TRIBUNTRAVEL.COM - Kopi yang dikenal dengan nama Black Ivory Coffee yang biji kopinya diambil dari sisa kotoran gajah saat ini diklaim sebagai kopi termahal dan sangat ekslusif.
Melansir Bangkok Post, Black Ivory Coffee bisa sangat mahal karena bisa dibilang ini adalah kopi paling langka di dunia.
Kopi ini hanya diproduksi sekitar 120 kilogram saja untuk sekali penjualan.
Biaya produksi, pemasaran dan pengemasannya menjadi lebih tinggi karena semuanya dalam jumlah yang lebih kecil.
Perbandingan perhitungannya bisa diumpamakan dengan 100 kilogram versus 1.000 kilogram akan jauh lebih mahal per unitnya.
Proses produksinya juga cukup kompleks, dibutuhkan 33 kilogram kopi dari ladang kopi untuk membuat 1 kilogram Black Ivory Coffee.
Pengaruh aktivitas gajah penghasil Black Ivory Coffee
Belum lagi dengan tingkah laku gajah yang diberi makan kopi tidak bisa diprediksi.
Gajah yang digunakan untuk memproduksi Black Ivory Coffee dibiarkan beraktivitas dengan bebas di alam, tidak dikurung.
Terkadang, selama prosesnya, gajah membuang kotoran yang ada biji kopi di tempat tidak terduga seperti sungai.
Hal ini memungkinkan biji kopi bisa hanyut terbawa air.
Selain itu, banyak pula gajah yang memecah biji kopi saat mengunyah kopi.
Biji kopi yang pecah ini tidak dapat digunakan.
Jadi, kerugian selama proses produksi lebih banyak daripada memproduksi kopi dengan cara biasa.
Produksi Black Ivory Coffee tidak boleh sembarangan
Menurut Dinkin, si pemilik usaha Black Ivory Coffee ini kebanyakan orang mengira prosesnya mudah.
Orang mengira sesederhana memberi makan gajah dengan kopi lalu menunggunya keluar menjadi kotoran, mencuci kopi dan akan di dapat rasa kopi yang enak.
Nyatanya, Dinkin perlu waktu 10 tahun untuk proses yang pas.
Proses yang asal-asalan akan membuat kopi akan terasa seperti kotoran gajah yang tidak layak dikonsumsi.
Setiap tahapan sangat perlu diperhatikan, mulai dari jenis buah kopi apa yang digunakan, campuran makanan apa yang diberikan kepada hewan, cara membersihkannya, dan herba apa yang cocok dengan kopi tersebut.
“Semua itu adalah bagian proses yang penting dan harus diperhatikan”, jelas Dinkin.
Terasa perbedaan yang khas dari Black Ivory Coffee karena ada ilmu di balik pembuatannya.
Baca juga: Tak Tersentuh Selama 2.000 Tahun, Kota Kuno Hegra Dibuka untuk Umum, Intip Keunikannya
Baca juga: Bakmi Mbah Gito, Tahu Gimbal, dan 5 Kuliner Enak di Jogja untuk Makan Siang
Baca juga: Astronaut Ceritakan Cara Mereka Menyelundupkan Minuman Beralkohol, Meski NASA Melarang Keras
Baca juga: 4 Bakso Enak di Surabaya yang Cocok Dinikmati saat Musim Hujan, Mampir ke Bakso Cak Pitung
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Kopi dari Sisa Kotoran Gajah Bisa Mahal?"