TRIBUNTRAVEL.COM - Liburan ke Jepang terasa kurang lengkap jika belum mengunjungi Gunung Fuji.
Gunung Fuji merupakan satu ikon yang populer di Jepang.
Kebanyakan wisatawan mengunjunginya dengan mendaki gunung Fuji.
Jika ingin mencoba sensasi baru menikmati keindahan Gunung Fuji, traveler bisa mampir ke taman hiburan Fuji-Q Highland di Prefektur Yamanashi.
Rumah bagi sejumlah wahana yang mendebarkan, taman hiburan Fuji-Q Highland paling terkenal dengan roller coaster Fujiyama raksasanya , yang tingginya 79 meter (259 kaki) , dan di sinilah dek observasi baru akan dipasang.
Mereka yang naik rollercoaster bisa menikmati pemandangan gunung tertinggi di Jepang saat mereka melewati bagian melingkar di tengah.

Tak perlu melakukan perjalanan berjam-jam untuk mendaki gunung, cukup naik bagian puncak roller coaster untuk menikmati keindahan Gunung Fuji.
Disebut Menara Fujiyama, area dek ini memiliki beberapa level yang disesuaikan dengan keberanian pengunjung.
Level pertama ada Fujiyama Sky Deck Observatory , di mana orang dapat menikmati pemandangan Gunung Fuji dan sekitarnya dari ketinggian sekitar 55 meter (180 kaki).

Level kedua bernama Fujiyama Walk , bukan untuk orang yang lemah hati, melansir dari soranews.
Sebelumnya disediakan untuk staf, yang dapat menikmati pemandangan unik Gunung Fuji sambil melakukan inspeksi harian dari trek rollercoaster di atas, jalur berangin tanpa pegangan tangan ini sekarang dapat dinikmati oleh pengunjung yang terikat pada tali kekang .

Level ketiga yang ditawarkan adalah slider tipe tabung yang disebut Fujiyama Slider , yang dikatakan dapat mengangkut pengunjung dari dek ke permukaan tanah dalam sekejap.
Menara Fujiyama masih dalam pembangunan dengan biaya 1,07 miliar yen dan dijadwalkan dibuka untuk umum pada musim panas 2021.
Fakta Batu Nisan Bluetooth di Jepang, Bisa Dipakai Beramai-ramai
Jepang terus-menerus menemukan cara baru untuk membuat hidup penduduknya lebih nyaman melalui teknologi terbaru.
Terkadang solusi yang mereka dapatkan cukup unik dan belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Satu teknologi baru yang tengah menjadi viral adalah batu nisan dengan teknologi bluetooth.
Di Pemakaman Yachiyo Yukyu no Sato di Prefektur Chiba, batu nisan yang disebut Hikari memiliki layar elektronik, yang memungkinkan pelayat mengaktifkan teknologi batu nisan BLE (Bluetooth Low Energy).
Melansir dari Soranews, cara kerja batu nisan Bluetooth ini cukup sederhana.
Saat mendekati batu nisan, kamu akan melihat tampilan nama, tanggal kematian dan sebagainya dari orang yang kamu cintai.
Setelah kamu pergi, layar pada batu nisan akan kembali ke pengaturan default.

Beberapa dari kamu mungkin bertanya-tanya, "Mengapa batu nisan bahkan membutuhkan bluetooth?"
Lagi pula, kamu tidak akan menggunakannya sebagai pengeras suara darurat untuk memainkan beberapa lagu.
Alasan di balik penemuan baru ini jauh lebih praktis.
Harga batu nisan di Jepang untuk individu atau perseorangan cukup mahal.
Biayanya bisa sampai 7 juta yen setara Rp hingga tujuh juta yen setara Rp 595 juta.
Tingginya biaya batu nisan individu membuat banyak orang memilih menggunakan batu nisan bluetooth yang bisa digunakan beramai-ramai.
Bagi mereka yang meninggal tanpa anggota keluarga di dekatnya, atau mereka yang tidak mampu membeli sebidang tanah untuk membuat batu nisan keluarga mereka sendiri, batu nisan komunal atau bluetooth jauh lebih murah.
Sebab batu nisan bluetooth bisa digunakan oleh banyak orang dari keluarga yang berbeda.

Dan meskipun ini hemat biaya dan menghemat banyak ruang di negara yang sudah penuh sesak, bagi mereka yang ingin berkabung untuk orang yang mereka cintai, kuburan komunal bisa jadi agak impersonal.
Namun, karena batu nisan Hikari bersifat elektronik, pelayat bisa lebih fleksibel dengan apa yang bisa ditampilkan di layar.
Staf Hikari dapat membantu membuat dan mendaftarkan data bluetooth sesuka pengguna.
Batu nisan elektronik Hikari dihargai sekira 290.000 yen setara Rp 39,7 juta.
Meskipun harganya tidak cukup murah, namun dibanding batu nisan individu jauh berbeda.
Baca juga: Fakta Batu Nisan Bluetooth di Jepang, Bisa Dipakai Beramai-ramai
Baca juga: Tak Ingin Dibenci Penduduk Lokal? Jangan Pernah Ucapkan 5 Kata Ini saat Liburan ke Jepang
Baca juga: Burger King Jepang Luncurkan Whopper dengan Patty Tanpa Daging, Burger yang Ramah Vegetarian
Baca juga: 5 Fakta KFC, Disebut Kentucky Christmas Karena Jadi Makanan Wajib saat Natal di Jepang
Baca juga: Ramen Pelangi Berwarna Mencolok Ini Lagi Hits di Jepang, Tampilannya Unik dan Rasanya Lezat
Ambar Purwaningrum/TribunTravel