TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap bulan Ramadan, masyarakat Gorontalo sering mengonsumsi Ilabulo.
Ilabulo merupakan kuliner yang dulunya sering dikonsumsi para raja di Gorontalo.
Jika dilihat sekilas dari bentuknya, pasti sebagian orang akan mengira bahwa makanan ini adalah pepes.
Bentuknya yang panjang serta teksturnya yang sedikit padat memang sekilas menyerupai pepes.
• Rekomendasi 12 Takjil Lezat di Bulan Ramadan, Ada Ketan Bintul hingga Kue Lapis
Ditambah bungkusnya yang menggunakan daun pisang semakin membuat kuliner satu ini mirip dengan pepes.
Bedanya, Ilabulo terbuat dari campuran sagu yang telah diberi bumbu-bumbu istimewa serta tambahan jeroan daging dan telur ayam sebagai isi dari makanan yang satu ini.
Teksturnya sedikit kenyal, dengan sedikit rasa pedas yang menambah sedap rasa Ilabulo.
Tonton juga:
Beberapa masyarakat di Indonesia, terutama di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur memang menjadikan sagu sebagai salah satu pilihan panganan utama.
Penggunaan daun pisang yang untuk membungkus adonan Ilabulo bukan hanya sekedar pembungkus, melainkan penambah aroma pada kuliner satu ini.
Terdapat dua proses penyajian berbeda yang biasa ditemukan, yakni bisa dikukus atau dibakar.
Ilabulo bisa traveler jadikan menu buka puasa saat berada di Gorontalo.
Untuk mendapatkan Ilabulo, traveler bisa mengunjungi pedagang yang menjual panganan ini di sekitar Jalan Panegoro, Kota Gorontalo.
• 5 Jajanan Khas Bandung Berbahan Dasar Singkong untuk Takjil Buka Puasa
• Resep Cendol Es Krim, Minuman Menyegarkan untuk Berbuka Puasa
• Bubur Pacar Cina, Sajian Khas Betawi yang Cocok Jadi Menu Buka Puasa
• Dawet Jabung, Kuliner Khas Ponorogo yang Sering Hadir Sebagai Takjil Buka Puasa
• 6 Kudapan Manis Olahan Buah Durian, Cocok untuk Menu Buka Puasa di Rumah
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)