Breaking News:

8 Tradisi Paling Aneh di Dunia yang Masih Eksis, Dua di Antaranya Ada di Indonesia

Meski terbilang cukup aneh dan mengerikan, 8 tradisi unik ini masih eksis hingga saat ini.

TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Para kerabat dan keluarga melakukan pembersihan dan mengganti pakaian patung leluhurnya pada ritual adat Ma'nene Tau-tau di Kuburan Goa Londa, Kesu, Toraja Utara, Sulsel, Jumat (14/8/2015). Ritual Ma'nene dan Ma'nene Tau-tau merupakan tradisi mengganti pakaian para leluhur masyarakat adat Toraja sebagai rasa cinta keluarga yang masih hidup, tak jarang dilakukan lima tahun sekali. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Kita semua tentu pernah mendengar cerita tentang tradisi-tradisi aneh di seluruh dunia.

Tradisi yang tampak normal bagi satu budaya mungkin dianggap aneh oleh budaya lain, begitu pula sebaliknya.

Banyak negara di dunia ini yang masih memegang teguh tradisi yang telah berlangsung selama beberapa dekade atau bahkan berabad-abad.

Tradisi-tradisi tersebut mengakar kuat dalam cerita rakyat dan sejarah.

Baca juga: Tradisi Gredoan, Ajang Menggoda Lawan Jenis untuk Berjodoh ala Suku Osing di Banyuwangi

Dirangkum TribunTravel dari berbagai sumber, berikut ini 8 tradisi aneh di dunia yang masih berlangsung hingga kini.

1. Hidup dengan Mayat

Hidup dengan mayat mungkin terdengar sangat mengerikan.

Namun, hal itu merupakan praktik yang sangat umum bagi beberapa kelompok etnis di Indonesia.

Mereka akan membungkus mayat dengan pakaian khusus dan menyimpannya dengan aman di rumah tempat mereka tinggal.

Diyakini bahwa jiwa orang yang mereka cintai akan dipertahankan sampai dimakamkan.

2 dari 4 halaman

2. Mencuri Istri

Di suku Wodaabe Nigeria, Afrika Barat, seorang pria mempraktikan tradisi saling mencuri istri satu sama lain.

Pernikahan pertama Wodaabe diatur oleh orang tua mereka saat masih anak-anak dan harus dengan sepupu dari garis keturunan yang sama.

Namun, di Festival Gerewol tahunan, para pria Wodaabe mengenakan riasan dan kostum yang rumit dan menari untuk membuat para wanita terkesan.

Menariknya, para pria juga berharap bisa mendapatkan istri baru dalam festival tersebut.

Jika seorang pria mampu mencuri tanpa sepengetahuan pasangannya (terutama dari suami saat ini yang mungkin tidak ingin berpisah dengan istrinya), maka mereka akan diakui secara sosial.

3. Peregangan Bibir

Penduduk suku Surma dapat ditemukan di Sudan selatan serta barat daya Ethiopia.

Selama masa remaja, wanita menjalani prosedur peregangan bibir yang melibatkan pencabutan gigi bawah mereka untuk memasangkan pelat bibir.

Wanita di Suku Surma yang menggunakan lempengan tanah liat untuk meregangkan bibir.
Wanita di Suku Surma yang menggunakan lempengan tanah liat untuk meregangkan bibir. (Flickr/ Achilli Family | Journeys)

Pelat bibir tersebut bertambah ukurannya setiap tahun sehingga bibir juga ikut meregang.

3 dari 4 halaman

Beberapa pria melakukan tradisi serupa dengan telinga mereka.

Mereka juga mendoktrin prajurit mereka yang dengan menambahkan bekas luka, keyakinannya bahwa semakin banyak bekas luka yang mereka miliki, semakin menarik bagi anggota perempuan dari suku tersebut.

4. Mayat Berjalan

Para penduduk Toraja di Indonesia mempraktikan budaya tak biasa ini dengan meletakkan tubuh mayat di peti mati sebelum 'dibangkitkan'.

Tradisi yang cukup unik ini dikenal dengan upacara Ma' Nene.

Di desa-desa yang terletak di pegunungan Sulawesi Selatan, Indonesia, para tetua telah membangkitkan orang mati selama berabad-abad.

Menurut kepercayaan agama masyarakat Toraja, agar orang yang meninggal dapat mencapai alam baka yang dikenal sebagai “Puya” atau “Tanah Jiwa”, jenazah mereka harus dikembalikan ke tempat kelahirannya untuk dimakamkan.

Mayat dibangkitkan dari kematian dan berjalan ke tempat peristirahatan yang baru.

5. Menggantung Peti Mati

Kamu dapat menyaksikan artefak gantung yang tak terhitung jumlahnya dan fenomena okultisme pada tebing curam di sepanjang Sungai Yangtze, Cina.

4 dari 4 halaman

Beberapa budaya di China mengubur anggota keluarga mereka dan menggantung mereka di tebing setelah kematian.

Peti mati umumnya digantung setinggi 33 hingga 164 kaki dan bahkan ada yang setinggi 328 kaki di atas tanah.

Masih belum diketahui secara pasti bagaimana peti mati ditempatkan di ketinggian yang begitu tinggi.

Peti mati gantung tertua diketahui berusia hampir 2000 tahun.

6. Lompat Bayi El Colacho

El Colacho, tradisi lompat bayi di Spanyol.
El Colacho, tradisi lompat bayi di Spanyol. (Flickr/ Helder Rui)

Penduduk Spanyol telah mengambil bagian dalam budaya berbahaya dan aneh yang disebut El Colacho ini sejak 1620.

El Colacho berarti lompat bayi yang bertujuan untuk mengusir setan.

Dalam festival ini, bayi dibaringkan di atas kasur yang terletak di jalanan dan para pelompat mengenakan kostum tradisional agar terlihat seperti setan.

7. Melempar Bayi

Ini adalah praktik umum bagi orang-orang di desa Solapur, Maharashtra, India, untuk membuang bayi yang baru lahir dari teras menara setinggi 50 kaki.

Ada orang di kaki menara yang memegang seprai untuk menangkap bayi agar selamat.

Diyakini bahwa ini memberi para bayi mereka keberuntungan, umur panjang dan hidup sehat.

8. Menggendong Wanita di Atas Bara Api

Dalam budaya Tionghoa, seorang suami harus menggendong pengantin perempuannya di atas panci bara api sebelum memasuki rumah mereka untuk pertama kali.

Mitos mengatakan bahwa kebiasaan aneh ini dilakukan untuk memastikan dia akan mendapatkan persalinan yang mudah dan sukses.

Baca juga: Ratusan Wanita di Lebak Turun ke Sungai, Mandi Bersama Dalam Tradisi Neres

Baca juga: Uniknya Tradisi Kuno Orang Filipina, Gunakan Makanan untuk Hormati Leluhur

Baca juga: Makna Mendalam di Balik Tradisi Manene, Ritual Mengganti Pakaian Mayat di Tana Toraja

Baca juga: Tradisi Ekstrem Suku Dani di Papua, Potong Jari-jemari Sebagai Wujud Kesedihan

Baca juga: Bekintangon, Tradisi Pacaran Orang Rimba, Lelaki Wajib Mengabdi Pada Calon Mertua Selama 2.000 Hari

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
TribunTravel.comtradisi aneh di dunia
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved