TRIBUNTRAVEL.COM - Pemanasan global telah membuat lapisan es di dunia mencair.
Cairnya lapisan es di Antartika ini memunculkan penemuan baru.
Di mana ada bangkai penguin yang berusia sekitar 800 tahun ditemukan dalam kondisi utuh.
Melansir laman Sciencealert.com, Senin (5/10/2020), bangkai penguin ini ditemukan di Cape Irizar, garis pantai Antartika.
• NASA Rekrut Pemburu Alien untuk Cari Tanda-tanda Kehidupan di Luar Angkasa
Para peneliti terkejut menemukan bahwa lapisan es tersebut mampu mengawetkan bangkai penguin selama 800 tahun.
Beberapa bangkai lainnya yang sudah hancur bahkan diperkirakan berusia 5.000 tahun yang lalu.

Awalnya bangkai penguin ini dikira sebagai gundukan kerikil yang digunakan untuk membangun sarang penguin.
Namun, setelah diidentifikasi lebih lanjut, rupanya ini memang merupakan bangkai penguin.
Awalnya ini menjadi tidak masuk akal, karena tidak ada catatan bahwa kolonial penguin hidup di tempat ini sejak 1900-an.
Setelah dilakukan identifikasi lanjut dan pemulihan tulang, bulu, dan kulit telur penguin, para peneliti mengungkapkan bahwa tempat ini merupakan habitat penguin yang telah lama ditinggalkan.
"Secara keseluruhan, pengambilan sampel kami menemukan campuran sisa-sisa penguin tua dan yang tampak baru-baru ini menyiratkan beberapa periode kehidupan selama ribuan tahun," kata Ahli Biologi Kelautan University of Nort, Carolina Wilmington.
"Selama bertahun-tahun saya melakukan penelitian di Antartika, saya belum pernah melihat situs seperti ini," lanjutnya.
Penguin mungkin telah berpindah habitat, karena tempat ini mengalami perubahan iklim.
Tetapi karena banyaknya lapisan es yang mencair, bangkai penguin ini ditemukan dalam kondisi utuh.
"Mencairnya lapisan es baru-baru ini mengungkapkan sisa-sisa lama bangkai binatang yang masih utuh sampai sekarang," kata Emslie.

Emslie yang melakukan penelitian ini menyarankan bahwa apa yang disebut lapisan es membentang dari lautan menuju daratan mungkin mulai terbentuk saat suhu dingin, membuat tempat tersebut tidak ramah bagi penguin untuk tinggal sepanjang tahun.
Sekarang efek sebaliknya yang sedang berlangsung, di mana banyak lapisan es mencair.
Perubahan iklim yang terjadi saat ini, tidak hanya mengungkap sisa-sisa hewan yang sudah lama mati, tetapi juga menghidupkan kembali beberapa organisme.
Sayangnya dalam keadaan seimbang, manusia akan lebih banyak kehilangan daripada mendapatkan.
Tonton juga:
Adapun Cape Irizar, para peneliti berpikir bahwa sejarah panjang penguin mungkin akan memasuki babak baru setelah jeda yang berlangsung selama berabad-abad.
"Penguin membutuhkan kerikil untuk sarang mereka, jadi mereka akan menemukan semua kerikil yang sudah ada di tanah di situs ini sangat menarik," kata Emslie kepada New York Times.
"Saya tidak akan terkejut melihat mereka menjadikan tempat ini sebagai sarang dalam waktu dekat," pungkasnya.
• Mencicipi Mi Ayam Rujak di Bantul, Seperti Apa Rasanya?
• Terbang ke Bermuda, Maskapai Ini Kembali Layani Rute yang Terakhir Beroperasi 31 Tahun Lalu
• Japan Airlines Tak Lagi Gunakan Sapaan Ladies and Gentlemen di Pesawat
• Unik, Kolam Renang di Hotel Ini Berubah Menjadi Restoran
• Maskapai Ini Tawarkan Penerbangan Wisata ke Gunung Fuji di Jepang
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)