Breaking News:

Bayi yang Baru Lahir di Suku Ini Harus Diludahi, Konon Agar Berumur Panjang

Suku Maasai saling meludahi sebagai cara untuk memberkati satu dengan yang lainnya, termasuk meludah pada bayi yang baru lahir.

Flickr/ Kandukuru Nagarjun
Suku Maasai, Kenya. 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sama seperti benua lain, Afrika memiliki beberapa praktik budaya yang menarik.

Satu di antaranya adalah anggota suku Maasai di Kenya dan Tanzania Utara.

Para penduduk di suku ini saling meludahi sebagai cara untuk memberkati satu dengan yang lainnya.

Melansir dari laman Pulse.ng, Jumat (2/10/2020), ketika seorang anak lahir, orang yang mengunjungi keluarga harus meludahi bayi tersebut.

Unik, Para Pria di Suku Ini Berkompetisi untuk Jadi yang Paling Gemuk

Keyakinannya adalah jika mereka memuji seorang bayi, maka akan dikutuk dan mungkin tidak bertahan lama.

Untuk itu, mereka justru akan mengatakan hal-hal buruk tentang anak tersebut sambil meludahinya.

Artinya jika seorang anak lahir, semua pengunjung dari suku Maasai harus meludahi bayi yang baru lahir tersebut.

Hal itu juga berlaku bagi orang tua anak, termasuk keluarga dan kerabat.

Meludahi anak yang baru lahir merupakan cara mereka untuk memberkati bayi dengan keberuntungan dan umur panjang.

Penduduk suku Maasai di Kenya dan Tanzania menganggap meludah sebagai tanda penghormatan dan berkah.

2 dari 3 halaman

Bahkan, mereka telah memasukkannya ke dalam budaya menyapa mereka.

Mereka juga meludah ke telapak tangan sebelum berjabat tangan.

Tak hanya itu, para ayah di suku tersebut memberkati anak perempuan mereka pada hari pernikahan dengan meludahi dahi pengantin wanita.

Gadis suku Maasai dari Kenya biasanya diberikan atau dinikahkan dengan seorang pria yang jauh lebih tua dari pengantin wanita.

Pada upacara pernikahan, ayah atau saudara laki-laki pengantin wanita akan meludah di kepala sebagai berkah.

Baru kemudian anak wanita boleh meninggalkan rumah dengan suaminya.

Suku Maasai
Suku Maasai (Flickr/ William Warby)

Budaya unik sebelum pernikahan juga bisa dijumpai di Suku Mursi.

Suku Mursi adalah sebuah suku yang tinggal di kawasan perbatasan Sudan Selatan.

Ketika seorang gadis dari Suku Mursi beranjak dewasa, dia akan memulai proses peregangan bibir.

Gigi bagian bawah gadis tersebut akan dibcabut dan diberi lempengan dari tanah liat yang ukurannya bertambah setiap tahun.

3 dari 3 halaman

Lempengan itu dimasukkan ke dalam bibir sehingga membuatnya meregang.

Dikatakan bahwa semakin besar lempengan, maka semakin tinggi nilai wanita tersebut sebelum dia menikah.

Wanita di Suku Mursi hanya memakai lempengan dalam waktu singkat karena sangat berat dan tidak nyaman.

Konon, lempengan dari tanah liat tersebut awalnya digunakan untuk mencegah penangkapan oleh pedagang budak.

Praktik tersebut pertama kali dilakukan untuk membuat mereka terlihat jelek ketika pedagang Arab terus-menerus menggerebek desa mereka untuk mencari budak.

Namun, penjelasan itu ditolak karena penelitian mengungkapkan bahwa lempengan tersebut merupakan simbol status sosial di kalangan masyarakat Suku Mursi.

Pria Ini Tinggal di Suku Terpencil hingga Usia 14 Tahun, Seperti Inilah Hidupnya

Gadis di Suku Ini Harus Mencabut Gigi dan Meregangkan Bibir Sebelum Menikah

5 Suku Paling Misterius di Dunia, Ada Suku Sentinel hingga Suku Surma

Fakta Silariang, Budaya Kawin Lari Suku Bugis yang Bisa Berujung Maut

Latar Belakang Suku Adat Baduy Minta Dihapus dari Peta Destinasi Wisata

(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)

 
Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
tradisi uniktradisi unik kelahiransuku masaai kenya
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved