lihat foto
TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah pameran karya seni bertajuk Hockney-Van Gogh: The Joy of Nature, di Museum Seni Rupa, Houston, Texas telah dibuka.
Melansir laman Lonelyplanet.com (10/3/2021), pameran tersebut nantinya akan diselenggarakan hingga 20 Juni mendatang.
Dalam pameran ini juga dilakukan penelitian terhadap karya dari seniman ternama dunia Vincent van Gogh dan David Hockney yang memliki banyak kesamaan.
Van Gogh merupakan seniman berkebangsaan Belanda dan meninggal pada 1890.
Sementara itu, Hockney adalah seniman yang lahir di Inggris pada 1937 tapi paling sering dikaitkan dengan California.
Dalam Hockney-Van Gogh: The Joy of Nature, mengungkapkan, Van Gogh memberi pengaruh besar pada karya Hockney.
Ada sekitar 57 lukisan pemandangan dan gambar dari kedua seniman tersebut yang terdiri dari 47 karya Hockney dan 10 karya Van Gogh.
Melalui pameran ini, kamu dapat melihat Museum Van Gogh di Amsterdam di Museum Seni Rupa, Houston.
Baca juga: Melihat Pameran Affandi dan Pangeran Diponegoro di Pekan Kebudayaan Nasional 2020
Sedangkan untuk karya Hockney yang dipilih untuk pameran ini dilukis pada 2000-an di Yorkshire Wolds, timur laut Inggris.
Pada saat itu, Hockney kembali setelah hampir 40 tahun di Los Angeles untuk mengunjungi ibu dan temannya yang sedang sakit parah.
Pada momen tersebut ia mengeksekusi lanskap en plein air.
TONTON JUGA:
Melalui pengamatannya, ia mengungkapkan perubahan musim dari segi cahaya, ruang, dan alam yang terus berubah.
Karya-karya mengesankan ini menawarkan wawasan yang jelas tentang kecintaan Hoki terhadap alam.
Hal tersebut memperlihatkan kaitan yang jelas dengan karya lanskap Van Gogh, seperti Field with Irises near Arles (1888) dan Path in the Garden of the Asylum (1890).
Meski kedua seniman ini terpaut jarah waktu yang sangat jauh, pameran tersebut bertujuan untuk menunjukkan bagaimana David Hockney dan Vincent van Gogh dipersatukan.
Hal ini dapat dilihat dari ketertarikan meraka yang sama terhadap alam, penggunaan warna yang berani, dan eksperimen dengan perspektif.
Di sisi lain, masing-masing dari mereka juga menciptakan dunia pelukis yang individual dan jujur pada diri mereka sendiri.
Sehingga pekerjaan mereka menawarkan daya tarik universal yang sangat luar biasa.
"Hockney pernah bertanya, 'Bagaimana Anda bisa bosan dengan alam?," ujar Ann Dumas, konsultan kurator seni Eropa untuk museum tersebut.
"Dalam pameran ini, kami menemukan kecintaan mendalam kedua seniman terhadap alam yang diekspresikan melalui warna cemerlang dan kapasitas untuk melihat dunia dengan mata yang segar," katanya lagi.
Baca juga: Museum Ini Perbolehkan Pengunjung Makan Barang Pameran, Intip Keunikannya
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Perpustakaan Nasional RI Gelar Pameran Lukisan Bertema Suku Baduy
Baca juga: Prancis Buka Museum Bawah Air, Berlokasi di Dasar Laut Mediterania
Baca juga: Tutup Selama Pandemi, Museum Louvre Lakukan Sejumlah Proyek Renovasi
Baca juga: Museum Vatikan Kembali Dibuka, Tawarkan Mahakarya Renaisans Terbesar di Dunia
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')
