatangan, dan tetap di hotel mereka sampai mereka kembali ke Dubai.

Emirates memuji stafnya karena membantu maskapai penerbangan untuk segera memulai kembali layanan penumpang ke Australia.

"Ini merupakan beban tambahan bagi kru kami sebagai individu, untuk rostering kami, dan biaya operasional, dan karena itu keputusan ini dibuat setelah peninjauan dan pertimbangan yang cermat," kata juru bicara Emirates.

Baca juga: Pilot Emirates Diskors karena Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel: Saya Tidak Menyesal

Baca juga: Maskapai Emirates Menangguhkan Seluruh Layanan Penerbangan ke Afrika Selatan

Baca juga: Emirates Rilis Pesawat dengan Kabin Kelas Ekonomi Premium, Seperti Apa Fasilitasnya?

Baca juga: Pertama Kali Selama Pandemi, Etihad Airways Operasikan Kembali Layanan Penerbangan ke Turki

Baca juga: Etihad Airways Terus Memperluas Jaringan Penerbangannya, Total Lebih dari 60 Tujuan

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
EmiratesEtihad AirwaysInggrisTribunTravel.comUni Emirat Arab Peter Gadiot Taz Skylar Simon Hooper Anne Boleyn Rishi Sunak Gemma Atkinson
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved