TRIBUNTRAVEL.COM - Jepang memiliki budaya maskot yang berkembang pesat dan hampir setiap perusahaan, merek, kota, dan acara memiliki maskot.
Beberapa maskot ada untuk mengingatkan agar memembayar pajak, menjalani kolonoskopi, atau melakukan seks aman.
Yang lainnya berbentuk seperti barang sehari-hari seperti jembatan, kondom, atau keran.
Baca juga: Dampak Pandemi, Hotel Kapsul di Jepang Diubah jadi Bilik Kerja, Disewakan Mulai Rp 67 Ribuan
Maskot terbaru yang terlihat berkeliaran di jalan-jalan Tokyo adalah Koronon, kucing anti-virus korona yang membagikan topeng.
Koronon berarti "tidak ada korona", menurut perwakilan perusahaan pembuat maskot tersebut.
Koronon , kucing anti- virus korona, yang muncul pertama kali pada 5 September 2020.
Di Jepang, maskot ini dikenal sebagai "yuru-chara" atau "yuru-kyara". Banyak orang berusaha keras untuk bertemu dengan mereka sebanyak mungkin.
Meski kontes maskot yang sangat populer di Jepang tahun ini dibatalkan.
Nyatanya ada maskot baru yang muncul yaotu Koronon.
Koronon dibuat oleh perusahaan promosi Al-Pha Co. yang berbasis di Tokyo.
Tampilan Koronon memakai masker wajah dengan pelindung wajah, dan memegang perisai ungu berbentuk hati dengan namanya di atasnya.
Dia mendorong jarak sosial dan memiliki tanda X merah besar di perutnya yang bertuliskan COVID-19.
Seorang perwakilan perusahaan maskot tersebut mengatakan bahwa, karena perusahaannya tidak dapat membantu mengembangkan vaksin, mereka ingin melakukan sesuatu yang bermanfaat, sekecil apa pun.
Setiap hari, Koronon dapat ditemukan di lingkungan Ikebukuro dan Shinjuku di Tokyo yang membagikan masker gratis.
Jepang saat ini tertutup untuk orang asing, dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperingatkan itu "perjalanan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan dan menyebarkan COVID-19.
Harapannya, Koronon akan berperan dalam membantu memperlambat penyebaran virus corona, sekaligus membuat orang tersenyum.
Dia dapat dipesan untuk mengunjungi sekolah dan kantor untuk berbicara tentang kebersihan dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi penyebaran virus corona.
"Mari kita pakai topeng bersama dan dunia bahagia," kata perwakilannya.
Jepang saat ini tertutup untuk sebagian besar wisatawan karena pandemi virus corona.
Baca juga: Supaya Tak Salah Pesan, Ketahui Beda 3 Mi Khas Jepang yaitu Ramen, Soba dan Udon
Baca juga: Serabi Kocor, Kuliner Tradisional Jogja yang Dimasak Pakai Anglo dan Punya Cita Rasa Khas
Baca juga: Melihat Taman Kera di Jepang yang Sering Disebut Tempat Pemandian Air Panas Para Monyet
Baca juga: Unik! Jepang Gunakan Robot Monster Wolf untuk Usir Beruang Liar di Pedesaan
Baca juga: Kisah di Balik Gunung Terendah di Jepang, Tingginya Cuma 10 Kaki
(TribunTravel/Arif Setyabudi)