TRIBUNTRAVEL.COM - Virus corona (Covid-19) telah resmi mencapai Antartika, menjadikannya benua terkahir di bumi yang terdampak oleh pandemi.
Antartika yang telah terbebas dari virus selama lebih dari sembilan bulan, mencatat kasus Covid-19 pertamanya setelah 36 orang dinyatakan positif di pangkalan penelitian Chili.
Menurut Newsweek, Pangkalan Jenderal Bernardo O'Higgins Riquelme pekan ini mengonfirmasi bahwa 26 personel militer dan 10 warga sipil yang bekerja di pangkalan tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Orang-orang yang terinfeksi telah dievakuasi ke kota Punta Arenas di Chili Selatan dan kru baru telah menggantikan mereka di pangkalan.
Baca juga: Fakta Stasiun Penelitian di Antartika, Tempat Terpencil yang Baru Sekarang Mengalami Pandemi
Ke-36 individu tersebut dilaporkan dalam kondisi baik dan dalam isolasi selama di Chili.
Tiga anggota awak kapal yang telah memasok dukungan logistik ke pangkalan juga dinyatakan positif, meskipun seluruh kru dinyatakan negatif sebelum memulai pelayaran.
Seluruh 208 anggota awak di kapal, yang melayani pangkalan antara 27 November hingga 10 Desember dikarantina di atas kapal, menurut Associated Press.
Pangkalan tersebut adalah salah satu dari 13 pangkalan milik Chili yang aktif di Antartika.
Tidak ada pangkalan dari negara lain di benua itu yang melaporkan kasus Covid-19.
Hingga Rabu (23/12/2020), ada lebih dari 78,1 juta kasus virus corona di seluruh dunia dan setidaknya 1,7 juta kematian, menurut data dari The New York Times.
Belum lama ini, pejabat kesehatan masyarakat di Inggris mengonfirmasi adanya jenis virus baru yang menyebar lebih cepat.
Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan bahwa London dan bagian lain Inggris Tenggara akan beralih ke tingkat pembatasan tertinggi.

Kebijakan ini diambil setelah para pejabat mengatakan bahwa varian Covid19 yang ditemukan di negara itu bergerak 70 persen lebih cepat daripada jenis lainnya.
Varuan yang dinamai 'VUI - 202012/01' oleh Public Health England (PHE) itu pertama kali diidentifikasi pada bulan September ketika para ahli menganalisis sampel dari kasus Covid-19 positif di wilayah tenggara Inggris.
Namun, para ahli menekankan bahwa ada jenis virus yang berbeda dan Covid-19 telah bermutasi beberapa kali sebelumnya.
Para pejabat mengatakan bahwa sementara jenis virus tersebut tampaknya menyebar lebih cepat daripada yang lain, tidak ada bukti bahwa hal itu menyebabkan penyakit Covid-19 yang lebih parah atau lebih mematikan.
Kasus Covid-19 dengan jenis ini telah diidentifikasi di Australia, Denmark dan Belanda.
Baca juga: Lubang Lapisan Ozon di Antartika Tahun 2020 Catat Rekor Terbesar
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19, Apa yang Akan Terjadi di Antartika?
Baca juga: 7 Fakta Unik Antartika, Punya Air Terjun Darah dan Dijuluki Negeri Tanpa Beruang
Baca juga: Lapisan Es Antartika Mencair, Bangkai Penguin Berusia 800 Tahun Ditemukan Utuh
Baca juga: Ilmuwan Temukan Makhluk Aneh di Antartika Kedalaman 5.000 Meter
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)