TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tidak suka Bubble Tea.
Minuman asal Taiwan ini cukup populer di Indonesia.
Bubble Tea merupakan minuman yang berisi butiran boba.
Ada 2 jenis boba yang ditawarkan pada minuman Bubble Tea.
Boba hitam terbuat dari tapioka hitam, pati singkong, ubi dan gula merah.
Lalu ada boba berwarna putih yang terbuat dari pati singkong, akar kamomile, dan karamel.
Meski Populer, konsumsi Bubble Tea tidak boleh berlebihan.
Ada dampak buruk pada tubuh yang bisa kamu rasakan saat mengonsumsi Bubble Tea secara berlebihan.
Dilansir TribunTravel dari berbagai sumber, berikut dampak buruk terlalu sering mengonsumsi Bubble Tea bagi kesehatan.
1. Bahaya Kalori dan Gula Berlebihan
Mengutip dari hellosehat.com, bubble tea yang sering dipadukan dengan susu ini memiliki kandungan gula tambahan seperti sukrosa, fruktosa, galaktosa, melezitosa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jae Eun Min, David B. Green dan Loan Kim, bubble milk tea memiliki kandungan gula sebesar 38 gram dan kalori sebanyak 299 kcal untuk setiap porsinya.
Padahal, berdasarkan pendapat dari American Hearts Association, kebutuhan gula tambahan tidak boleh lebih dari 150 kcal/hari untuk pria dan 100 kcal/hari untuk wanita.
Dengan takaran gelas bubble tea yang dijual pada umumnya ini, kandungan gula dan kalori yang dihasilkan sudah sangat tinggi dan melebihi batas normal.
2. Risiko Penyakit Jantung dan Asam Urat
Kandungan gula dan kalori yang tinggi sangat berpotensi menimbulkan risiko penyakit jantung dan asam urat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Caitlin Batt, et al, sering mengonsumsi minuman manis lebih dari 2 kali per hari, dapat meningkatkan risiko terkena asam urat sebesar 1,78 kali pada pria dan 3,05 kali pada wanita.
Hal ini disebabkan karena adanya kadar fruktosa dan kalori yang tinggi dan berlebih dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat.
3. Bisa Jadi Penyebab Diabetes Melitus Tipe 2
Selain itu, adanya kandungan gula yang tinggi, dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.
Hal ini dapat mencetuskan terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2.
4. Obesitas
Minum bubble tea secara berlebih juga dapat memicu peningkatan deposit lemak.
Peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.
Untuk meminimalisasi dampak buruknya, kamu dapat tetap mengkonsumsi bubble tea yang mengandung susu namun, jangan gunakan topping lain seperti boba, jeli, dan puding.
5. Sebabkan Sembelit
Topping bubble tea yang terbuat dari pati sehingga sulit untuk dicerna tubuh.
Bahkan mungkin juga di sejumlah gerai yang menjual minuman tersebut ada yang dengan sengaja menambahkan pengental dan pengawet ke bubble tersebut.
Mengonsumsi banyak topping tersebut terlalu sering dapat menimbulkan masalah pencernaan, termasuk masalah sembelit.
Baca juga: Susu Pepaya, Minuman Populer di Taiwan yang Tak Kalah Hits dari Bubble Tea
Baca juga: 5 Fakta Unik Bubble Tea, Minuman Boba Asal Taiwan yang Populer di Indonesia
Baca juga: Taiwan Rancang Ulang Sampul Paspor, Pilihan Desainnya Gambar Bubble Tea hingga Peta
Baca juga: Segelas Bubble Tea Dijual Rp 800 Ribu tapi Laku Keras, Ternyata Penjual Lakukan Cara Curang Ini
Baca juga: Ketahui Supaya Tak Salah Pilih Topping, Ini Beda Pearl, Boba dan Bubble Tea
(TribunTravel.com/ Ayumiftakhul)