Breaking News:

Berusia Lebih dari 30 Juta Tahun, Mengapa Sungai Nil Tidak Pernah Mengering?

Selain memiliki ukuran yang mencapai ribuan kilometer, Sungai Nil juga telah berusia lebih dari 30 juta tahun.

Gambar oleh Ramon Perucho dari Pixabay
Wisatawan yang sedang berwisata menyusuri Sungai Nil dengan kapal 

TRIBUNTRAVEL.COM - Sungai Nil adalah sungai terpanjang kedua di dunia.

Panjang Sungai Nil mencapai 6.650 km yang melewati Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, Sudan Selatan dan Mesir.

Selain memiliki ukuran yang mencapai ribuan kilometer, Sungai Nil juga telah berusia lebih dari 30 juta tahun.

Pertanyaan yang mungkin banyak orang pertanyakan adalah pernahkah Sungai Nil mengering?

Selama lebih dari 30 tahun, Sungai Nil tetap mengalir dan menyediakan air untuk penduduk di negara yang dilewatinya.

Bukan hanya tetap mengalir, Sungai Nil bahkan letaknya tidak bergeser atau berubah.

Padahal sungai lain dengan usia dan ukuran seperti Sungai Nil akan mengalami kekeringan, perubahan letak, atau perubahan ukuran.

Nah, dari penelitian yang dilakukan, diketahui penyebab Sungai Nil tetap sama seperti 30 juta tahun lalu.

Ada Mantel Mirip Sabuk di Bawah Sungai Nil

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa di bawah Sungai Nil ada mantel seperti sabuk yang terus berputar.

2 dari 3 halaman

Mantel ini disebut juga sebagai mantel konveksi, yaitu gerakan merayap yang sangat lambat dari lapisan padat di Bumi.

Gerakan yang lambat ini disebabkan oleh arus konveksi atau perpindahan panas yang membawa panas dari inti Bumi menuju permukaan Bumi.

Nah, karena adanya mantel seperti sabuk inilah, Sungai Nil tetap terjaga pada tempatnya dan tidak berpindah lokasi.

Akibatnya, air yang ada di Sungai Nil juga selalu mengaliri wilayah yang sama selama puluhan juta tahun.

Jika tidak ada mantel ini, peneliti memperkirkan Sungai Nil akan bergeser ke arah yang lain dan memberikan dampak besar bagi peradaban atau perkembangan Mesir Kuno.

Bagaimana Proses Sungai Nil Pertama Terbentuk?

Dalam sejarah, Sungai Nil merupakan sungai yang penting bagi banyak peradaban, terutama Mesir Kuno, wilayah yang dilalui oleh Sungai Nil.

Dengan adanya air dari Sungai Nil, proses irigasi sawah dan kebutuhan penduduknya bisa terpenuhi.

Selain pertanyaan tentang bagaimana air di sungai ini terus mengalir, peneliti juga meneliti tentang proses terbentuknya Sungai Nil.

Diperkirakan, Sungai Nil terbentuk karena adanya pergeseran cekungan pengairan yang disebabkan oleh keretakan di Afrika Timur.

3 dari 3 halaman

Pergeseran mantel Bumi juga berpengaruh pada dataran tinggi Ethiopia yang muncul di sepanjang Sungai Nil.

Sungai Nil diketahui mengalami kenaikan setinggi 1,5 kilometer ketika mencapai wilayah Mediterania.

Nah, hal ini membuat sungai tetap berada di jalur yang sama untuk waktu yang lama.

Tanpa adanya perubahan tinggi ini, maka Sungai Nil diperkirakan sudah bergeser ke arah barat.

Dari penelitian ini, terbukti bahwa pergerakan mantel di bawah permukaan Bumi bisa memengaruhi apapun yang terjadi di tanah.

Fakta Menarik Sungai Nil, Melewati 11 Negara dan Jadi Habitat Reptil Terbesar Kedua di Dunia

5 Fakta Unik Sungai Nil, Sungai Terpanjang di Afrika yang Melewati 11 Negara

Miris! Gara-gara Ucapkan Hal Ini Tentang Sungai Nil, Penyanyi Mesir Ini Harus Berurusan dengan Hukum

Sungai Jernih Berisi Ribuan Ikan Mirip di Jepang Ini Ternyata Lokasinya di Klaten

Mencoba Wisata Getek Bambu di Magelang untuk Nikmati Pesona Sungai Progo

Artikel ini telah tayang di bobo.grid.id dengan judul Sudah Berusia Lebih dari 30 Juta Tahun, Ketahui Mengapa Air di Sungai Nil Terus Mengalir

Selanjutnya
Sumber: Grid.ID
Tags:
Sungai NilEthiopiaMesir Hamam Mahshi Koshari (Kushari) Hawawshi Al Ahly Kue Kahk Niter Kibbeh
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved