TRIBUNTRAVEL.COM - Suku Mursi adalah sebuah suku yang bisa dijumpai di kawasan perbatasan Sudan Selatan.
Ketika seorang gadis dari Suku Mursi beranjak dewasa, dia akan memulai proses peregangan bibir.
Gigi bagian bawah gadis tersebut akan dicabut dan diberi lempengan dari tanah liat yang ukurannya bertambah setiap tahun.
Melansir dari laman Pulse.ng, Kamis (18/9/2020), lempengan itu dimasukkan ke dalam bibir sehingga membuatnya meregang.
• Unik, Pria di Suku Ini Harus Menculik Wanita yang Disukai Sebelum Menikahinya
Dikatakan bahwa semakin besar lempengan, maka semakin tinggi nilai wanita tersebut sebelum dia menikah.
Wanita di Suku Mursi hanya memakai lempengan dalam waktu singkat karena sangat berat dan tidak nyaman.
Konon, lempengan dari tanah liat tersebut awalnya digunakan untuk mencegah penangkapan oleh pedagang budak.
Praktik tersebut pertama kali dilakukan untuk membuat mereka terlihat jelek ketika pedagang Arab terus-menerus menggerebek desa mereka untuk mencari budak.
Namun, penjelasan itu ditolak karena penelitian mengungkapkan bahwa lempengan tersebut merupakan simbol status sosial di kalangan masyarakat Suku Mursi.
Penggunaan pelat bibir bukanlah hal yang khas di Afrika maupun untuk wanita.
Orang-orang Kayapo di Brasil misalnya, pria senior memakai cakram seperti piring berukuran sekitar enam sentimeter di bibir bawah, menurut laporan Turner di Majalah National Geographic.
Suku Mursi (atau Mun sebagaimana mereka menyebut diri mereka sendiri) adalah yang paling populer di Lembah Omo, Ethiopia.
Mereka terkenal dengan pelat bibirnya yang unik.
Mursi adalah kelompok etnis penggembala Nilotik yang mendiami Ethiopia barat daya.
Mereka terutama tinggal di Debub Omo Zone, dekat dengan perbatasan Sudan Selatan.
Menurut sensus nasional 2007, ada 7.500 Mursi, 448 di antaranya tinggal di perkotaan.
Dari jumlah tersebut, 92,25 persen tinggal di Negara Bagian Selatan, Kebangsaan, dan Daerah Rakyat (SNNPR).

Tradisi Unik Sebelum Menikah juga Ada di Suku Lotuko
Selain di Suku Mursi, tradisi unik sebelum menikah juga bisa kita jumpai di Suku Lotuko.
Beradasarkan budaya dan tradisi di Lotuko, seorang pelamar harus menculik seorang wanita yang ingin dinikahinya.
Bersama-sama dengan bantuan pria lain, mereka akan menyergap, mengejar, dan menangkap wanita tersebut.
Wanita yang ditangkap kemudian dibawa ke rumah pelamar.
Ia akan dikurung di rumah tersebut sebelum calon pengantin pria itu memberi tahu ayah dari calon mempelai wanita nantinya.
Seolah-olah semua itu tidak cukup menarik, ayah wanita itu harus memukuli calon menantu laki-lakinya untuk menunjukkan bahwa dia menyetujui rencana pernikahan dengan putrinya.
Tidak pasti seberapa keras pemukulan itu.
Namun ketika seorang wanita sudah diculik, itu menghilangkan hak sang ayah untuk memberi pilihan dengan pria mana anaknya akan menikah.
Di belahan dunia lain, biasanya ada upacara yang sopan untuk menyerahkan seorang wanita kepada seorang pria, kebanyakan oleh ayah dari calon mempelai wanita, tetapi itu malah berbanding terbalik dengan praktik yang ada di Lotuko.
Setelah menculiknya, pria akan datang keluarganya mempelai wanita dengan kerabat (wali) untuk secara resmi melamarnya.
Dengan wanita yang masih berada di dalam rumahnya, ayahnya memiliki pilihan apakah akan menyetujui atau tidak lamaran dari pria ini.
Tanggapan "ya" atau "tidak" dari ayah datang dengan kegiatan seremonial yang terpisah.
Jika ayah gadis itu setuju dengan lamaran dari pria ini, dia diharapkan untuk mengalahkan (dalam hal ini memukuli) calon menantunya untuk menunjukkan persetujuannya atas lamaran mereka.
Laporan mengatakan pemukulan itu menandakan bahwa pria itu bersedia dipukuli untuk istrinya, karena ini berarti pengorbanan yang dia lakukan untuk wanita yang dicintainya.
Yang menarik adalah kenyataan bahwa jika jawaban ayah adalah "tidak", pelamar memiliki keleluasaan untuk memutuskan apakah akan mengembalikan wanita yang diculik atau tetap menikahinya.
Praktik yang menarik ini telah menjadi subjek perdebatan banyak orang.
Mereka berpendapat bahwa itu adalah hal yang bertentangan dengan hak seorang gadis untuk memilih dengan siapa ia jatuh cinta dan ingin menghabiskan hidupnya.
• 5 Suku Paling Misterius di Dunia, Ada Suku Sentinel hingga Suku Surma
• Fakta Silariang, Budaya Kawin Lari Suku Bugis yang Bisa Berujung Maut
• Latar Belakang Suku Adat Baduy Minta Dihapus dari Peta Destinasi Wisata
• Templo Mayor, Kuil Tengkorak Suku Aztec yang Membuat Penakluk Spanyol Ketakutan
• 10 Fakta Unik Tulum di Meksiko, Punya Reruntuhan Suku Maya Kuno
(TribunTravel.com/Muhammad Yurokha M)