TRIBUNTRAVEL.COM - Selama beberapa generasi, Atayal, kelompok pribumi terbesar kedua di Taiwan , adalah pemburu kepala yang ditakuti di pulau itu.
Syukurlah, Atayal tidak lagi mempraktekkannya.
Namun, satu tradisi yang mereka coba untuk menghidupkan kembali adalah seni tato wajah .
• 5 Aktivitas Wisata Seru yang Tak Boleh Dilewatkan saat Liburan ke Taiwan
• 6 Kuliner Ekstrem di Taiwan, Ada Telur 1000 Tahun hingga Tahu Busuk
• 6 Fakta Unik Taiwan yang Jarang Diketahui Turis: Tahu Busuk jadi Kuliner Favorit
Sayangnya, sangat sedikit generasi muda yang berkeinginan untuk mempertahankan tradisi meskipun itu adalah simbol yang sangat penting.
Dilansir TribunTravel dari laman theculturetrip.com, tato wajah adalah satu kebiasaan paling penting dari suku Atayal , dan konon sudah ada sejak 1.400 tahun lalu.
TONTON JUGA
Tidak seperti di beberapa budaya lain di mana tato wajah memiliki konotasi negatif, orang-orang asli Taiwan seperti Saisiyat , Seediq, dan Truku melihatnya sebagai sarana untuk membedakan antara etnis dan sebagai indikator tempat seseorang dalam suku tersebut.
Di masa lalu, kebiasaan ini adalah momen yang sangat penting dalam kehidupan anggota suku.
Anak laki-laki mentato wajah mereka agar diterima di suku mereka.
Agar dapat diterima sebagai pria, mereka harus ditato di antara usia lima sampai 15 tahun.
Bagi wanita, fungsinya sedikit berbeda tetapi tidak terlalu mengejutkan.
Mentato merupakan hal penting bagi banyak suku Taiwan.
Tradisi ini dianggap sangat penting sehingga seorang wanita tanpa tato wajah tidak diizinkan untuk menikah .
• Panduan Wisata Pertama Kali Liburan ke Taiwan: Waktu Terbaik, Transportasi hingga Penukaran Uang
• Rekomendasi 5 Brown Sugar Boba Milk Enak di Taipei, Wajib Coba saat Liburan ke Taiwan
• Kuliner Ekstrem di Taiwan yang Menantang untuk Dicoba
Prosesnya sangat menyakitkan karena metode tinta tradisional digunakan tanpa perawatan medis.
Beberapa generasi tua menggambarkannya sebagai pengalaman yang lebih buruk daripada kematian itu sendiri.
Namun, rasa sakit itu sebenarnya bagian dari ritual karena mengindikasikan bahwa seorang pria atau wanita cukup kuat untuk menanggung apa pun yang akan menghampiri mereka.
Desainnya sendiri agak menarik karena, setelah diperiksa lebih dekat, jelas bahwa tato wanita jauh lebih rumit daripada tato pria.
Desain tato dapat memakan waktu hingga 10 jam untuk diselesaikan.
Semakin rumit tato yang dimiliki maka semakin tinggi derajatnya.
Ada beberapa teori dan legenda tentang bagaimana kebiasaan dimulai, tetapi yang paling populer adalah kisah saat banyak gadis muda Atayal meninggal secara misterius.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran besar di dalam suku Atayal, sampai seorang gadis muda bermimpi bahwa roh atau dewa berbicara kepadanya menjelaskan bahwa jika dia menato wajahnya, dia tidak akan mati.
Suku Atayal memutuskan untuk mengikuti sarannya, dan segera setelah itu, kematian yang tidak biasa berhenti.
Apa pun asal mula kebiasaan ini, jelaslah bahwa di dunia modern saat ini, generasi muda merasa bahwa mereka harus memalingkan punggung mereka dari tradisi kuno ini untuk bekerja dan hidup bahagia di Taiwan .
Namun, anggota generasi yang lebih tua berusaha keras untuk menghidupkan kembali kebiasaan ini tetapi tidak banyak berhasil.
Saat ini sangat sedikit pria dan wanita dari suku ini dengan tato wajah yang rumit ini, dan ketika suku tersebut berkurang jumlahnya dan beradaptasi dengan zaman modern, mungkin saja kebiasaan itu akan mati bersama generasi berikutnya.
• 20 Cara Mudah Menghasilkan Uang saat Liburan Keliling Dunia
• Cara Menuju Banyuwangi dari Jakarta, Bisa Naik Pesawat, Bus, dan Kereta Api
• Dipenuhi Ratusan Patung Penari, Ini Potret Taman Gandrung Terakota Banyuwangi
• Rute dan Harga Tiket Masuk De Djawatan, Wisata Hutan di Banyuwangi yang Hits
• Sudah Tahu? Ini 9 Julukan Banyuwangi, Daerah yang Identik dengan Tari Gandrung
TribunTravel/Ambar Purwaningrum