TRIBUNTRAVEL.COM - Ilmuwan Antartika dikejutkan dengan penemuan makhluk aneh di Samudra Selatan.
Para ilmuwan biasanya mempelajari wilayah terisolasi di sana untuk mencari tahu lebih lanjut tentang sejarah bumi dan dampak perubahan iklim.
Namun adanya pandemi Covid-19 mengubah penelitian untuk sesaat.
Beberapa proyek penelitian kini berfokus pada kehidupan laut di perairan sekitar Antartika untuk meneliti ekosistem yang tidak terjelajah dalam jutaan tahun.
Penelitian itu dilakukan di atas kapal RC Tangaroa Selandia Baru, di mana para peneliti internasional menggunakan teknologi canggih untuk memindai bagian dasar laut di dekat Laut Ross yang belum dipetakan.
Namun ketika gambar dikirim ke alatnya, terlihat ada tiga makhluk aneh yang muncul di dasar laut tersebut.
• 10 Tempat Paling Kering di Dunia, dari Luxor di Mesir hingga McMurdo Dry Valleys di Antartika
Para ilmuwan itu mengaku jika makhluk aneh tersebut belum pernah mereka jumpai sebelumnya.
Dilaporkan dalam express.co.uk, Rabu (9/9/2020), bahkan Dr Dave Bowden yang melihat potretnya pun turut terkejut.
Dia mengatakan, "Sebagai ahli ekologi benthic, saya mempelajari segala sesuatu yang hidup di dasar laut dan semua yang terlibat dalam ekosistem dasar laut".
"Samudra Selatan adalah lautan dalam, jadi kita berbicara tentang kedalaman dari 3.000 meter hingga 5.000 meter," sambungnya.
Dia menuturkan kalau pada dasarnya jika melihat bawah laut Samudra Selatan maka banyak makhluk yang masih belum diketahui.
Dia menambahkan, "Alat utama yang digunakan untuk mengambil sampel area ini adalah kamera High Definition Deepwater. Kamera ini digantungkan pada kabel bawah kapal dan memberi kami gambaran langsung tentang struktur komunitas".
"Keanekaragaman hayati wilayah landas kontinen Laut Ross tidak bisa dibandingkan dengan bagian lain dunia ini," tuturnya.
"Alasannya adalah landas kontinen Antartika telah terisolasi dari bumi selama bertahun-tahun," sambungnya.
"(Makhluk) ini adalah laba-laba laut yang merupakan satu kelompok menarik. Dalam sistem kelompok Antartika, mereka jauh lebih beragam. Laba-laba laut ini juga tumbuh sangat besar," jelasnya.
"(Makhluk ini) cenderung masuk ke kelompok gigantisme abisal, di mana semua bagiannya hanya kaki, tidak ada tubuh, tidak seperti yang kita temui sebelumnya," lanjutnya.
Kemudian ilmuwan itu mengambil sebuah toples untuk mengungkap makhluk aneh ini selama wawancara dengan Institut Penelitian Air dan Atmosfer Nasional (NIWA) Selandia Baru.
TONTON JUGA:
Dia menambahkan, "Ini adalah contoh dari binatang yang luar biasa, itu ada cacing polychaete, kamu dapat menemukannya di bawah batu, tapi ini (ukurannya) jauh lebih besar dari biasanya".
"Ada perdebatan mengenai apakah Antartika menjadi alasan makhluk seperti ini bisa tumbuh lebih besar, atau apakah hanya ada garis keturunan dari hewan ini yang telah berevolusi di Antartika dan tidak di tempat lain," jelasnya.
"Tapi salah satu penemuan saya yang paling menarik dari perjalanan itu adalah di gunung bawah laut di utara Laut Ross, tempat kamu menemukan kumpulan bunga lili laut (crinoid) yang luar biasa dan berkaitan erat dengan bulu babi," terus Dr Bowden.
“Perbedaan utamanya adalah itu terikat di satu posisi di dasar laut dan tidak berpindah tempat".
Tapi ilmuwan tersebut mengatakan jika belum melihat jenis seperti ini dalam keadaan hidup di dasar laut.
• 41 Fakta Unik Antartika, Tempat Terkosong, Terdingin, Terkering, Tertinggi dan Berangin di Bumi
• 7 Fenomena Aneh yang Terjadi di Lautan, Termasuk Brinicle di Antartika
• Fakta Unik Icequake, Gempa yang Terjadi di Lapisan Es Antartika
• Fakta Unik Antartika, Punya Aturan Cabut Gigi Bungsu untuk Orang yang Ingin Tinggal di Sana
• Pulau di Antartika Ini Dipenuhi Salju Darah, Berbahayakah?
(TribunTravel.com/ Nurul Intaniar)