TRIBUNTRAVEL.COM - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengumumkan bahwa 'Artemis' adalah nama misinya untuk mendaratkan wanita pertama di bulan.
Keputusan pemilihan nama Artemis tersebut dianggap sangat tepat.
Pasalnya, dalam mitologi Yunani, Artemis adalah dewi bulan dan merupakan saudara kembar Apollo (nama misi NASA sebelumnya).
Pertama kali diumumkan pada tahun 2019, program Artemis sekarang memiliki peta jalan resmi yang dirilis oleh NASA, dan itu pasti sangat ambisius.
• 7 Barang Paling Aneh yang Tertinggal di Bagasi Pesawat, Ada Kamera NASA Hingga Kepala Manusia
Melansir dari laman Travel and Leisure, Kamis (24/9/2020), tujuan fase pertama Artemis adalah mendaratkan wanita pertama ke bulan pada tahun 2024.
Selain wanita, misi Artemis juga akan menyertakan seorang pria yang akan kembali mendarat di bulan.
Diketahui, manusia terakhir yang berjalan di permukaan bulan adalah Eugene Cernan selama misi Apollo 17.
Untuk melakukannya, NASA telah menyusun rencana, dan itu memerlukan anggaran sebesar 28 miliar dolar dalam sebuah laporan terbaru.
"Di bawah misi Artemis, umat manusia akan menjelajahi wilayah bulan yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, menyatukan orang-orang di sekitar yang tidak diketahui, yang tidak pernah terlihat, dan yang dulu mustahil," tulis Jim Bridenstine, administrator NASA, dalam pengantar laporan tersebut.
"Kami akan kembali ke bulan secara robotik mulai tahun depan, mengirim astronot ke permukaan dalam waktu empat tahun, dan membangun kehadiran jangka panjang di bulan pada akhir dekade ini," jelasnya.
Misi pertama, Artemis I, dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2021, asalkan roket Space Launch System (SLS) baru diluncurkan tahun ini dalam fase pengujian terakhir.
Artemis I akan menjadi misi tanpa awak.
Kapsul Orion, yang dikembangkan untuk program eksplorasi ruang angkasa akan mengorbit bulan tanpa astronot selama beberapa minggu untuk menguji sistemnya dan mengembangkan muatan 13 satelit.
Pada tahun 2023, Artemis II akan mengikuti proses peluncuran jika semuanya berjalan lancar.
Astronot akan menerbangkan pesawat ruang angkasa Orion mengelilingi bulan, tetapi mereka tidak akan mendarat di permukaannya, meniru misi Apollo 8.

Sementara Artemis III, yang dijadwalkan pada tahun 2024 akan menjadi pertunjukan besarnya.
Astronot NASA akan mendarat di kutub selatan bulan, wilayah yang belum dieksplorasi oleh manusia.
Dan salah satu astronot tersebut akan menjadi wanita pertama yang mendarat di bulan, meskipun astronot yang akan menerima penghargaan ini belum dipilih.
Para anggota biasanya diberi nama 2 tahun sebelum peluncuran, meskipun Bridenstine menyarankan bahwa pemilihan Artemis III mungkin dilakukan lebih awal.
Setelah pendaratan monumental, Artemis tidak akan berakhir.
"Kami akan kembali ke bulan untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru penjelajah," kata Bridenstine dalam sebuah pernyataan.
Fase kedua Artemis adalah tentang membangun kehadiran jangka panjang manusia di bulan melalui Kamp Pangkalan Artemis, tempat astronot dapat melakukan penelitian di permukaan bulan, serta membangun stasiun luar angkasa.
Hal itu bertujuan untuk mendorong pesawat ruang angkasa menjelajah ke Mars dan sekitarnya pada masa yang akan datang.
• 21 Tahun di Bumi, Meteorit Mars Akan Dipulangkan NASA ke Planet Asalnya
• NASA Akan Membayar Orang untuk Mengasingkan Diri di Mars Buatan Selama 8 Bulan
• Lewat Citra Satelit, NASA Ungkap Misteri yang Terjadi di Segitiga Bermuda
• Astronot Ungkap 4 Kejadian Aneh yang Dialami di Luar Angkasa dan Dirahasiakan NASA
• NASA Berencana Tanam Cabai di Luar Angkasa November Tahun Ini
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)