Breaking News:

Italia Perpanjang Penguncian Ketat Akibat Covid-19 hingga Pertengahan Januari 2021

Pejabat pemerintah Italia telah mengumumkan bahwa penguncian nasional akibat pandemi Covid-19 diperpanjang setidaknya hingga 15 Januari 2021.

Gambar oleh schmidmatthieu dari Pixabay
Menara Pisa di Italia 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pejabat pemerintah Italia telah mengumumkan bahwa penguncian nasional akibat pandemi Covid-19 diperpanjang setidaknya hingga 15 Januari 2021.

Aturan tersebut melarang perjalanan antar wilayah negara kecuali untuk perawatan kesehatan atau pekerjaan.

Sementara itu, bar dan restoran di seluruh negeri dibatasi khusus untuk layanan take home dan delivery order.

Di daerah dengan kasus Covid-19 paling parah di Italia, masyarakat diimbau untuk tidak berkunjung ke lebih dari satu tumah pribadi lainnya setiap hari.

Baca juga: Ratusan Burung Ditemukan Mati Berserakan di Jalanan Roma Italia, Ada Apa?

Melansir laman Travel + Leisure, Jumat (8/1/2021), pejabat Italia memberi kelonggaran bagi penduduk kota kecil untuk bepergian pada hari-hari tertentu.

Pada 9 dan 10 Januari misalnya, penduduk kota yang berpenduduk kurang dari 5.000 orang akan diizinkan melakukan perjalanan sekira 18 mil melewati perbatasan regional.

Italia sejauh ini melaporkan lebih dari 2 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 76.000 kematian, menurut data yang dihimpun oleh The New York Times.

Ilustrasi kapal vaperetto atau bus air di Venesia, Italia, Sabtu (29/8/2020).
Ilustrasi kapal vaperetto atau bus air di Venesia, Italia, Sabtu (29/8/2020). (Pixabay/lenalindell20)

Italia adalah negara barat pertama yang memberlakukan lockdown untuk membendung penyebaran Covid-19 pada Maret 2020.

Negara ini kemudian melonggarkan aturannya dengan membuka kembali restoran, bar, toko, dan museum pada musim panas.

Sejak saat itu, terlihat peningkatan Covid-19 dengan laporan kasus baru memuncak pada lebih dari 40.000 per hari pada bulan November 2020.

2 dari 4 halaman

Italia mulai memberlakukan kembali jam malam pada awal November, menutup lereng ski, membatalkan Misa Tengah Malam , dan menerapkan penguncian baru.

Hal ini bertujuan untuk membendung peningkatan kasus Covid-19 yang datang bersamaan dengan penemuan varian baru di Inggris dan Afrika Selatan.

Inggris dan Skotlandia juga memperpanjang aturan lockdown

Selain Italia, kebijakan memperpanjang penerapan lockdown juga dilakukan oleh Inggris dan Skotlandia.

Pada Senin (4/1/20202) malam, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan penguncian nasional baru untuk Inggris dalam upaya membendung penyebaran Covid-19, menurut laporan Associated Press (AP).

Johnson mengatakan bahwa lockdown akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan Februari.

"Saya sepenuhnya memahami ketidaknyamanan dan kesusahan akibat perubahan ini terhadap jutaan orang dan orang tua di seluruh negeri," kata Johnson dalam pengumumannya.

"Masalahnya bukan bahwa sekolah tidak aman untuk anak-anak, masalahnya adalah sekolah dapat bertindak sebagai sarana penularan, menyebabkan virus menyebar antar rumah tangga," tambahnya.

Melansir laman Travel + Leisure, pengumuman ini juga muncul setelah varian virus baru yang diduga lebih menular muncul di Inggris.

Dengan adanya perintah tersebut, warga diharuskan tinggal di rumah dengan cara yang sama seperti saat awal wabah pada Maret 2020 lalu.

3 dari 4 halaman

Ini disebabkan peningkatan kasus serta varian virus baru yang mengkhawatirkan.

"Rumah sakit kita berada di bawah tekanan lebih dari kapan pun sejak dimulainya pandemi Covid-19," kata Johnson.

Dengan aturan penguncian terbaru, sekolah dasar dan menengah, serta perguruan tinggi, akan ditutup untuk pembelajaran tatap muka, menurut AP.

Toko-toko yang tidak penting juga akan terpaksa tutup, dan semua layanan perawatan pribadi akan dihentikan.

Menara London di Inggris
Menara London di Inggris (Gambar oleh Ana Gic dari Pixabay)

Restoran tidak akan dapat menawarkan makan secara langsung, tetapi akan tetap buka untuk layanan dibawa pulang.

"Jumlah kematian naik 20 persen selama seminggu terakhir dan sayangnya akan terus meningkat," kata Johnson.

"Dengan sebagian besar negara sudah berada di bawah tindakan ekstrim, sudah jelas bahwa kita perlu berbuat lebih banyak untuk mengendalikan varian baru ini sementara vaksin diluncurkan,” ungkapnya.

Namun, ada satu titik terang dalam pengumuman ini.

Tidak seperti penguncian sebelumnya, aturan ini datang dengan vaksin baru.

Seperti yang dilaporkan The New York Times, Inggris sekarang juga menyebarkan vaksin AstraZeneca dari Oxford yang lebih murah dan lebih stabil.

4 dari 4 halaman

Tak hanya Inggris, Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon juga mengumumkan penguncian pada hari Senin (4/1/2020), menurut The BBC.

Penduduk akan diminta untuk tinggal di rumah bila memungkinkan dan hanya diperbolehkan pergi untuk kebutuhan penting.

Penguncian akan berlangsung setidaknya hingga akhir Januari.

Kendati demikian, kegiatan sekolah akan ditutup hingga Februari.

Sturgeon mengatakan dalam pidatonya bahwa dia lebih prihatin tentang situasi yang dihadapi sekarang daripada yang pernah dialaminya sejak Maret tahun lalu.

Baca juga: Pria yang Curi Benda Bersejarah di Italia Akhirnya Kembalikan Barang Curiannya

Baca juga: Selain Pizza dan Pasta, Ini 5 Street Food Italia yang Bercita Rasa Asin

Baca juga: Maskapai Alitalia Sukses Lakukan Penerbangan Bebas Karantina Pertama dari Amerika Menuju Eropa

Baca juga: 6 Tempat Wisata Baru di Italia Kini Masuk Daftar Kota Terindah

Baca juga: Desa di Italia Ini Bakal Bayar Ratusan Juta untuk Pemuda yang Pindah ke Sana

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
ItaliaTribunTravel.comCovid-19 Darren Kent Zuppa Soup Emil Audero Muhammad Prakosa Panzanella
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved