TRIBUNTRAVEL.COM - Putu Astawa selaku Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali menghimbau seluruh wisatawan untuk terus waspada dan pantau BMKG.
Hal tersebut ia lontarkan lantara pada Minggu (17/1/2021) kawasan Pantai Parerenan sempat dilanda puting beliung.
Pantai ini berlokasi di di Canggu, Kabupaten Badung, Bali dan terjadi sekitar pukul 17.00 WITA.
“Imbauan kami agar wisatawan rajin membaca ramalan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),” katanya pada Kamis (21/1/2021).
Lebih lanjut Putu juga menyebutkan, setidaknya calon wisatawan yang ingin berkunjung ke Bali paling tidak harus rajin melihat prakiraan cuaca.
Apalagi pada musim hujan seperti ini.
Baca juga: Viral di Medsos, Turis Asing Ini Nekat Ajak WNA Tinggal di Bali saat Pandemi dan Langgar Aturan Visa
Menurutnya, cuaca saat ini yang sedang berada dalam musim hujan rawan menyebabkan banjir, taah lonsor, hingga angin puting beliung.
Oleh karena itu, sambung Putu, wisatawan saat ini perlu memeriksa prediksi cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG sebelum bepergian termasuk mengunjungi pantai-pantai di Bali.
“Biasanya jarang ada puting beliung (di pantai). Ini fenomena musiman jadi angin itu tidak menentu, kadang di satu titik di daerah lain,” tutur Putu.
Untuk Pantai Pererenan sendiri, dia mengatakan bahwa pantai tersebut biasanya juga ramai dikunjungi wisatawan sama seperti pantai lainnya yang ada di Kabupaten Badung.
TONTON JUGA:
Angin puting beliung di Canggu, Bali
Sebelumnya, fenomena alam yang membuat wisatawan berlarian keluar dari Pantai Pererenan terjadi pada Minggu (17/1/2021) sekitar pukul 17:00 WITA.
Mengutip Tribun Bali, Senin (18/1/2021), angin puting beliung muncul dari dalam Pantai Pererenang dan bergerak menuju arah timur hingga ke Pantai Nelayan.
Terjadinya hal tersebut membuat belasan bangunan seperti bangsal atau tempat penyimpanan alat-alat di Pantai Nelayan rusak.

Berdasarkan keterangan dalam Kompas.tv, Selasa (19/1/2021), fenomena alam tersebut turut membawa pasir, sampah, hingga beberapa atap bangunan.
Prakirawati Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Kadek Setiawati mengatakan, fenomena tersebut sering terjadi pada musim penghujan dan tidak dapat diprediksi.
“Gejalanya itu biasanya suhu udara yang biasa terasa panas atau gerah, memang ini kejadian umumnya potensi tinggi terjadi pada musim peralihan. Baik dari kemarau ke musim hujan, maupun sebaliknya,” ungkapnya.
Meski begitu, dia tidak menampik bahwa angin puting beliung juga dapat terjadi pada musim penghujan seperti saat ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Musim Rawan Bencana, Wisatawan ke Bali Diimbau Pantau Prediksi BMKG"
Baca juga: Aturan Liburan ke Bali Selama PPKM, dari Naik Pesawat hingga Transportasi Darat
Baca juga: Jadwal dan Rute Penerbangan Garuda Indonesia dari Bandung dan Bali Selama Januari 2021
Baca juga: PPKM Bali Diberlakukan, Objek Wisata Pura Luhur Uluwatu Tetap Buka.
Baca juga: Rekomendasi Villa Murah di Tabanan, Bali untuk Staycation, Harga Mulai 100 Ribuan
Baca juga: 4 Hotel di Denpasar Bali yang Cocok Untuk Staycation Bareng Keluarga
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa')