TRIBUNTRAVEL.COM - Rob Small (41) seorang pria Inggris menceritakannya bagaimana dirinya terdampar di pulau tropis sejak bulan Maret lalu.
Dilansir oleh TribunTravel dari Daily Mail, Rob yang bekerja sebagai instruktur selam itu terdampar di Samoa karena mengalami lockdown akibat COVID-19.
Dia mengungkapkan berada di Samoa yang terkenal sebagai tempat wisata namun terpisah dengan keluarga dalam waktu lama terasa seperti neraka.
Rob awalnya pergi ke Upolu, secara geografis merupakan pulau terbesar kedua di Kepulauan Samoa dengan luas 434 mil persegi.
Dia pergi ke pulau tersebut untuk membuka pusat olahraga air dan menyelam bernama Pure Ocean dengan mitra bisnisnya Bruno Kinross pada tahun 2016.
TONTON JUGA
• Usai Bulan Madu, Pasangan Ini Terjebak Lockdown dan Terlantar di Fiji
Ia juga pernah tinggal di Kepulauan Cook mengelola pusat penyelaman sehingga dia tahu tentang Samoa, lokasinya dan peluang yang ditawarkannya.
Ada pembukaan untuk kontrak pusat selam dengan hotel Sheraton, Rob dan Bruno pun memenangkan kontrak tersebut.
Sejak saat itu Rob telah tinggal di Upolu dan membagi waktunya antara Samoa dan London tempat tinggal pasangan dan putranya.
Rob mengatakan bahwa sebelum terjadi pandemi dia tinggal di Samoa dua bulan dan dua bulan selanjutnya di London, begitu juga sebaliknya.
Ia juga menambahkan karena penutupan perbatasan yang ketat, pariwisata di Samoa telah benar-benar mati dan banyak resor terpaksa ditutup bersama dengan bisnis afiliasi mereka.
Akibatnya, bisnisnya juga ditutup sejak April dan dia tidak yakin dapat membuka di masa mendatang.
Tampaknya, Rob meyakini bahwa dia akan berada di Samoa hingga tahun depan karena hampir tidak mungkin dirinya untuk pulang.
Biasanya, perjalanan kembali ke Inggris memakan waktu sekitar 38 hingga 50 jam tergantung pada waktu transit di Sydney atau Auckland.
Dari Australia pesawat melanjutkan perjalanan menuju Singapura dan akhirnya terbang ke London.
Bahkan jika dia berhasil kembali ke Inggris, Rob khawatir tidak bisa kembali ke Upolu untuk melanjutkan bisnisnya tersebut.
Dia mengatakan dia sering suka duduk di dermaga dekat rumahnya dengan air biru jernih berkelap-kelip di hadapannya sembari minum kopi.
Rob berbicara dengan putranya dan pasangannya Becky setiap hari pada pukul 18.30, yaitu pukul 6.30 pagi di Inggris, melalui Skype.
Dia menelepon teman dan keluarga lain sekali seminggu.
Sebelumnya, pada 26 Maret, pemerintah Samoa melarang semua penerbangan internasional ke dan dari pulau-pulau itu dengan pesawat.
Hanya ada transportasi kapal untuk ke Fiji, negara tetangga terdekat Samoa, namun layanan kapal menuju Fiji pun terbatas.
Sejauh ini, negara kepulauan Pasifik itu tidak mencatat kasus Covid-19 tetapi negara masih menetapkan keadaan darurat hingga saat ini.
• Hal-hal yang Tak Boleh Dilakukan di 8 Negara di Dunia, Jangan Berjabat Tangan dengan Lemah di Fiji
• 10 Tradisi Unik Rayakan Lebaran di Berbagai Negara, di Fiji Hanya Pria yang ke Masjid untuk Salat Id
• Diguncang Gempang Hingga 7,2 Magnitudo, Hantaman Ini Picu Timbulnya Tsunami di Fiji
• Buka Lagi Usai Lockdown, Restoran Steak Terkenal di Prancis Diserbu Ratusan Pelanggan
• Pasangan Ini Rela Terbang 30 Jam saat Lockdown Covid-19 untuk Bertemu Bayi Sambung Mereka
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)