TRIBUNTRAVEL.COM - Berada dalam penerbangan jarak jauh memang cukup melelahkan.
Namun kebanyakan orang berfikir jika menggunakan bantal bisa membuat tidur lebih nyaman selama penerbangan.
Umumnya, pesawat yang beroperasi untuk penerbangan jarak jauh menyediakan selimut bagi penumpang.
Jadi penumpang bisa tetap tidur nyaman dan merasa hangat selama penerbangan jarak jauh.
Selimut dan perabot tidur seperti bantal biasanya sudah tersedia di kursi pesawat dan terbungkus plastik.
Belum lama ini awak kabin mengungkapkan alasan sebenarnya kalau penumpang sebaiknya tidak menggunakan bantal yang tersedia di pesawat.
• Bandara Lithuania Fungsikan Parkiran Pesawat jadi Bioskop Drive-In, Sekali Nonton Muat 200 Mobil
Pramugari mengatakan jika seluruh sisi pesawat tidak semuanya bersih, termasuk selimut dan bantal.
Dikatakan demikian karena sebelumnya barang-barang tersebut sudah digunakan penumpang lain.
Diwartakan dalam express.co.uk pada Rabu (17/5/2020), khususnya untuk penerbangan jarak jauh dengan pergantian penerbangan yang ketat dan cepat, awak kabin merasa waktu untuk membersihkan selimut dan bantal kurang lama.
Jadi tingkat kebersihannya belum tentu sesuai dengan standar masing-masing orang.
Sara Keagle, seorang pramugari sekaligus pendiri blog penerbangan TheFlyingPinto mengatakan jika di kelas ekonomi sering kali selimut digunakan kembali setelah dipakai.
Jadi ketika penerbangan tiba di lokasi tujuan, selimut akan dilipat dan digunakan lagi kalau tidak memiliki banyak waktu untuk membersihkannya.
Dia menuturkan jika selimut yang selalu bersih hanya diberikan untuk penerbangan kelas bisnis di hari itu.
Tapi perlu diingat kalau tidak semua penerbangan jarak jauh bersifat demikian.
TONTON JUGA:
Seperti maskapai Delta Airlines misalnya, selimut dan bantal di maskapai tersebut langsung dicuci ketika pesawat tiba di lokasi tujuan.
Jadi bantal dan selimut yang terbungkus plastik sudah dalam keadaan bersih.
Nah, untuk solusinya, pakar perjalanan memberikan informasi jika lebih baik traveler menggunakan bantal dan selimut sendiri tanpa perlu memakai milik maskapai.
Dengan artian lain, kalau menggunakan milik pribadi pasti traveler sudah tahu selimut dan bantalnya sebersih apa dan senyaman apa kalau digunakan.
Satu studi penelitian menemukan bahwa selimut maskapai memiliki jejak bakteri Pseudomonas paucimobilis, yang dikenal sebagai penyebab infeksi paru-paru dan mata.
Oleh sebab itu tak heran jika selimut dan bantal milik umum bisa menjadi media perpindahan banteri.
Tapi studi lain menuliskan jika plastik yang digunakan untuk membungkus selimut dan bantal di pesawat berfungsi sebagai penahan ragi, jamur, dan bakteri dalam jumlah besar.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa maskapai bahkan telah menghilangkan fasilitas selimut dan bantal di dalam pesawat.
Tapi masih ada juga sejumlah maskapai yang akan memberikan fasilitas tersebut untuk penumpang yang mau membayar biaya tambahan.
• Tak Bisa Jual Tiket Pesawat Meski Penerbangan Mulai Dibuka, Ini Tanggapan Asosiasi Travel Agent
• Pesawat Penuh Saat Aturan Social Distancing, Seorang Dokter Ungkap Para Penumpang Takut
• Pesawat Tak Beroperasi Akibat Pandemi Covid-19, Bandara Ini Disulap Jadi Bioskop Drive Thru
• Naik Pesawat karena Ada Anggota Keluarga Meninggal Dunia, Ini Syarat yang Harus Dilengkapi
• Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Penumpang Berwarna Putih
(TribunTravel.com/Nurul Intaniar)