TRIBUNTRAVEL.COM - Fakta-fakta unik terkait Museum Sumpah Pemuda yang selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober setiap tahunnya.
Salah satu tempat yang menjadi saksi sejarah Sumpah Pemuda adalah Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.
Tidak hanya menjadi saksi sejarah, Museum Sumpah Pemuda ini mempunyai beragam fakta unik, mulai dari berasal dari kost-kostan mahasiswa hingga menjadi museum.
Dilansir dari berbagai sumber, simak fakta unik terkait Museum Sumpah Pemuda.
• 3 Tempat Bersejarah yang Menjadi Saksi Lahirnya Naskah Sumpah Pemuda
• Menilik Sejarah Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda
TONTON JUGA
1. Tempat Ketiga Sebelum Lahir Naskah Sumpah Pemuda

Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda adalah tempat ketiga para pemuda mengadakan rapat sebelum lahir naskah dan pendeklarasian Sumpah Pemuda.
Sebelumnya, para pemuda dari berbagai daerah ini mengadakan rapat di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond yang saat ini menjadi Gereja Katedral Jakarta.
Kemudian rapat kedua dilanjutkan di Gedung Oost-Java Bioscoop yang terletak di Jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Mahkamah Agung dan Istana Negara.
Rapat ketiga berlangsung di Gedung Indonesisch Huis Kramat yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda.
• Menilik Sejarah Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda
2. Kost-kostan Mahasiswa

Pada awalnya Museum Sumpah Pemuda adalah rumah yang disewa oleh kumpulan pelajar School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia).
Para pelajar tersebut sebenarnya tinggal di bangunan yang lebih kecil, yakni di Gedung Kwitang No 3 dengan biaya sewa sekitar f.7,50 per bulan.
Rumah yang juga sering disebut dengan Gedung Kramat 106 tersebut pada tahun 1908 disewa dari sang pemiliknya Sie Kong Liong.
3. Menjadi Populer dan Sering Digunakan untuk Rapat

Melansir laman resmi Museum Sumpah Pemuda, Gedung Kramat 106 tersebut semakin sering menjadi tempat rapat para pemuda.
Pemuda yang mengadakan rapat di tempat ini dari berbagai organisasi pergerakan dan bahkan bersifat kedaerahan seperti Jong Java.
Hingga akhirnya pada 28 Oktober 1928 lahirlah naskah Sumpah Pemuda yang kita kenal sampai saat ini.
• 3 Tempat Bersejarah yang Menjadi Saksi Lahirnya Naskah Sumpah Pemuda
4. Menyimpan Biola Asli milik W.R Supratman

Pada saat Kongres Sumpah Pemuda Ketiga, saat itu pertama kalinya W.R Supratman memainkan lagu Indonesia Raya dengan menggunakan biolanya.
Di Museum Sumpah Pemuda, kamu akan menjumpai biola asli milik W.R Supratman yang dimainkan saat kongres ketiga tersebut.
Biola itu dipajang di rak kaca yang berada di sebelah kiri museum.
5. Dipugar dan Menjadi Museum Sumpah Pemuda

Menjadi saksi sejarah penting kepemudaan Indonesia, gedung yang awalnya menjadi kost-kostan tersebut diambil alih oleh Pemda DKI Jakarta.
Kemudian dilakukan pemugaran pemerintah pada 3 April hingga 20 Mei 1973.
Pada 20 Mei 1973 tempat tersebut diresmikan menjadi Museum Sumpah Pemuda oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
• Panduan Lengkap Wisata ke Penang Toy Museum, Bisa Selfie Bareng Superhero
• Sering Dikira Sama, Ini Bedanya Nasi Uduk dengan Nasi Lemak
• 3 Tempat Bersejarah yang Menjadi Saksi Lahirnya Naskah Sumpah Pemuda
• 5 Tempat Wisata di Pangandaran, Kampung Halaman Susi Pudjiastuti
• Menilik Sejarah Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda
(TribunTravel.com/GigihPrayitno)