TRIBUNTRAVEL.COM - Administrasi Umum Penerbangan Sipil di Kuwait telah mengumumkan akan membatasi jumlah penumpang yang tiba di Bandara Internasional Kuwait.
Aturan tersebut diterapkan dalam upaya untuk membendung virus corona (COVID-19) dan jenis barunya yang berbahaya.
Melansir laman The National, Rabu (27/1/2021), mulai 24 Januari hingga 6 Februari, hanya 1.000 pelancong yang diizinkan memasuki negara itu setiap harinya.
Maskapai penerbangan nasional, Kuwait Airways, mengonfirmasi berita tersebut di halaman Twitternya pada 22 Januari.
"Kuwait Airways ingin menunjukkan bahwa di bawah otoritas Administrasi Umum Penerbangan Sipil telah diputuskan untuk mengurangi jumlah penumpang dalam penerbangan ke Kuwait dari 24 Januari hingga 6 Februari. Pekerja rumah tangga dan penumpang transit dikecualikan dari keputusan ini. Terima kasih atas kerja sama Anda," tulis maskapai dalam Twitternya.
Pernyataan yang sama juga dikeluarkan oleh Abdullah Al-Rajhi, direktur Departemen Transportasi Udara di Administrasi Umum Penerbangan Sipil, awal pekan ini.
Baca juga: Bandara Ini Punya Program Unik untuk Hindari Kontak Fisik Petugas TSA dengan Pelancong
Laporan tersebut selanjutnya menyatakan bahwa waktu dua minggu juga akan memberi waktu kepada pihak berwenang untuk menyelesaikan dan memperkuat laboratorium internal bandara dan peralatan mereka.
Kemudian, mereka dapat melakukan pemeriksaan kesehatan yang diperlukan pada semua penumpang yang tiba.
Seperti yang disebutkan dalam tweet Kuwait Airways, Al-Rajhi membenarkan bahwa pekerja rumah tangga dan mereka yang transit melalui Kuwait tidak akan dimasukkan dalam angka 1.000 per hari.
Pengecualian juga diberlakukan pada perusahaan pelayaran dan penerbangan kargo, jadi aturan ini tidak akan mempengaruhi ketersediaan barang dan jasa yang berkelanjutan.
Mengenai penumpang dengan tiket yang sudah dipesan sebelumnya, Al-Rajhi mengatakan bahwa pihak berwenang sedang bekerja dengan berbagai maskapai penerbangan lokal dan internasional untuk menjadwalkan ulang penerbangan agar sesuai dengan aturan baru.
Satu di antaranya adalah dengan mengurangi kapasitas operasi per penerbangan menjadi 35 penumpang.
Seorang juru bicara dari Etihad Airways mengatakan kepada The National, "Mengikuti peraturan terbaru dari otoritas Kuwait, batasan lebih lanjut pada jumlah penumpang dari setiap penerbangan yang diizinkan untuk turun di Bandara Internasional Kuwait telah diterapkan."
Alhasil, Etihad Airways untuk sementara membatasi jumlah penumpang yang terbang antara Abu Dhabi dan Kuwait hingga 6 Februari.
"Wisatawan yang kembali ke Kuwait didorong untuk menghubungi Etihad Airways untuk memastikan rencana perjalanan mereka tidak terganggu," kata juru bicara tersebut.
Kami akan bekerja sama dengan pelanggan dan agen perjalanan yang terkena dampak untuk memberi tahu tentang perubahan pada rencana perjalanan dan mengakomodasi mereka kembali di penerbangan alternatif. Etihad terus mematuhi pedoman yang ditetapkan oleh otoritas terkait di Uni Emiart Arab dan Kuwait," tambahnya.
Baca juga: Phuket Thailand Buka Kembali Perbatasan, Pelancong Wajib Patuhi Phuket Smart Checkpoint
Baca juga: Yunani Membuka Perbatasan Mulai 15 Juni 2020, Pelancong Harus Tes Kesehatan saat Tiba di Bandara
Baca juga: Turki Akan Buka Pariwisata untuk Pelancong Seluruh Dunia saat Lockdown Berakhir
Baca juga: 5 Negara yang Tak Wajibkan Karantina Mandiri Bagi Pelancong yang Datang
Baca juga: Mulai 8 Juni 2020 Pelancong yang Datang ke Inggris Akan Dikarantina, Begini Cara Kerjanya
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)