Breaking News:

Lebih dari Setengah Pilot di Dunia Tak Lagi Bisa Terbangkan Pesawat, Ini Alasannya

Akibat pandemi COVID-19, lebih dari setengah profesi pilot maskapai penerbangan di seluruh dunia tak bisa lagi kemudikan pesawat.

Penulis: Nurul Intaniar
Editor: Sinta Agustina
Pixabay/StockSnap
Ilustrasi pilot duduk di ruang kokpit. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi COVID-19 memang berdampak besar bagi industri penerbangan.

Bahkan banyak maskapai penerbangan di dunia yang selama beberapa bulan menghentikan operasionalnya di tengah pandemi COVID-19.

Tak sampai di situ saja, rupanya pilot maskapai penerbangan turut merasakan dampak pandemi COVID-19.

Lebih dari setengah profesi pilot di dunia ini tampaknya tak dapat lagi mengemudikan pesawat.

Sebuah survei baru menunjukkan bahwa lebih dari setengah pilot maskapai penerbangan di dunia saat ini tak dapat lagi terbang untuk mencari nafkah.

Dari laporan tersebut, ada juga pilot dari maskapai yang tak disebutkan menyatakan bahwa dia yang saat ini masih bekerja di maskapai penerbangan merasa kurang dihargai oleh atasannya.

Baca juga: Pilot Emirates Diskors karena Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel: Saya Tidak Menyesal

Studi kasus tersebut diselenggarakan oleh GOOSE Recruitment yang berbasis di Inggris dan publikasi industri FlightGlobal.

Hampir 2.600 pilot di dunia telah diwawancarai untuk memberikan jajak pendapat tersebut, menurut laporan Foxnews.

Dan hasilnya ditemukan hanya 43% pilot di dunia yang masih melakukan pekerjaannya hingga saat ini.

Ilustrasi pilot duduk di ruangan kokpit pesawat.
Ilustrasi pilot duduk di ruangan kokpit pesawat. (Pixabay/StockSnap)

Rupanya pandemi virus corona atau COVID-19 telah mempengaruhi pergerakan internasional, termasuk berdampak bagi industri penerbangan.

2 dari 4 halaman

Bahkan pelancong yang sudah memesan tiket pesawat untuk perjalanan liburan banyak yang dibatalkan.

Minat mereka semakin menurun karena pejabat bagian kesehatan masih mendorong masyarakat untuk tinggal di rumah dalam rangka memerangi COVID-19.

Menurut jajak pendapat, sekitar 10% pilot telah dipindahkan ke peran non-terbang.

Sisanya telah diberhentikan atau terdaftar sebagai pengangguran.

"Kami juga dapat melihat efek pandemi terhadap pilot yang bekerja," kata Mark Charman, CEO dan pendiri GOOSE Recruitment yang dikutip TribunTravel dari Foxnews, Jumat (29/1/2021).

"Sejumlah besar merasa tidak aman tentang pekerjaan mereka, semakin banyak yang berencana mencari peran baru tahun ini serta banyak yang merasa kurang dihargai oleh majikan mereka."

Seiring perkembangan dan distribusi vaksin COVID-19 yang memicu harapan untuk masa depan, kru maskapai penerbangan berada dalam posisi yang tidak pasti untuk saat ini.

Scott Kirby, CEO United Airlines, baru-baru ini mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk mewajibkan vaksin untuk semua karyawan.

Pesaing Delta, American dan Southwest, sementara itu, telah menyarankan bahwa mereka akan memberikan vaksin gratis untuk staf mereka, jika memungkinkan.

TONTON JUGA:

3 dari 4 halaman

Seorang penumpang dilarang naik pesawat karena berpakaian terbuka

Seorang penumpang wanita dilarang naik pesawat karena cara berpakaiannya yang dinilai salah.

Catherine Bampton (23) dari Australia, saat itu akan naik pesawat Virgin Australia dari Adelaide.

Dalam jadwal penerbangannya itu, dia memakai setelah kekinian yakni atasan berleher halter dan celana panjang.

Namun, sebelum terbang dia dihentikan dan dilarang naik ke pesawat.

Kru maskapai mengatakan pada Bampton bahwa dia dilarang naik pesawat oleh pilot.

Bampton menjelaskan, "Dia (kru maskapai) mengatakan kepada saya di depan semua orang bahwa pilot menolak saya untuk naik pesawat karena pakaian yang saya pakai ini."

"Saya sangat shyok dan sangat bingung karena pakaian saya tidak terlalu terbuka. Tapi itu sangat memalukan dan benar-benar memalukan."

Ketika Bampton bertanya apa ada yang salah dengan pakaiannya, Bampton diberi tahu kalau "pilot tidak suka ketika orang menunjukkan bagian kulit tubuhnya terlalu banyak" alias terlalu terbuka.

Staf maskapai itu menambahkan, "Saya bertanya padanya, apakah anda tidak bisa menunjukkan lengan dan punggung anda dan dia tidak tahu harus menjawab apa."

4 dari 4 halaman

"Semua orang yang menunggu untuk naik pesawat sedang duduk di sana sambil menonton, dan anda bisa melihat kalau mereka menatap kaget dengan mulut terbuka."

Kemudian, Bampton diizinkan naik pesawat kalau dia mau memakai jaket, menurut laporan The Sun.

Dia juga harus meminta maaf pada pihak maskapai penerbangan atas kejadian kurang menyenangkan ini.

Menurut laporan, pedoman Virgin Australia menyatakan bahwa penumpang harus memakai pakaian yang sesuai yakni menutupi bagian bawah seperti memakai celana, rok, atau celana panjang, dan bagian atas seperti kemeja.

Aturan lain juga dijelaskan kalau penumpang tidak boleh memakai pakaian tanpa lengan.

Seorang juru bicara Virgin Australia mengatakan kepada Sun Online Travel, "Pedoman pakaian di pesawat kami serupa dengan maskapai lain di sini di Australia dan sebagian besar dari mereka yang terbang bersama kami memenuhi atau melampaui mereka."

"Sebagai maskapai penerbangan paling dicintai di Australia, selalu menjadi niat kami agar mereka yang bepergian dengan Virgin Australia merasa disambut dan mendapatkan perjalanan yang nyaman."

"Kami sedang melakukan peninjauan atas insiden tersebut dan secara proaktif mencoba menghubunginya untuk lebih memahami apa yang terjadi. Kami juga mengingatkan anggota tim garis depan tentang persyaratan kode pakaian kami untuk para tamu."

Baca juga: Pilot Ini Terpaksa Jadi Kuli Bangunan usai Dipecat karena Pandemi Covid-19

Baca juga: 10 Momen Menegangkan yang Pernah Dialami Pilot, Termasuk Mesin Pesawat yang Tiba-tiba Mati

Baca juga: Sering Kesal karena Penerbangan Ditunda? Pilot Beberkan Alasannya

Baca juga: 30 Menit Terbang, Pesawat Ini Dilaporkan Hilang Radar, Pilot dan Anaknya Ditemukan Tewas

Baca juga: Wanita Ini Dilarang Naik Pesawat karena Pilot Tak Suka Melihatnya Berpakaian Terbuka

(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Covid-19United AirlinesAustraliapilotpesawatpenerbanganmaskapaiTribunTravel.com Yeti Airlines Fomepizole HBF Park
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved