TRIBUNTRAVEL.COM - Black Box atau kotak hitam adalah istilah yang digunakan untuk menyebut dua peralatan terpisah, perekam suara kokpit (CVR) dan perekam data penerbangan (FDR).
Perangkat penyimpanan informasi kotak hitam wajib ada di semua penerbangan komersial dan perusahaan.
Melansir dari laman Simple Flying, Senin (5/10/2020), kotak hitam ini biasanya ditempatkan di bagian ekor pesawat.
Ekor pesawat dipilih sebagi tempat menyimpan kotak hitam karena memiliki kemungkinan selamat dari kecelakaan yang lebih tinggi.
• Paksa Naik Pesawat Tanpa Sepatu, 2 Penumpang Ini Ditangkap Akibat Menyerang Petugas Bandara
Ide untuk membuat perangkat untuk menyimpan data penerbangan lahir di Australia pada 1950-an oleh Dr. David Warren.
Ketika Dr. Warren berusia enam tahun, ayahnya tewas dalam kecelakaan pesawat saat terbang dari Tasmania ke Melbourne melintasi Selat Bass.
Insiden ini membuatnya mengembangkan unit yang dapat merekam data penerbangan dan percakapan kokpit untuk membantu penyelidikan setelah kecelakaan.
Penemuannya ini disebut ARL Flight Memory Unit, dan meskipun tidak mendapat banyak perhatian, unit ini mulai dibuat di AS dan Inggris beberapa tahun kemudian.
Australia adalah negara pertama yang mewajibkan teknologi tersebut hingga akhirnya Amerika Serikat mengikutinya pada tahun 1967, menjadikannya wajib di semua pesawat komersial.
Mengapa disebut kotak hitam?
Istilah kotak hitam pertama kali digunakan oleh Inggris selama Perang Dunia II dan mengacu pada pengembangan rahasia radar serta alat bantu navigasi elektronik di pesawat Inggris.
Perangkat rahasia ini disimpan di kotak hitam non-reflektif.
Saat ini, kotak hitam pesawat dicat dengan warna yang disebut international orange.
Pemilihan warna tersebut digunakan perusahaan kedirgantaraan untuk membantu membedakan kotak hitam dari lingkungannya.
Dengan kata lain, mereka terlihat menonjol dan mudah ditemukan secara visual.
Sementara itu, nama kotak hitam inilah yang kebanyakan disebut oleh masyarakat karena para ahli penerbangan lebih suka menyebutnya dengan perekam data penerbangan elektronik.
Fungsi perekam data penerbangan adalah menyimpan jejak informasi penerbangan secara mendetail seperti posisi, ketinggian, kecepatan, dan percakapan kokpit.
Di pesawat modern, pesawat sipil memiliki banyak perangkat untuk menjalankan tugas-tugas ini sehingga semua informasi tersedia bagi penyelidik jika terjadi kecelakaan.

FDR mengeluarkan ping saat terendam
Saat ini, perekam data penerbangan dibungkus dengan baja tahan karat atau titanium yang kuat dan tahan korosi serta dibungkus dengan isolasi yang dapat menahan suhu tinggi.
FDR modern juga memiliki suar pencari lokasi bawah air yang memancarkan ping ultrasonik untuk membantu tim pencari menemukannya.
Suar ini dapat bekerja di kedalaman hingga 6.000 meter (20.000 kaki) selama 30 hari.
Sedangkan untuk rekaman kokpit, mereka bekerja dalam satu putaran yang merekam dua jam terakhir percakapan antara kru dan suara lain yang dapat didengar dari kokpit.
Mengapa teknologi baru tidak digunakan?
Menyusul hilangnya Malaysia Airlines Penerbangan 370 pada tahun 2014, ada gagasan untuk mengembangkan sistem yang mengirimkan informasi real-time flight ke sistem di darat.
Jika sistem seperti itu telah diterapkan ketika penerbangan Malaysia Airlines hilang dari layar radar, penyelidik akan tahu dengan tepat di mana harus mencari.
Teknologi semacam ini kemungkinan besar sudah tersedia saat ini, namun mungkin biaya dari maskapai untuk mengoperasikan teknologi tersebut yang menghambatnya.
• Viral Video TikTok Pramugari yang Tunjukkan Beberapa Tempat Kotor di Pesawat
• Pengakuan Pilot Soal Ketakutan Terbesarnya saat di Ruang Kokpit Pesawat
• Jejak DB Cooper, Pembajak Pesawat Misterius yang Belum Tertangkap dan Orang-orang yang Dicurigai
• Kenapa Pintu Penumpang Pesawat Selalu Berada di Sebelah Kiri? Ini Penjelasannya
• 7 Kasus Salah Ketik yang Berujung Bencana, Ada yang Akibatkan Pesawat Luar Angkasa Meledak
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)