TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang wanita menggugat maskapai penerbangan Spirit Airlines atas insiden yang terjadi di tahun 2018 lalu.
Wanita ini mengaku jika dirinya mengalami luka serius akibat pendaratan darurat yang dilakukan saat itu.
Diketahui, Spirit Airlines melakukan pendaratan darurat pada tahun 2018 karena keluhan 'bau busuk dan beracun' yang menyebar di kabin pesawat.
Melansir laman Foxnews.com, Kamis (10/12/2020), Mary Vincent Randall mengajukan gugatan terhadap Spirit Airlines di Mahkamah Agung Manhattan atas bau tersebut yang menyebabkan luka serius yang dialaminya.
Baca juga: Bos Maskapai Ini Dipecat Setelah Pesawatnya Terlacak Membentuk Pola Organ Intim di Langit
Randall adalah satu dari 220 orang di dalam penerbangan Spirit Airlines NK779 dari Bandara LaGuardia menuju Fort Lauderdale, Florida pada 27 Juli 2018.
Penerbangan tersebut dialihkan ke Bandara Internasional Pantai Myrtle di Carolina Selatan setelah penumpang di pesawat mulai mencium bau busuk, menurut seorang Juru Bicara Spirit Airlines kepada Foxnews pada saat itu.
Gugatan Randall mengungkapkan bahwa bau busuk itu sebagai bau yang berbahaya, beracun dan membakar serta tercium di kabin pesawat.

Akibat bau busuk tersebut, beberapa orang dirawat karena mengalami sakit kepala, mual dan sesak nafas, meski tidak ditemukan bahan berbahaya di pesawat.
Dalam gugatannya tersebut, wanita itu mengklaim jika dirinya mengalami rasa sakit dan menderita karena asap dan termasuk di antara penumpang yang harus dirawat di rumah sakit.
Menurut laporan sebelumnya, beberapa penumpang di dalam penerbangan tersebut mengalami sakit karena bau busuk dan harus dirawat di rumah sakit.
Melalui keluhannya ini, Randall menuduh Spirit Airlines lalai, ceroboh dan sembrono karena gagal mencegah bau busuk yang membahayakan penumpangnya, dan gagal membantu evakuasi dirinya setelah insiden tersebut.
Spirit Airlines tidak segera menanggapi permintaan komentar Fox News terkait gugatan ini.
Sejak penerbangan dialihkan pada tahun 2018, Randall mengklaim dia telah menerima lebih banyak perawatan medis dan perawatan yang biayanya telah dan akan terus dikeluarkan.
Tonton juga:
Menurut gugatan tersebut, maskapai penerbangan "telah mengabaikan dan menolak untuk menyesuaikan atau membayar klaim (Randall)".
"Randall sedang mencari ganti rugi yang tak terbatas berdasarkan rasa sakit dan penderitaan serta hilangnya gaji dan kerugian ekonomi," kata gugatan tersebut.
Juli 2018 bukan satu-satunya saat penerbangan Spirit Airlines harus dihentikan karena bau busuk.
Sebuah penerbangan pada April 2019 dan dua penerbangan pada Mei 2019 semuanya harus melakukan pendaratan darurat karena bau aneh di dalam pesawat.
Baca juga: Fakta Mengejutkan Panda Raksasa, Sering Guling-Guling hingga Lumuri Tubuhnya dengan Kotoran Kuda
Baca juga: Kelakuan Lucu Bayi Panda yang Kaget dengan Suara Bersinnya, Videonya Viral di Medsos
Baca juga: Awak Helikopter Temukan Hutan Kecil Berbentuk Love, Ternyata Ada Kisah Romantis di Baliknya
Baca juga: The Doomway, Jalan Setapak Paling Bahaya di Inggris, Diklaim Telah Merenggut Lebih dari 100 Nyawa
Baca juga: Mengapa Orang Hong Kong Begitu Percaya dengan Takhayul? Ini Kisah di Baliknya
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)