TRIBUNTRAVEL.COM - Dua remaja Inggris tewas dan tiga lainnya terluka parah setelah tali parasut mereka putus akibat terpaan angin kencang.
Angin kencang menyebabkan rombongan remaja yang sedang asyik main parasailing terombang ambing dan menabrak bebatuan.
Insiden mengerikan ini terjadi di Pantai Lindos, Rhodes, Inggris.
Dalam kecelakaan tersebut, dua remaja tewas dan tiga lainnya mengalami luka parah.
Baca juga: Viral di Medsos, Bandara Makassar Ramai Penumpang Tanpa Physical Distancing
Ketiga orang yang mengalami luka parah ini diidentifikasi berasal dari satu keluarga, dan ditemukan di bebatuan dekat Pantai Lindos, Pulau Rhodes.
Angin kencang menyebabkan rombongan remaja yang sedang asyik main parasailing itu melayang ke arah bebatuan setelah tali parasut mereka putus.
Dilaporkan The Guardian, Kamis (29/10/2020), ada perbedaan laporan mengenai usia dan jenis kelamin korban.
Penjaga pantai Yunani awalnya melaporkan bahwa korban meninggal dunia adalah seorang gadis berusia 13 tahun dan anak laki-laki berusia 15 tahun.
Namun kantor berita PA kemudian mengutip penjaga pantai Yunani mengatakan bahwa ank berusia 13 tahun itu laki-laki dan yang berusia 15 tahun adalah perempuan.
Penjaga pantai dan petugas pemadam kebakaran menemukan remaja Inggris ketiga, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun di bebatuan.
Penjaga pantai mengatakan korban telah dibawa ke rumah sakit dalam keadaan luka parah.
Outlet berita Yunani mengidentifikasi bocah tersebut merupakan saudara kembar anak laki-laki berusia 15 tahun yang telah meninggal dunia.
Sementara itu, laporan lainnya menyebutkan bahwa ketiga remaja itu adalah saudara kandung.
Namun, penjaga pantai memberitahu bahwa mereka sebenarnya adalah dua bersaudara, berusia 15 tahun dan 13 tahun serta sepupu mereka yang berusia 15 tahun.
Sebelumnya, para remaja ini tiba di Rhodes beberapa hari yang lalu dan menikmati liburan bersama orang tua mereka di hotel terdekat.
Kemudian mereka main parasailing, olahraga air di mana satu atau lebih ditarik di belakang perahu sambil dipasang di kanopi menyerupai parasut yang mengangkat mereka ke udara.
Olahraga air di Yunani telah berada di bawah pengawasan yang semakin ketat dengan peraturan yang ditingkatkan dan pusat olahraga harus memiliki sertifikasi khusus untuk beroperasi.
Situs berita Yunani Ektaktanea melaporkan bahwa peraturan saat ini untuk parasailing di negara tersebut menyatakan bahwa tiga orang atau lebih dilarang untuk ditarik pada waktu yang bersamaan.
Pejabat di Rhodes membenarkan bahwa pria yang mengendarai speedboat pada saat tragedi itu dan pemilik perusahaan olahraga air telah ditahan dan akan muncul pada hari Kamis di hadapan jaksa penuntut umum di pulau itu.
Ini bukan pertama kalinya seorang wisatawan Inggris tewas dalam insiden parasailing.
Pada tahun 2011, dua pria di Turki dipenjara setelah seorang ayah jatuh dan membuatnya meninggal ketika tali pengaman putus saat parasailing.
Tonton juga:
Seorang turis Rusia berusia 18 tahun meninggal di Turki tahun lalu ketika kabel parasailingnya putus 200 kaki (60 meter) di atas laut dan dia mendarat di pohon palem.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris mengatakan, "Kami mendukung keluarga dua orang Inggris setelah kematian mereka di Rhodes, dan berhubungan dengan pihak berwenang Yunani."
Baca juga: Keren! AirCar Ini Bisa Terbang Layaknya Pesawat di Ketinggian 457 Meter
Baca juga: Fakta Unik Kuda Yakutia, Bisa Bertahan Hidup pada Suhu Ekstrem hingga -70 Derajat Celcius
Baca juga: Jelajah Pulau Sirandah, Tempat Wisata Alam di Padang untuk Liburan Long Weekend
Baca juga: Staf Penerbangan Akui Ada Beberapa Bagian Pesawat yang Tak Selalu Dibersihkan
Baca juga: Lezatnya Kuliner Tradisional Lotek Panorama yang Cocok Jadi Menu Makan Siang
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)