TRIBUNTRAVEL.COM - Kota ini disebut dengan 'Kota Janda'.
Di mana ada ribuan wanita tanpa suami telah dibuang oleh keluarga mereka dan ditinggalkan sendirian di sana.
Kota misterius ini selama berabad-abad telah menarik perhatian.
Sebab di sana hanya dihuni ribuan wanita janda yang telah diusir oleh keluarga mereka.
• Fakta Unik Wanita Kuno India, Hanya Kelas Atas yang Diizinkan Menutup Dadanya
• Itinerary India 20 Hari 19 Malam, Bisa Jelajahi Jalan Tertinggi di Dunia
Janda-janda ini dianggap terkutuk setelah kematian suami mereka.
Dilansir TribunTravel.com dari news.com.au, kota janda ini terletak di Vrindavan, sekitar 135 km selatan ibukota India New Delhi, India.
Diperkirakan ada 15.000 janda tinggal di sana saat ini.
Mereka telah dibuang saudaranya dan dianggap memiliki nasib buruk.
Kebanyakan janda-janda di sana ditemukan di jalan setelah dibuang keluarganya.
Yang lain ada pula yang datang atas kemauannya sendiri.
Bindeshwar Pathak, pendiri organisasi hak asasi manusia Sulabh International, yang bekerja dengan para janda, mengatakan "rasa malu" janda masih sangat kuat di beberapa tempat di mana mereka diharapkan untuk menyerahkan semua kesenangan.
Pathak mengatakan, mereka tidak diizinkan untuk merayakan atau menghadiri perkawinan dan mereka seharusnya hidup dalam pengasingan, mencukur kepala dan berpakaian putih.
"Ini pada dasarnya adalah bentuk penjara seumur hidup bagi para janda," katanya.
Sulabh, yang telah melakukan kerja sosial di India di bidang sanitasi dan bidang lainnya, ditugaskan oleh Mahkamah Agung pada 2012 untuk bekerja membantu para janda setelah laporan mayat janda dimasukkan ke dalam karung dan dilemparkan ke sungai menggemparkan India.
Saat ini organisasi tersebut telah menyediakan uang saku bulanan sebesar 2000 rupee (Rp 450 ribu) per bulan kepada 700 janda.
Mereka juga diajarkan keterampilan mengajar sejak saat itu.
Tapi hanya sebagian kecil dari janda yang tinggal di Vrindavan.
Sebagian besar perempuan dipaksa tinggal di tempat penampungan, dengan kamar bersama dan terpal pinggir jalan karena sulit menemukan akomodasi menuju desa tersebut.
Para janda yang tidak diterima di masyarakat, mereka berkumpul di sekitar pusat spiritual.
Mereka bersama-sama berdoa dan bernyanyi selama berjam-jam untuk mendapatkan makanan dan tikar tidur.
Mereka biasanya terlihat masuk dan keluar kuil, berpakaian putih dan sering mengemis untuk makan.
Uangnya juga kadang mereka gunakan untuk membayar ongkos akomodasi sewaan.
Psikolog Delhi, Vasantha Patri, yang telah menulis tentang keadaan para janda Vrindavan, menggambarkan mereka bagai "hidup secara fisik tapi mati secara sosial".
Para janda dilarang berpartisipasi dalam setiap pesta yang ada di India.
Pada tahun 2012, Mahkamah Agung mengutus agar dibentuk sebuah komite khusus untuk mengidentifikasi janda di Vrindavan.
Pengadilan juga memerintahkan agar data lengkap para janda dikumpulkan untuk termasuk alasan mereka meninggalkan rumah dan sumber pendapatannya.
Rencana ini merinci kebutuhan untuk memperbaiki infrastruktur, membuat database para janda dengan menghubungkannya dengan kartu identitas mereka yang dikeluarkan untuk semua penduduk India, dan menasihati keluarga untuk membawa pulang janda yang mereka buang.
• 9 Fakta Unik India, Negara Konsumen Emas Terbesar di Dunia hingga Pakai Cincin Kawin di Kaki
• 5 Desa Unik di India, Ada yang Penduduknya Hidup Bersama Ular Kobra
• 19 Fakta Unik India, Termasuk KTP Khusus Sapi
• 13 Fakta Unik Sri Lanka, Negara yang Dijuluki Tetesan Air Mata India
• India Akan Cabut Larangan Kunjungan Wisata ke Kashmir
TribunTravel/Tertia Lusiana