TRIBUNTRAVEL.COM - Pada Januari 2020, seorang pengunjung terinfeksi virus Corona (COVID-19) tampaknya telah menyebarkan penyakit ini ke sembilan tamu restoran di Guangzhou, China.
Pendingin udara (AC) dianggap menjadi satu media penyebar COVID-19 di dalam restoran.
Seperti yang diberitakan di The New York Times, Rabu (22/4/2020), saat kejadian tersebut ada 73 pengunjung lain yang makan di lantai yang sama di restoran berlantai lima ini.
Dan kabar baiknya, mereka semua tidak terinfeksi COVID-19, begitu juga dengan delapan karyawan yang bekerja pada saat itu.
• Sebelum Pandemi Covid-19, China Pernah Bayar Warganya untuk Ternak Tikus Bambu

Para peneliti di China menyebutkan insiden tersebut dalam sebuah makalah yang akan diterbitkan dalam edisi Juli dari Emerging Infectious Diseases, sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Centers for Disease Control and Prevention.
Insiden tersebut menggambarkan beberapa tantangan yang akan dihadapi restoran jika mereka mencoba buka kembali.
Di mana sistem ventilasi dapat menciptakan pola aliran udara yang kompleks dan membuat virus menyebar dengan mudah ke meja lainnya.
Meski restoran menerapkan aturan social distancing dengan menjaga jarak antar menjadi menjadi dua meter, hal ini tidak cukup untuk melindungi pelanggan restoran dari paparan COVID-19.
Tonton juga:
Selain itu, kebiasaan makan di luar juga dapat meningkatkan risiko rerpapar COVID-19.
Di mana semakin lama orang berada di luar, di kerumunan makan semakin besar kemungkinan untuk terpapar COVID-19.
Seperti yang disarankan CDC saat ini, "Hindari pertemuan besar dan kecil di tempat-tempat pribadi dan ruang publik, seperti rumah teman, taman, restoran, toko, atau tempat lain."
Di sisi lain, semua orang yang positif COVID-19 merupakan pengunjung yang berada di meja yang berdekatan dengan seseorang yang positif virus ini.
Fakta ini menjelaskan bahwa orang yang menjaga jarak kecil risikonya terpapar COVID-19.
"Ini penelitian yang cukup berhasil dengan berbagai keterbatasan sebagai studi lapangan," kata Werner E. Bischoff, direktur medis sistem pencegahan penularan dan epidemologi kesehatan di Wake Forest School of medicine di North Carolina.
Lima Orang Terpapar COVID-19 Setelah Makan Siang

Pada 24 Januari 2020, satu keluarga makan siang di sebuah restoran di Guangzhou, kota metropolitan di sebelah selatan China yang berjarak sekitar 128 kilometer dari Hong Kong.
Keluarga itu telah meninggalkan Wuhan, satu hari sebelum pejabat China memberlakukan pembatasan akses keluar masuk kota dan provinsi Hubei sekitarnya untuk memperlambat penyebaran penyakit.
Saat makan siang, lima anggota keluarga ini tampak sehat.
Tetapi selang satu hari kemudian, salah satu dari mereka mengalami demam dan batuk.
Setelah dilakukan pemeriksaan, rupanya wanita berusia 63 tahun tersebut positif COVID-19.
Dalam dua minggu kemudian, sembilan orang lainnya yang makan siang di lantai restoran Guangzhou hari itu juga dinyatakan positif COVID-19.
Empat di antaranya adalah kerabat dari wanita yang terinfeksi COVID-19.
Mereka bisa saja terinfeksi di luar restoran, tetapi untuk lima lainnya mungkin terpapar COVID-19 ketika berada dalam restoran tersebut.
Para peneliti tidak menyatakan di media, apakah ada pengunjung lain yang tidak melakukan kontak dengan mereka yang positif COVID-19.
Sebagai langkah pencegahan, 73 pengunjung lainnya dikarantina selama 14 hari dan untungnya negatif COVID-19.
"Kami menyimpulkan bahwa dalam wabah ini, transmisi tetesan didorong oleh ventilasi ber-AC," tulis para penulis.
"Faktor kunci untuk infeksi COVID-19 adalah arah aliran udara," imbuhnya.
Harvey V. Fineberg, yang memimpin Komite Tetap untuk Penyakit Menular yang Muncul dan Ancaman Kesehatan Abad 21 di Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional, menggambarkan laporan itu sebagai 'provokatif dan membuka mata'.
Dia mengatakan restoran harus memperhatikan arah aliran udara dalam mengatur meja.
Lampu ultraviolet kuman juga bisa dipasang untuk menghancurkan partikel virus mengambang, kata Dr. Fineberg.
• Pantai di North Carolina Dibanjiri Ribuan Kerang Selama Pandemi Virus Corona
• Ditutup untuk Umum Akibat Pandemi Corona, Hotel Ini Dirancang di Atas Situs Sejarah
• Masih Ada Corona, Lion Air Tangguhkan Penerbangan ke Sejumlah Rute dan Lakukan Kebijakan Refund
• Putri Kerajaan Swedia Gabung jadi Relawan Kesehatan untuk Tangani Virus Corona
• Wabah Virus Corona Belum Berakhir, Masjid Al Aqsa Ditutup Selama Bulan Ramadan
(TribunTravel.com/Ratna Widyawati)