TRIBUNTRAVEL.COM - Kurator museum dan petugas arkeologi Italia mengamati tren turis yang mencuri benda bersejarah dari situs di negara tersebut.
Mereka mengatakan, turis yang mencuri artefak dari situs budaya akan mengembalikannya bertahun-tahun kemudian, dengan surat pengakuan yang tulus.
Salah satunya turis Amerika Bob Martin.
Melansir dari The Guardian, Martin melakukan perjalanan jauh-jauh ke Paestum, sebuah taman arkeologi yang luas dari reruntuhan Yunani kuno di wilayah Italia selatan Campania, untuk memberikan kembali patung kecil yang dia ambil dari situs itu ketika dia masih kecil.
"Saya sangat terkejut," kata diektur taman arkeologi, Gabriel Zuchtriegel.
"Bukan pertama kalinya hal ini terjadi, tetapi yang istimewa adalah orang tersebut ingin datang sejauh ini. Dia mengirimiku foto (barang yang dicuri) sebelum datang," lanjut dia.

Martin sekarang berusia 60-an, dan sudah lebih dari 50 tahun sejak kesalahannya mencuri benda bersejarah.
Dalam benak Martin yang saat itu berusia 8 tahun, membayangkan patung yang merupakan ciri dari rumah orang kaya di kota yang didirikan oleh orang Yunani.
"Jadi dia telah membawa ini ke mana-mana bersamanya selama hampir seumur hidup dan itulah intinya, ini menjadi beban," kata Zuchtriegel.
"Ini hampir tidak masuk akal dan seringkali takhayul, mereka berpikir bahwa sejak mereka mengambil ini semuanya menjadi salah, dan satu-satunya cara untuk membatalkannya adalah dengan mengembalikannya," jelasnya.
Kejadian serupa pernah dialami Nicole, seorang wanita Kanada yang akhirnya mengembalikan barang yang ia curi dari kota kuno Pompeii.
Ia mengklaim bahwa dirinya 'dikutuk'.
Dalam surat pengakuannya, yang diterima oleh petugas taman pada bulan Oktober, Nicole mengaku bersalah.
Akibatnya ia menderita kemalangan yang menimpanya sejak itu, termasuk menderita kanker payudara dua kali dan mengalami kesulitan keuangan.
Beberapa minggu setelah cerita Nicole menjadi berita utama, seorang wanita Amerika mengirim paket ke National Roman Museum yang berisi pecahan marmer kuno bertuliskan pesan: "To Sam, love Jess, Rome 2017."
Dalam surat pengakuannya, dia menulis: “Maafkan saya karena telah menjadi orang Amerika yang brengsek dan mengambil sesuatu yang bukan milik saya untuk diambil. Saya merasa tidak enak karena tidak hanya mengambil sesuatu dari tempatnya yang semestinya, tetapi juga menempatkan tulisan di atasnya."

Selama bertahun-tahun, begitu banyak relik yang dicuri telah dikembalikan ke Pompeii, bersama dengan surat-surat yang menyatakan rasa bersalah, sehingga sebuah museum yang memamerkan artefak tersebut didirikan.
Ada juga sebuah surat berbahasa Inggris yang bertuliskan: "Saya ingin mengembalikan batu ini ke situs arkeologi. Pacar saya mengambilnya selama liburan kami di bulan Agustus dan saya merasa agak salah tentang itu."
Sementara surat lain dalam bahasa Italia berbunyi, "Saya mengambil barang ini pada Agustus 1975, kesalahan masa muda."
Menurut seorang petugas arkeologi museum di Italia, Dr Agnese Pergola, pencurian artefak semacam ini dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
"Bukan hanya karena penghapusan artefak, yang merupakan kejahatan, tetapi justru karena sepotong sejarah yang tidak dapat direkonstruksi hilang," ujar dia.
Baca juga: Lebih dari 200 Turis Asal Inggris Tinggalkan Karantina saat Liburan di Swiss
Baca juga: Kopilot Pingsan saat Terbang, Pesawat Ini Terpaksa Lakukan Pendaratan Darurat
Baca juga: Bukan Rute Jalan, Google Maps Street View Malah Dapatkan Gambar Wanita Tanpa Busana
Baca juga: Kesal Penerbangannya Dibatalkan, Pria Ini Tinju Wajah Penumpang Lain di Bandara
Baca juga: Bisakah Donald Trump Mendapatkan Bandara dengan Nama Miliknya?
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)