TRIBUNTRAVEL.COM - Lufthansa, maskapai penerbangan terbesar di Eropa yang berbasis di Jerman baru-baru ini mengeluarkan aturan terbarunya.
Lufthansa Group mengumumkan jika penumpang dengan kondisi medis boleh ikut terbang tanpa memakai masker.
Disampaikan lewat dailymail.co.uk, Rabu (26/8/2020), aturan tersebut akan diberlakukan mulai 1 September 2020.
Namun, ada syarat tertentu buat penumpang yang boleh terbang tanpa memakai masker yaitu selama mereka membuktikan dengan adanya surat bebas Covid-19.
Mereka yang tidak memakai masker karena kondisi medis harus menyertakan sertifikat yang ditandatangani langsung oleh dokter yang menyatakan bahwa "orang tersebut tidak dapat memakai masker" serta menunjukkan bukti test negatif Covid-19 yang diterbitkan tidak lebih dari 48 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Maskapai Lufthansa sampai saat ini masih mewajibkan semua penumpang umum (tanpa kondisi medis) untuk memakai masker selama penerbangan.
• 5 Alasan Pesawat Terbang di Ketinggian Lebih dari 30 Ribu Kaki, Lebih Tinggi dari Puncak Everest
Aturan tersebut masih diberlakukan sejak Mei 2020 sampai saat ini.
Sebelumnya sempat ada pengeculaian terhadap aturan itu dengan menunjukkan sertifikat medis.
Dalam sebuah pernyataan Lufthansa Group menyatakan, "Aturan baru tentang wajib pakai masker sekarang untuk memastikan soal perlindungan yang lebih baik bagi semua penumpang".
"Penumpang akan diberi tahu tentang persyaratan baru melalui situs website maskapai penerbangan, media sosial, dan lewat email serta SMS. Ini akan memberikan kesempatan pada penumpang untuk membiasakan diri dengan tindakan baru," lanjutnya.
"Maskapai penerbangan di Grup Lufthansa telah menerapkan langkah-langkah kebersihan yang ekstensif di dalam pesawat dan ketika pesawat mendarat," sambungnya.
Grup Lufthansa juga melakukan komunikasi rutin dengan European Aviation Safety Agency (EASA), Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) dan otoritas nasional untuk mempromosikan pengembangan berkelanjutan dan harmonisasi standar kesehatan dalam transportasi udara selama pandemi corona.
Dilaporkan jika risiko tertular virus ketika di dalam pesawat sangat rendah.
Hal tersebut dikarenakan kabin pesawat dilengkapi dengan filter yang membersihkan udara dari kontaminasi seperti debu, bakteri, dan virus.
Sementara itu, awal pekan ini, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) mengimbau seluruh penumpang udara untuk mengenakan masker selama penerbangan.
Anjuran itu tidak lain ialah untuk membantu melindungi keselamatan penumpang dan awak kabin selama pandemi.
TONTON JUGA:
Disebutkan lebih lanjut, pihak Lufthansa mengharuskan penumpang agar mematuhi aturannya.
Alexandre de Juniac, Direktur Jenderal dan CEO IATA, mengatakan: "Ini adalah seruan dan tanggung jawab. Sebagian besar pelancong memahami pentingnya penggunaan masker, baik itu untuk diri sendiri maupun sesama penumpang lain. Serta maskapai penerbangan menghargai upaya kolektif tersebut".
Juniac melanjutkan, "Tapi minoritas kecil dapat menimbulkan masalah. Keselamatan penumpang sangat penting dan apalagi tentang kepatuhan terhadap instruksi awak kabin".
Juniac menuturkan jika penumpang yang tidak patuh bisa saja membahayakan keselamatan penumpang lain selama penerbangan.
• Ini Alasan Mengapa Pesawat Tidak Terbang di Jalur Lurus
• Banyak Pilot Menolak untuk Terbang Melewati Segitiga Bermuda, Ini Alasannya
• Kru Kabin Ungkap Kursi Terbaik di Pesawat untuk Penumpang yang Takut Terbang
• Syarat Terbang dari Indonesia ke Hong Kong, Ini Daftar Dokumen yang Harus Disiapkan
• 5 Pesawat Terbang Unik yang Tidak Bisa Dinaiki Sembarang Orang
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)