Breaking News:

Agar Bisa Terbang, Sejumlah Penumpang Memilih untuk Memalsukan Sertifikat Covid-19

Beberapa penumpang memilih untuk memalsukan surat bebas Covid-19 agar bisa naik ke penerbangan mereka.

pexels/Skitterphoto
Ilustrasi penumpang pesawat 

TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 membuat industri penerbangan menerapkan sejumlah aturan baru.

Satu di antaranya adalah pengujian pra-penerbangan untuk memastikan penumpang bebas dari Covid-19.

Karena kini pengujian pra-penerbangan menjadi lebih umum, beberapa pelancong asal Inggris dilaporlan telah memalsukan surat bebas Covid-19 untuk naik ke penerbangan mereka.

Melansir Simple Flying, calon penumpang dilaporkan membayar antara Rp 950 ribu hingga Rp 2,8 juta untuk tes, sementara yang lain hanya melakukan photoshop untuk mendapatkan surat bebas Covid-19.

Baca juga: Penumpang Ini Masuk Daftar Blacklist Maskapai JetBlue karena Lontarkan Ejekan Rasis

Lantas, mengapa penumpang tersebut memutuskan melakukan tes palsu untuk terbang?

Menurut The Sun, beberapa penumpang telah mencari cara untuk terbang tanpa perlu menjalani tes wajib pra-penerbangan.

Beberapa negara telah menambahkan kriteria ini karena tingkat infeksi yang tinggi di beberapa negara, termasuk Inggris.

Penumpang telah menggunakan berbagai cara unik untuk mendapatkan hasil tes palsu.

Beberapa telah menggunakan keterampilan photoshop mereka sendiri untuk mengubah nama pada tes dan menggantinya atas nama mereka.

Yang lain juga terpaksa membayar orang lain untuk mendapatkan tes palsu bagi mereka.

2 dari 2 halaman

Harga untuk surat semacam itu bisa berkisar antara Rp 950 ribu hingga Rp 2,8 juta tergantung pada urgensinya, menurut The Sun.

Perlu dicatat bahwa harga ini hanya berdasarkan pada akun perorangan karena jelas ilegal untuk hasil tes dari dokter.

Namun, mengapa orang terpaksa memalsukan tes mereka?

Kebanyakan orang mengatakan bahwa mereka melewatkan tes karena kurangnya fasilitas tes publik yang tersedia.

Ilustrasi penumpang pesawat.
Ilustrasi penumpang pesawat. (Pixabay/RyanMcGuire)

Pengujian NHS hanya terbatas untuk petugas garis terdepan dan pasien yang sakit karena backlog, itu berarti sebagian besar harus pergi ke lab swasta untuk menjalani tes.

Mahalnya biaya tes di lab swasta, yakni sekitar Rp 2,8 juta atau lebih membuat calon penumpang banyak yang tidak mau membayar.

Alasan lain adalah perjalanan saat berada dalam keadaan darurat.

Tes Covid-19 yang sangat akurat dapat memakan waktu beberapa hari untuk diproses yang berarti penumpang mungkin tidak memiliki banyak waktu.

Dalam hal ini, beberapa memutuskan untuk memalsukan hasil dengan membayar dalam jumlah besar atau melalui beberapa kerterampilan photoshop agar lebih cepat.

Baca juga: Kru Pesawat Beberkan Kebiasaan Penumpang yang Dianggap Paling Menyebalkan

Baca juga: Ratusan Penumpang Pesawat Masuk dalam Blacklist Delta Air Karena Tolak Pakai Masker

Baca juga: Takut Kena Covid-19 di Pesawat, Penumpang Ini Duduk Mengenakan Tenda Plastik Transparan

Baca juga: Viral Video Perkelahian Kru Kabin dengan Penumpang soal Bukti Gangguan Stres Pascatrauma

Baca juga: Viral Video Penumpang Dikeluarkan dari Pesawat karena Lepas Masker untuk Makan Kacang

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
Covid-19penumpang pesawatpenerbangan wisata
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved