Breaking News:

TRIBUNTRAVEL UPDATE

TRAVEL UPDATE: Perpustakaan Nasional RI Gelar Pameran Lukisan Bertema Suku Baduy

Mengenal suku Baduy lewat pameran lukisan karya Jenny Mahstutidi di Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Youtube/ TribunTravel
Pameran lukisan suku Baduy karya Jenny Mahstutidi. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Indonesia memang memiliki beragam suku yang tersebar di berbagai wilayah.

Satu di antaranya adalah Suku Baduy yang mendiami wilayah Kabupaten Lebak, Banten.

Kehidupan Suku Baduy sangatlah unik, sehingga menarik untuk dipelajari.

Nah, jika tertarik ingin tahu lebih dalam tentang Suku Baduy, kamu bisa datang ke Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI).

Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berlokasi di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Gambir, Jakarta Pusat, DKI Jakarta.

Selama berada di sana, kamu akan disuguhi pameran lukisan yang bertema suku Baduy.

Baca juga: 5 Suku Misterius Ini Belum Pernah Terjamah Kehidupan Luar

Melansir dari laporan wartawan Tribunnews.com, Jeprima, pameran lukisan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia tersebut merupakan karya dari Jenny Mahstutidi.

Meski digelar saat pandemi COVID-19 sedang berlangsung, namun antusias pengunjung yang hadir ke pameran terbilang cukup ramai.

Demi kenyamanan dan keselamatan bersama, pihak penyelenggara menerapkan sejumlah protokol kesehatan.

Pihak penyelenggara juga memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung guna menghindari kerumunan.

2 dari 4 halaman

Dengan begitu, para pengunjung yang ingin menyaksikan pameran lukisan bertema suku Baduy tetap aman dan nyaman.

Pameran sudah dibuka dan dapat dinikmati para pengunjung mulai Selasa (9/2/2021) lalu.

Nantinya, pameran lukisan bertema Suku Baduy ini akan berlangsung hingga 27 Februari 2021.

Selain pameran lukisan tentang Suku Baduy, akan ada peluncuruan buku karya Jenny Mahstuti yang berjudul 'Gerimis di Tanah Titipan'.

Keunikan Suku Buton di Indonesia, Punya Mata Berwarna Biru Cerah yang Memesona

Pernahkah kalian berharap memiliki warna mata yang berbeda?

Mayoritas orang Asia selalu memiliki mata berwarna cokelat ataupun hitam, serta beberapa dari mereka berwarna abu-abu.

Namun, ada satu suku di Indonesia yang dikenal memiliki mata biru cerah, yaitu suku Buton.

Belum lama ini, foto-foto terbaru suku tersebut, yang diambil oleh ahli geologi dan fotografer Korchnoi Pasaribu, menjadi viral di media sosial (medsos).

Para warganet banyak yang mempertanyakan bagaimana bisa sekelompok orang di suku Buton memiliki warna mata biru alami.

3 dari 4 halaman

Terutama mengingat fakta bahwa sebagian besar orang Asia memiliki mata yang berwarna cokelat.

Melansir dari laman Discover ASEAN, suku Buton dapat ditemukan di provinsi Sulawesi Tenggara, tepatnya di Pulau Buton.

Yang menarik dari suku ini adalah mata biru cerah yang sangat kontras dengan kulit cokelat mereka.

Tak semua penduduk suku Buton memiliki warna berwarna biru menyala.

Sebagian besar penduduk suku Buton memiliki mata cokelat normal, tetapi sebagian kecil dari mereka memiliki mata biru.

Seorang bocah di Desa Boneatiro, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, Fardan Ramadhan (5), memiliki sepasang mata yang berwarna biru di kedua bola matanya.
Seorang bocah di Desa Boneatiro, Kecamatan Kapuntori, Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara, Fardan Ramadhan (5), memiliki sepasang mata yang berwarna biru di kedua bola matanya. (KOMPAS.COM / DEFRIATNO NEKE)

Uniknya, ada beberapa penduduk yang hanya memiliki satu mata biru, sementara mata satunya tetap berwarna cokelat.

Keunikan tersebut hampir tidak dapat ditemukan di sejumlah suku yang juga mendiami pulau tersebut.

Ternyata suku tersebut memiliki mata biru yang tajam ini sebagai akibat dari kelainan genetik langka yang disebut sindrom Waardenburg.

Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, sindrom Waardenburg adalah sekelompok kondisi genetik yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, dan perubahan pigmentasi pada rambut, kulit, dan mata.

Sindrom Waardenburg adalah mutasi genetik turun-temurun yang diperkirakan hadir dalam beberapa bentuk pada 1 dari 42.000 orang.

4 dari 4 halaman

Selain efeknya yang terkadang mengejutkan pada pigmentasi mata, termasuk menyebabkan warna mata yang berbeda, hal itu juga dapat menyebabkan hilangnya pendengaran.

Dikutip dari Daily Mail, suku Buton difoto oleh Korchnoi Pasaribu, seorang ahli geologi dari Jakarta, Indonesia, saat berkunjung ke pulau itu pada 17 September 2020 lalu.

Fotografer berusia 38 tahun dan ayah dua anak ini telah mendokumentasikan kehidupan di pedesaan Indonesia sejak September 2019, dengan fokus khusus pada banyak suku dan warisan budayanya.

Ia mengatakan bahwa fotografi bukanlah profesi full-time-nya, melainkan cinta dan hobinya.

Pasaribu berkata, "saya sebenarnya bekerja sebagai ahli geologi, di pertambangan nikel, dan fotografi adalah hobi saya."

Dia mengatakan bahwa menemukan suku bermata biru sangat menginspirasi karena mereka sangat unik.

"Mata biru itu unik nan indah dan mereka itu adalah inspirasi saya. Biru adalah warna mata favoritku," kata Pasaribu.

Baca juga: Suku Ini Gunakan Tengkorak Manusia Sebagai Bantal

Baca juga: Unik, Anak Perempuan di Suku Ini Mengenakan Konde yang Terbuat dari Rambut Leluhurnya

Baca juga: Suku Ini Dikenal Sebagai Peminum Darah, Konon Bisa Tingkatkan Kekebalan Tubuh

Baca juga: Suku Maya Pernah Menjadikan Kalkun Sebagai Hewan yang Dipuja, Ini Alasannya

Baca juga: Uniknya Suku Korowai dari Papua, Tinggal di Rumah Pohon yang Tingginya Capai 50 Meter

(TribunTravel.com/Mym)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Perpustakaan Nasional Republik IndonesiaCovid-19JakartaSuku Baduy Sate Taichan
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved