TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang pengrajin bernama Zainal mengolah limbah menjadi sebuah karya seni ukir patung yang indah.
Pria berumur 58 tahun itu awalnya mengumpulkan limbah kayu dan kelapa tua.
Limbah tersebut kemudian dimanfaatkan untuk membuat karya seni ukir patung agar bisa dijual.
DIkutip dari TribunVideo, karya dari Zainal dapat dilihat di kawasan Dobi, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Zainal yang dipanggil dengan nama Mak Itam mengolah limbah kayu menjadi karya seni ukir patung yang indah.
Selain itu, kelapa yang terbawa sungai ke muara pantai dibentuk seperti replika wajah manusia, dan hewan.
Baca juga: Berwisata ke Pameran The Wonderlust, Karya Seni Tentang Kegelisahan Seniman di Tengah Pandemi
Tempurung kelapa juga diolah menjadi asbak rokok dan karya lainnya.
Zainal dapat membuat karya seni ukiran sebanyak 4 buah karya dalam waktu satu hari.
Harga yang dijual berkisar mulai harga Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah.
Ia telah melakoni menjadi pengrajin karya seni ukiran sejak 2016 lalu, karena keadaan yang memaksanya.
Ia menjelaskan saat itu tidak ada pekerjaan, dan terfikirkan mengolah limbah kayu serta kelapa yang berserakan di kawasan Pantai Padang.
Zainal pun mengumpulkan dan membawa pulang kayu serta kelapa tua tersebut.
Karya yang sudah pernah dibuatnya yaitu kapal-kapalan, papan selancar, replika wajah, hewan, dan masih banyak lagi.
Ia menyebutkan karyanya juga diminati oleh turis yang datang atau singgah di Kota Padang.
Zainal masih menggunakan peralatan seadanya dan belum menggunakan peralatan yang canggih.
Sehingga, proses produksi menjadi terbatas.
TRAVEL UPDATE: Pameran 'Seni yang Tidak Pernah Pudar' Tampilkan 43 Karya Unik di Plaza Indonesia
Pameran bertajuk 'Seni yang Tidak Pernah Pudar' tengah berlangsung di Plaza Indonesia, Jakarta.
Pameran instalasi itu diketahui telah dibuka untuk umum mulai 1 Maret 2021 lalu.
Menurut laporan wartawan Tribunnews, Herudin, Seni yang Tidak Pernah Pudar adalah rangkaian acara yang bertemakan 31 Years & Fabulous.
Total, ada 43 karya dari 21 seniman yang ditampilkan dalam pameran instalasi tersebut.
Ada sejumlah patung dengan berbagai bentuk, seperti hewan, manusia, bahkan ada pula yang tak beraturan.
Meskipun hanya terdiam, patung-patung ini tampak seperti menyuarakan sebuah pesan.
Entah berbicara tentang rumah, ibu dan anak, atau berbagai macam hal tentang kehidupan.
Patung yang disuguhkan dalam pameran ini sebenarnya tidak semuanya baru diproduksi.
Ada pula patung yang dibuat pada tahun 2007, 2003, 2019, hingga 2020 lalu.
Namun, pesan di dalamnya selalu relevan dengan zaman dan oleh karena itu pula ia 'nyambung' dengan judul pameran.
Meski sebagian besar bergaya kontemporer, aliran patung yang dipamerkan bisa bemacam-macam jika dilihat lebih dalam.
Ada yang bermain dengan 'kubisme', 'kinektika,' 'abstrak, dan lain sebagainya.
Baca juga: Sudah Dibuka! Karya Van Gogh dan David Hockey Akan Dipamerkan Bersama di Houston, Seperti Apa?
Baca juga: Keren! Sampah yang Ada di Gunung Everest Ini Akan Diubah Jadi Karya Seni
Baca juga: Unik! Maskapai Ini Sulap Suku Cadang Pesawat Lama Jadi Karya Seni Ramah Lingkungan
Baca juga: 5 Karya Seni Tradisional Khas Jepang, dari Seni Kaligrafi hingga Dupa
Baca juga: 4 Museum yang Wajib Disambangi saat Liburan ke Jepang, Ada Beragam Karya Seni Kontemporer
(TribunTravel.com/Mym)