TRIBUNTRAVEL.COM - Seorang bos maskapai dipecat setelah seorang pilot yang bekerja untuk maskapai itu melakukan manuver tak beraturan di langit.
Dilaporkan bahwa pesawat berbiaya rendah terbesar di Rusia ini membawa 102 penumpang dalam penerbangan berbahaya tersebut.
Denis Petrikov dituduh melanggar langkah-langkah keamanan setelah dia mengubah rute penerbangan Moskow-Yekaterinburg pada 11 November.
Pesawat itu bukannya terbang langsung menuju rute bandara tujuan, melainkan terbang secara tidak beraturan membentuk pola organ intim pria di langit.
Untuk membuat simbol falus, ia diduga telah membuat lingkaran tambahan di langit pada sudut yang tidak aman.
Tindakan Perikov ini menarik perhatian otoritas maskapai federal Rusia, Rosaviatsiya, yang sedang menyelidiki aksi pilot tersebut.
Baca juga: Viral di TikTok, Penumpang Pesawat Tempelkan Permen Karet pada Rambut Penumpang Lain

Rosaviatsiya menyalahkan manajemen Pobeda atas insiden tersebut, dengan Direktur Umum perusahaan, Andrey Kalmykov, menerima teguran keras, menurut RBC.
Dilaporkan Dailystar, Rabu (9/12/2020) aksi nekat itu diyakini untuk mendukung kapten tim sepak bola, Artem Dzyuba, yang teleponnya diretas.
Sebuah video dari seorang pria yang melakukan tindakan seksual kemudian dirilis dari perangkat Dzyuba dan dia segera dijatuhkan oleh pelatih tim nasional Stanislav Cherchesov.
Dzyuba memang muncul saat pertandingan Liga Premier melawan Krasnodar tetapi ban kaptennya dicopot.
TONTON JUGA:
Seorang juru bicara maskapai mengatakan, "Kami tidak tahu persis apa yang bisa dibayangkan di jalur penerbangan pesawat kami, tetapi mungkin saja kapten Pobeda menyatakan dukungan mereka kepada kapten tim nasional, Artem Dzyuba, dan menunjukkan sikap mereka terhadap penganiayaannya."
Rosaviatsiya mengklaim bahwa pilot itu awalnya mengatakan jalur penerbangan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya karena diduga ada kerusakan pada pesawat.
Kemudian polisi diberitahu bahwa mereka harus mengambil jalur itu untuk menguras bahan bakar, meski pesawat tidak memiliki sistem pembuangan bahan bakar.
Tidak ada bukti yang ditemukan bahwa pesawat itu rusak dan Pobeda berusaha memiliki jalur penerbangan serupa yang disetujui untuk Moskow ke Saint Petersburg pada 10 November, menurut The Moscow Times.
Baca juga: Diduga Pernah Sebabkan Kecelakaan yang Tewaskan 189 Orang, Serangga Ini Jadi Ancaman di Pesawat
Baca juga: Viral di Medsos, Pesawat Misterius di Tengah Gurun Tertangkap Kamera Google Maps
Baca juga: Lagi, Penumpang Dikeluarkan dari Pesawat karena Tolak Pakai Masker
Baca juga: Kisah Pilot yang Selamat setelah Tersedot Keluar dari Jendela Pesawat saat Terbang
Baca juga: Polisi Berhasil Hentikan Pasien Covid-19 Naik Pesawat 30 Menit Sebelum Lepas Landas
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)