TRIBUNTRAVEL.COM - Merayakan Maulid Nabi, masyarakat Desa Sukadana, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur punya tradisi yang unik.
Tradisi ini bernama Karye Mesajik Mulut Adat.
Dalam tradisi ini, warga Sukadana mencuci senjata pusaka yang disimpan di Bale Beleq atau Gedeng Kedaton.
"Pada tradisi Mesajik, warga mencuci benda-benda pusaka seperti keris dibersihkan dengan cara-cara ritual khusus," menurut laporan wartawan TribunLombok, Sirtupillaili.
Biasanya pembersihan senjata pusaka ini dilakukan oleh para lelaki di desa.
Senjata yang dibersihkan di antaranya berupa keris, pedang, tombak, tutup bambu, hingga gong.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Kopi Santen, Minuman Unik yang Wajib Dicoba saat Liburan ke Blora

Sebelum dilakukan pencucian senjata pusaka, warga Sukadana melakukan serangkaian acara sehari sebelumnya.
Di mulai dengan membuat minyak jelengan dari kelapa asli tanpa campuran.
Pembuatan minyak ini harus dilakukan di dalam kompleks Gedeng Kedaton, tidak boleh dilakukan disembarangan tempat.
Pada malam harinya, warga membaca lontar kuno berisi kisah raja-raja zaman dahulu.
Lalu keesokan harinya, acara dilanjutkan dengan penyembelihan ayam.
"Ayam yang digunakan ini merupakan sumbangan dari warga tanpa diminta," ujarnya.
Penyembelihan pun dilakukan di dalam kompleks Bale Beleq dan sembilan ayam khusus harus dimasukkan ke dalam Gedeng Kedaton.
Setelahnya, senjata pusaka dikeluarkan dan dicuci bersama oleh para warga.
Pencucian ini menggunakan air yang dicampur kembang dan minyak serta kepingan uang logam.
Tonton juga:
Setelah semua benda pusaka dibersihkan, warga lalu membaca zikir dan doa di dalam Bale Beleq.
Tak sedikit warga yang meminta air bekas cucian benda pusaka karena mereka percaya air tersebut bisa menjadi obat berbagai macam penyakit.
Karye Mesajik ini merupakan acara rutin yang digelar warga Desa Sukadana setiap 12 Rabiul Awal, bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Selain memiliki nilai-nilai budaya, tradisi mesajik juga memiliki unsur religius.
Warga juga melakukan zikir dan hanya dilakukan pada bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Taman Panorama Lobang Jepang, Destinasi Wisata Keluarga di Bukittinggi
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Lumpia Duleg, Kuliner Khas Delanggu Klaten yang Ada Sejak Jaman Penjajahan
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Berdiri Sejak 1947, Toko Kopi Podjok Solo Jadi Surga Kecil Pencinta Kopi
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Tindaklanjuti Imbauan Walikota Bogor, Kampung Tematik Mulyaharja Ditutup Sementara
Baca juga: TRAVEL UPDATE: Dimsum Uma Yum Cha, Kedai Hits yang Wajib Dikunjungi saat Liburan ke Solo
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)