TRIBUNTRAVEL.COM - Mungkin ini bisa jadi kabar gembira bagi traveler yang ingin membeli sebuah pulau demi 'melarikan diri' untuk berlibur.
Di China, kamu bisa menyewa sebuah pulau seluas 2,5 hektar dengan harga Rp 8 jutaan saja per tahunnya.
Dilansir TribunTravel dari Insider, Provinsi Liaoning di timur laut China menyewakan ratusan pulaunya yang tak berpenghuni.
Pada bulan Juli lalu, Departemen Keuangan dan Sumber Daya Alam Liaoning mengeluarkan sebuah pernyataan yang kemudian beredar luas di media sosial.
Dalam pernyataan tersebut tercantum 'biaya penggunaan' untuk pulau-pulau yang tak berpenghuni.
• Pulau Terindah di Brasil Ini Dibuka Khusus untuk Wisatawan yang Pernah Terinfeksi COVID-19
Meskipun pulau-pulau itu sebagian besar adalah milik pemerintah, namun mereka dapat disewakan kepada individu.
Liaoning sendiri adalah rumah bagi ratusan pulau di China Utara, totalnya kurang lebih ada 633 pulau.
Sejumlah 44 pulau di antaranya adalah pulau yang berpenghuni.
Sementara, 589 pulau lainnya adalah pulau tak berpenghuni alias kosong.
Beberapa pulau terletak di sepanjang sungai Yalu, yang memisahkan Provinsi Liaoning dengan Korea Utara.
TONTON JUGA:
Pulau-pulau tersebut berjarak sekitar 430 mil dari Ibu Kota Liaoning, Shenyang.
Jarak tersebut mungkin sama seperti dari Ibu Kota Jakarta ke Kota Semarang.
Pilihan dengan harga sewa pulau termurah ada di angka 3.700 yuan atau setara dengan $ 535 atau Rp 8 juta.
Sementara, harga tertinggi ada di angka $ 3,6 juta atau setara dengan Rp 52 miliar per 2,5 hektar per tahun.
Penetapan harga tersebut mengikuti skala enam (six-tier) dengan rencana pengembangan, keberadaan satwa liar laut, masalah lingkungan, dan pantai yang memperhitungkan biaya.
Sebelum traveler berniat menyewa pulau tesebut, pastikan kamu tak hanya sekedar menyewa.
Siapapun yang menyewa pulau ini harus mempresentasikan rencana yang rinci kepada pemerintah dan memastikan proyek tersebut tidak memerlukan reklamasi lahan atau hal-hal yang berdampak buruk bagi lingkungan.

pasalnya, baru-baru ini China telah dikritik karena mendatangkan malapetaka bagi habitat laut dengan mengeruk tanah untuk membangun pulau buatan.
Proyek juga harus termasuk dalam sembilan kategori yang disetujui, termasuk pariwisata, pertanian, perikanan, dan pembangunan perkotaan.
Beberapa pulau di Provinsi Liaoning saat ini digunakan untuk pariwisata dan telah ada banyak wilayah yang dikembangkan menjadi taman.
Satu di antara pulau yang paling populer adalah Pulau Dalu.
Pulau tersebut memiliki pantai berpasir, pantai lumpur, dan pagoda tradisional serta makanan laut lokal.
• Cerita Pria yang Terjebak di Pulau Terpencil karena Lockdown: Wisata tapi Seperti Neraka
• Jelajah Pulau Paling Terlarang di Inggris yang Dipenuhi Tulang Belulang Manusia
• Viral di Medsos, Pengguna TikTok Ini Tunjukkan Bagaimana Rasanya Hidup di Pulau Terpencil
• Pulau di Thailand Ini Akan Kembali Dibuka untuk Turis Asing pada Oktober 2020
• Inilah Majuli, Pulau Sungai Terbesar di Dunia yang Terancam Hilang di Tahun 2030