Breaking News:

Tolak Memakai Masker, Wisatawan di Bali Dihukum Push Up

Polisi di Bali memberikan hukuman push up kepada wisatawan yang menolak memakai masker di depan umum.

Twitter/@Marcellomj
Wisatwan di Bali dihukum push up karena menolak memakai masker di depan umum. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Polisi di Bali memberikan hukuman push up kepada wisatawan yang menolak memakai masker di depan umum.

Wisatawan yang tertangkap tanpa masker dan tidak mampu membayar denda akan menghadapi hukuman push up sebanyak 50 kali, lapor Euronews.

Sementara bagi wisatawan yang tak memakai masker dengan benar, akan menghadapi hukuman push up sebanyak 15 kali.

Melansir laman Travel + Leisure, Jumat (22/1/2021), Bali mulai memberlakukan denda untuk pelanggaran masker sejak Agustus 2020 lalu.

Penduduk setempat cenderung mematuhi persyaratan untuk mengenakan masker di depan umum, namun beda halnya dengan wisatawan.

Euronews melaporkan bahwa 90 persen pelanggaran Covid-19 di Bali berasal dari wisatawan yang masuk secara resmi sebelum pualu tersebut menutup perbatasan pada April 2019 lalu.

Baca juga: Maskapai Ini Turunkan Penumpang yang Tak Pakai Masker dan Malah Berpidato di Pesawat

Polisi menjelaskan kepada Euronews bahwa wisatawan cenderung tidak menghormati peraturan masker setempat.

"Pertama, mereka mengatakan tidak mengetahui peraturan ini," kata petugas penegak hukum Gusti Agung Ketut Suryanegara.

"Lalu mereka bilang mereka lupa, topeng mereka basah atau rusak," tambahnya.

Diketahui, denda yang dibkenakan akibat tidak memakai topeng di depan umum di Indonesia adalah Rp 100.000.

2 dari 4 halaman

Sejauh ini, Indonesia telah mencaatat hampir 940.000 kasus Covid-19 dan lebih dari 26.000 kematian, menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center.

Bali telah merencanakan untuk menyambut turis tahun lalu pada bulan September, namun menundanya.

Kasus virus Corona meningkat berbulan-bulan di Indonesia. Pada 20 Januari, negara itu melaporkan lebih dari 12.000 kasus Covid-19 baru.

Kasus virus corona meningkat selama berbulan-bulan di Indonesia.

Pada 20 Januari 2021, negara itu melaporkan lebih dari 12.000 kasus Covid-19 baru.

Pria yang Tolak Pakai Masker di Pesawat Jepang Ditangkap 4 Bulan Kemudian

Pada 7 September, maskapai Jepang Peach Aviation tiba-tiba harus mengalihkan satu penerbangannya karena penumpang yang tidak patuh.

Masalah dimulai sebelum lepas landas, ketika Junya Okuno (34 tahun) diminta oleh awak kabin untuk memakai masker.

Permintaan awak kabin itu ditolak Okuno.

Okuno justru menuntut awak kabin melakukannya secara tertulis.

3 dari 4 halaman

Tak berhenti sampai di situ saja, Okuno juga tidak bersikap kooperatif setelah penerbangan lepas landas dari Bandara Kushiro di Hokkaido, TribunTravel melansir dari soranews.

Ketika petugas kabin sekali lagi meminta Okuno untuk memakai masker, dia menjadi agresif, berteriak dan memelintir lengan satu staf wanita, menyebabkan luka ringan.

Sesuai dengan peraturan penerbangan Jepang, pilot menganggap Okuno sebagai risiko keselamatan, jadi dia mengalihkan pesawat ke bandara terdekat yang layak untuk pendaratan tidak terjadwal sehingga Okuno dapat dipindahkan.

Itu ternyata adalah Bandara Niigata, sekira 600 kilometer (373 mil) dari tujuan penerbangan Bandara Kansai di Osaka.

Setelah Okuno turun dari pesawat, yang diiringi tepuk tangan dari beberapa penumpang lainnya, penerbangan dilanjutkan, dengan 124 penumpang akhirnya mencapai Bandara Kansai dua jam 15 menit lebih lambat dari jadwal.

Bahkan jika Jepang memiliki pepatah bahwa "Pelanggan adalah Tuan," tetap saja ada batasannya.

Akibat perilaku buruknya beberapa bulan kemudian, Petugas dari Kepolisian Prefektur Osaka mendatangi rumahnya di kota Toride, Prefektur Ibaraki.

Petugas ini menahannya karena perilakunya dalam penerbangan.

Okuno tidak ditangkap secara khusus karena tidak mengenakan masker, tetapi ditangkap karena “penghentian paksa operasi bisnis”, sebutan yang biasa digunakan dalam dakwaan terkait perilaku mengganggu yang menciptakan suasana yang mengintimidasi di toko, restoran, dan kendaraan angkutan massal.

Itu juga akan menjelaskan mengapa polisi Osaka yang menahannya, karena Osaka adalah tempat penerbangan awalnya ditujukan dan juga tempat bermarkasnya Peach.

Baca juga: Mengapa Tidak Boleh Sering Menyentuh Masker yang sedang Dikenakan? Ini Penjelasannya

Baca juga: Influencer Asal Inggris Ini Kembali Banjir Kritikan Setelah Liburan ke Maldives Tanpa Masker

Baca juga: Pasangan Ini Akhirnya Bisa Liburan Tanpa Anaknya yang Tak Mau Pakai Masker di Pesawat

Baca juga: Tolak Pakai Masker dan Serang Pramugari, Penumpang Ini Didenda Ratusan Juta

Baca juga: Maskapai Ini Punya Area Khusus Bagi Penumpang yang Menolak Pakai Masker

4 dari 4 halaman

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BaliCovid-19TribunTravel Mepamit Handry Satriago
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved