TRIBUNTRAVEL.COM - Menurut sebuah studi baru dari NASA, ada lebih dari 300 juta planet yang berpotensi dapat dihuni di galaksi kita.
Selain itu, NASA juga mengugkap bahwa ada lebih dari milyaran planet, bahkan melebihi jumlah bintang.
Melansir Travel and Leisure, Sabtu (7/11/2020), studi baru NASA ini berdasarkan penelitian dari teleskop ruang angkasa Kepler yang akan diterbitkan di The Astronomical Journal.
Studi tersebut dirilis pada pekan lalu dan menemukan sekira setengah bintang yang memiliki suhu yang mirip dengan matahari (kurang lebih hingga 1.500 derajat Fahrenheit).
Baca juga: NASA dan SpaceX Umumkan Tanggal Baru Peluncuran Astronaut ke Stasiun Luar Angkasa
Binang tersebut kemungkinan juga memiliki planet berbatu yang mampu mendukung adanya air di permukannya.
Setidaknya empat dari planet yang mungkin dapat dihuni ini berada dalam jarak 30 tahun cahaya dengan yang terdekat berjarak paling banyak 20 tahun cahaya, menurut NASA.
"Meskipun hasil ini masih jauh dari nilai akhir, dan air di permukaan planet hanyalah salah satu dari banyak faktor yang mendukung kehidupan, sangat menarik bahwa kami menghitung dunia ini secara umum dengan keyakinan dan presisi yang tinggi," Steve Bryson, penulis utama studi tersebut dan seorang peneliti di Pusat Penelitian Ames NASA di California, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Bagi saya, hasil ini adalah contoh seberapa banyak yang dapat kita temukan hanya dengan pandangan sekilas di luar tata surya kita. Apa yang kami lihat adalah bahwa galaksi kita sangat menakjubkan, dengan dunia yang menakjubkan, dan beberapa di antaranya mungkin tidak terlalu berbeda dari kita," tambahnya.
Teleskop luar angkasa Kepler menghabiskan sembilan tahun di luar angkasa sampai akhirnya berhenti beroperasi pada 2018 setelah kehabisan bahan bakar.
Penelitian baru secara unik memperhitungkan hubungan antara suhu bintang dan jenis cahaya yang dipancarkannya dan diserap oleh sebuah planet, memungkinkan para ilmuwan untuk menjelaskan berbagai macam bintang di luar sana.
"Tidak semua bintang itu sama, begitu pula planet" kata Ravi Kopparapu, seorang penulis makalah dan ilmuwan NASA, dalam pernyataan itu.
Penemuan ini muncul lebih dari seminggu setelah NASA mengonfirmasi keberadaan air di bulan dan saat bersiap untuk meluncurkan misi NASA dan SpaceX ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
NASA juga berencana mengirim wanita pertama ke permukaan bulan pada tahun 2024 sebelum badan tersebut mengarahkan penelitiannya ke Mars.
Baca juga: Temuan Baru, NASA Mengonfirmasi Keberadaan Air di Bulan
Baca juga: NASA dan Perusahaan Nokia Akan Pasang Jaringan 4G di Bulan
Baca juga: NASA Rekrut Pemburu Alien untuk Cari Tanda-tanda Kehidupan di Luar Angkasa
Baca juga: NASA Luncurkan Toilet Baru Senilai Rp 343 Miliar ke Stasiun Luar Angkasa
Baca juga: NASA Berencana Daratkan Wanita Pertama di Bulan pada 2024
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)