TRIBUNTRAVEL.COM - Administrasi Keamanan Transportasi alias (TSA) merupakan petugas bandara yang bekerja menjaga keamanan di seluruh sektor transportasinya.
Akibat penyebaran pandemi Covid-19, sebagian besar TSA bandara di dunia mulai memikirkan cara untuk mengurangi kontak fisik antara penumpang dengan petugas keamanan bandara.
Saat ini di Bandar Udara Nasional Ronald Reagan Washington sedang melakukan program uji coba sistem verifikasi ID layanan mandiri.
Apabila program itu berhasil, program TSA bandara ini akan diluncurkan ke lebih banyak negara.
Lalu, apa program yang di maksud?
Ketika kamu memasukkan SIM, paspor,kartu penduduk tetap, ID militer atau ID valid lainnya ke dalam perangkat pemindai, teknologi verifikasi biometrik akan mencocokkan ID dengan fotomu secara real-time.
• Pria dengan Jetpack Terlihat Terbang 900 Meter di Atas Bandara Los Angeles
Dengan begitu bisa mengurangi kontak fisik antara calon penumpang dengan petugas keamanan bandara.
Kemudian bagaimana kalau perangkat itu gagal ketika proses pencocokan?
Dilaporkan dalam forbes.com, Kamis (3/9/2020), apabila gagal maka kamu harus melalui proses penyaringan reguler dengan petugas TSA yang ada di belakang penghalang akrilik bening.
Pihak TSA bandara mengatakan bahwa perangkat baru tersebut tidak menyimpan foto para pelancong.
Namun jika calon penumpang memilih untuk tidak mengambil foto, ID-nya akan diverifikasi melalui proses tatap muka secara normal.
Ternyata akibat dari penyebaran pandemi Covid-19 ini berdampak parah bagi para petugas TSA bandara.
Sejak 1 Maret 2020 dilaporkan hampir 1.800 petugas TSA bandara positif Covid-19 berdasarkan hasil tes.
Bahkan enam diantaranya dinyatakan meninggal dunia akibat virus tersebut.
Saat ini masih tercatat ada 273 karyawan TS bandara yang terinfeksi Covid-19.
“Pada akhir uji coba, kami berharap dapat menentukan bagaimana posisi teknologi baru bisa memungkinkan penumpang untuk menggunakannya sendiri sehingga petugas pos pemeriksaan lebih aman, sambil menambahkan manfaat keamanan yang signifikan (bagi pelancong dan petugas),” kata Administrator TSA, David Pekoske.
Teknologi baru ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar oleh TSA untuk bergerak menuju proses penyaringan swalayan yang lebih efisien.
TONTON JUGA:
Sedangkan pada bulan Mei 2020, Departemen Keamanan Dalam Negeri mengundang perusahaan teknologi untuk mengajukan proposal untuk sistem penyaringan mandiri yang lebih cepat di pos pemeriksaan bandara.
“Sama seperti checkout sendiri di toko bahan makanan, bagasi terdaftar yang diberi label sendiri, atau mesin ATM, banyak penumpang lebih memilih menyelesaikan sendiri, dengan kecepatan mereka sendiri,” menurut permintaan informasi DHS.
“Solusi yang berhasil akan mengarah pada proses penyaringan yang intuitif dan ramah penumpang sambil meningkatkan keamanan, mempercepat throughput penumpang, mengurangi tingkat pat-down, dan mengurangi tingkat kontak keseluruhan pengalaman penumpang dengan penumpang dan TSO lain," sambungnya.
Dilaporkan juga bahwa pelancong di Bandar Udara Nasional Ronald Reagan Washington secara sukarela ikut berpartisipasi dalam uji coba menggunakan mesin verifikasi ID layanan mandiri yang baru.
• Jadwal Penerbangan Lion Air dari dan ke Bandara Husein Sastranegara Bandung
• Bahayakan Penerbangan, Pilot Laporkan Pria Misterius yang Terbang dengan Jetpack di Dekat Bandara
• AirAsia Akan Kenakan Biaya Tambahan untuk Penumpang yang Mau Check-in di Bandara Sejumlah Negara
• Damri Kini Layani Trayek dari Bandara YIA ke Berbagai Tempat Wisata di Jogja, Berikut Rutenya
• Catat! AirAsia Bakal Kenakan Biaya Check-in di Counter Bandara Sejumlah Negara, Ini Harganya
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)