TRIBUNTRAVEL.COM - Black Ivory Coffee atau kopi dari kotoran gajah adalah salah satu kopi termahal di dunia yang diproduksi di Thailand.
Dari namanya, sudah tergambar jika proses membuatnya dengan melibatkan gajah sebagai media untuk menghasilkan biji kopi dari buahnya, layaknya kopi luwak.
Meski prinsip produksinya hampir sama dengan kopi luwa, tentu teknisnya ada perbedaan.
Berikut 5 fakta menarik Black Ivory Coffee seperti dilansir dari Bloomberg.
1. Black Ivory Coffee dari gajah thailand

Gajah yang dilibatkan dalam pengolahan Black Ivory Coffee berasal dari Thailand, di desa gajah Ban Ta Klang.
Gajah tersebut dirawat oleh pemiliknya (mahout) yang telah tinggal bersama di daerah itu selama ratusan tahun.
Gajah ini biasanya dilatih untuk mengangkut kayu, bertarung dalam pertempuran, dan dijadikan transportasi kepada wisatawan. Sering juga dilibatkan dalam prosesi keagamaan.
Namun, gajah yang dipakai untuk mengolah kopi dibiarkan hidup bebas tanpa dirantai seperti kebanyakan gajah penangkaran di Thailand.
Gajah dilatih secara manusiawi bekerja sama dengan Golden Triangle Asian Elephant Foundation, sebuah lembaga pemerintah yang menjaga gajah.
Pada 2017, sekitar 27 ekor gajah memproduksi kopi Black Ivory Coffee sebanyak 150 kilogram.
2. Biji kopi dicampur pisang dan dedak
Kopi tidak langsung diberikan kepada gajah, melainkan harus dicampur dengan makanan lain agar mempengaruhi rasa biji kopi yang dihasilkan.
Campuran makanan yang digunakan di antaranya pisang, dedak, dan buah kopi. Campuran ini kemudian diberikan kepada gajah.
Selain memakannya, gajah juga dapat menghisap buah kopi melalui belalainya dengan campuran buah yang dihaluskan, sejenis smoothie yang sehat.
Diet untuk gajah itu penting, dan gajah juga dapat memilih untuk tidak memakan buah kopi.
3. Pemisahan biji kopi dari kotoran gajah
Setelah kopi dimakan oleh gajah, kemudian biji kopi akan keluar bersama kotoran gajah.
Selama proses pencernaan, enzim yang ada di perut gajah memecah protein yang menyebabkan kepahitan. Jadi rasa biji kopi yang dihasilkan akan lebih halus.
Lalu biji-biji kopi yang ikut ada di kotoran gajah segera dipisahkan. Pemisahan biji kopi melibatkan warga setempat.
4. Pencucian dan pengeringan biji kopi
Setelah biji kopi dipisahkan dari kotoran, tahap selanjutnya adalah pencucian.
Biji kopi dicuci hingga bersih baru selanjutnya dikeringkan dengan panas untuk mengekstrak kafein di dalam biji.
Setelah kering, biji kopi dibelah dua untuk memastikan apakah sudah benar-benar kering.
5. Black Ivory Coffee siap dijual
Black Ivory Coffee kemudian dikemas dan siap dijual.
Kopi ini dapat dibeli secara online melalui situs resmi Black Ivory Coffee.
Harganya Rp 677.000-an per 35 gram untuk kopi Mahout Blend.
Sementara kopi murni Black Ivory Coffee Rp 1.700.000-an per 35 gram.
Ada juga paket 3 bungkus masing-masing isi 35 gram seharga Rp 4.230.000-an.
Baca juga: Black Ivory Coffee, Kopi dari Sisa Kotoran Gajah yang Dijual dengan Harga Selangit, Apa Istimewanya?
Baca juga: Bakmi Mbah Gito, Tahu Gimbal, dan 5 Kuliner Enak di Jogja untuk Makan Siang
Baca juga: Astronaut Ceritakan Cara Mereka Menyelundupkan Minuman Beralkohol, Meski NASA Melarang Keras
Baca juga: Kisah Pilot yang Selamat setelah Tersedot Keluar dari Jendela Pesawat saat Terbang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Produksi Kopi Mahal dari Kotoran Gajah, Harganya Capai Rp 4 Juta Per 100 Gram"