TRIBUNTRAVEL.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebut empat perusahaan unicorn Indonesia sebagai perusahaan asal Singapura.
Keempat perusahaan unicorn tersebut adalah Go-Jek, Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.
Unicorn merupakan istilah bagi perusahaan rintisan (start-up) yang valuasinya mencapai 1 miliar dollar AS.
Thomas mengatakan, induk dari empat perusahaan unicorn asal Indonesia tersebut berada di Singapura.
Sehingga, saat ada investor yang ingin menanamkan modal di perusahaan tersebut, harus terlebih dahulu mampir ke Singapura.

"Dan seringkali masuknya itu bukan dalam bentuk investasi, tapi oleh induk unicorn Singapura, langsung bayar ke vendor atau supplier Indonesia," kata Thomas, dikutip dari Kompas.com.
Atas dasar itu, ketika ada investasi dari luar negeri yang masuk ke empat perusahaan tersebut tak langsung masuk ke Indonesia.
• Traveloka Angkat Bicara Soal Polemik Umrah Digital
• Traveloka Raih Predikat Aplikasi Tiket dan Hotel Paling Diminati Kaum Milenial
Menanggapi hal ini, Public Relations Director Traveloka Sufintri Rahayu mengatakan, investasi dari fundraising disalurkan untuk pengembangan perusahaan Traveloka sebagai start-up asal Indonesia.
"Kantor pusat Traveloka (berada) di Jakarta, dan 80% karyawan Traveloka dipekerjakan di Indonesia," ujar Sufintri dalam siaran pers yang diterima TribunTravel, Rabu (31/7/2019).
Sufintri menambahkan, selain kantor pusat operasional di Jakarta, Traveloka juga memiliki kantor customer service di Yogyakarta dan Semarang.
"Tentunya, penyaluran investasi tersebut terserap untuk operasional kami di Indonesia," tutupnya.
Thomas meralat ucapannya
Belum lama ini, Thomas meralat ucapannya terkait empat start-up Indonesia yang disebut sebagai perusahaan asal Singapura.
Melalui akun Twitter resminya, @tomlembong, Thomas minta maaf dan meralat ucapannya.
“Maaf & ralat: tokopedia dan bukalapak sudah klarifikasi ke saya, gojekindonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia," ujar Mantan Menteri Perdagangan itu, Selasa (30/7/2019).
Thomas menyadari dirinya terlalu berlebihan mengomentari hasil riset dari Google dan Temasek.
“Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini," katanya.
LIHAT JUGA:
• Liburan ke Eropa Makin Mudah, Traveloka Hadirkan Asuransi Perjalanan untuk Visa Schengen
• Heboh Harga Tiket Pesawat Rp 21 Juta, Ini Penjelasan Traveloka
• Shopee Jalin Kerjasama dengan Traveloka, Booking Tiket Pesawat Kini Bisa Lewat Aplikasi Shopee
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)