TRIBUNTRAVEL.COM - Bagi traveler yang berkunjung ke Karanganyar jangan lupa untuk singgah sebentar di salah satu tempat wisata yakni Astana Giribangun.
Kompleks Astana Giribangun berada di lereng Gunung Lawu, tepatnya ada di Desa Karang Bangun, Matesih, Karanganyar.
Astana Giribangun merupakan salah satu ikon wisata Karanganyar yang menjadi obyek wisata religi.

• 7 Profesi yang Rela Tidak Mudik dan Tetap Bekerja Saat Lebaran
• Gara-gara Digigit Nyamuk, Bocah 7 Tahun di Ohio Hilang Ingatan
Tonton juga:
Obyek wisata ini adalah kompleks makam keluarga mantan Presiden Soeharto.
Di atas komplek Astana Giribangun, terdapat Astana Mangadeg, yakni komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.
Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 mdpl, sedangkan Giribangun pada 660 mdpl.

Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, Mangkunegara II, dan Mangkunegara III.
Letak Astana Giribangun yang berada di bawah Astana Mangadeg ini menunjukkan arti bahwa masih terdapat garis keturunan antara Sri Hartinah (Bu Tien) dengan keluarga Mangkunegaraan III.
Astana Giribangun dibangun pada 1974 dan diresmikan pada 23 Juli 1976.
Karena letaknya di atas bukit, Astana Giribangun memiliki pemandangan alam yang indah, taman-taman yang menghijau dan suasana yang rindang.
Dari kompleks pemakaman ini, traveler juga dapat melihat hamparan sawah yang hijau.
Jika dilihat dari gaya arsitekturnya, Astana Giribangun mengusung model bangunan rumah khas jawa yaitu Joglo.
Astana Giribangun yang menjadi ikon wisata Karanganyar ini memiliki luas sekitar 200 meter persegi dengan terbagi dalam tiga cungkup.
Ketiga cungkup tersebut bernama Cungkup Argotuwuh, Cungkup Argokembang, dan Cungkup Argosari yang merupakan cungkup tertinggi.
Empat tiang utama di dalam Cungkup Argosari ini terbuat dari beton yang dihiasi dengan lapisan kayu ukiran asal Jepara.
Selain itu, pada dasar tiang tersebut juga dihiasi dengan cincin-cincin yang terbuat dari logam kuningan yang kilaunya mirip dengan emas.
Sedangkan lantainya terbuat dari marmer buatan Tulungagung.
Makam yang luas itu terdiri dari beberapa bagian.
Di antaranya adalah bagian utama yang disebut Cungkup Argosari yang berada di dalam ruangan tengah seluas 81 meter persegi dengan dilindungi cungkup berupa rumah bentuk joglo gaya Surakarta beratap sirap.
Dinding rumah terbuat dari kayu berukir gaya Surakarta, dan Di ruangan ini hanya direncanakan untuk lima makam.

Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi utara.
Sisi selatan berbatasan langsung dengan jurang yang di bawahnya mengalir Kali Samin yang berkelok-kelok indah dipandang dari areal makam.
Terdapat pula pintu di bagian timur kompleks makam yang langsung mengakses ke Astana Mangadeg.
Selain bangunan untuk pemakaman, terdapat sembilan bangunan pendukung lainnya.
Di antaranya adalah masjid, rumah tempat peristirahatan bagi keluarga Soeharto jika berziarah, kamar mandi bagi peziarah utama, tandon air, gapura utama, dua tempat tunggu atau tempat istirahat bagi para wisatawan, rumah jaga dan tempat parkir khusus bagi mobil keluarga.
Di bagian bawah, terdapat ruang parkir yang sangat luas.

Di Astana Giribangun dimakamkan antara lain jenazah Pak Harto dan istrinya, Siti Hartinah atau Tien Soeharto, serta makam kedua orang tua Ibu Tien Soeharto.
Dilansir TribunTravel dari Tribunnews.com, bangunan utama Astana Giribangun sangat megah.
Lantainya dibalut marmer berwarna kebiruan.
Sedangkan makam Pak Harto dan Bu Tien berbentuk kijing berwarna kuning keemasan yang berukur serta cungkup di bagian kepala dan kaki.
Makam mantan Presiden RI Soeharto terletak di samping makam Ibu Tien Soeharto.
Makam Ibu Tien terletak pada ujung paling kanan.
Di sisi utara makam, dipasang foto Presiden Soeharto.
Sedangkan foto Ibu Tien Soeharto dipasang di sisi kanan foto Presiden Soeharto.
Di samping foto Pak Harto dan Ibu Tien juga terpampang bintang tanda jasa Pak Harto dan Bu Tien sepanjang hidupnya.
Hampir setiap hari Astana Giribangun dikunjungi peziarah.
Terlebih di hari Sabtu, Minggu, peziarah berjumlah lebih banyak.
• Umrah Saat Ramadan, Ini 5 Hal yang Harus Diketahui Saat Kunjungi Masjid Nabawi
• 12 Hotel di Palembang Tawarkan Paket Bukber All You Can Eat, Harga Mulai Rp 85 Ribu
• 5 Tempat Wisata Ini Sebaiknya Dihindari saar Libur Lebaran
• Mudik Lebaran Sebaiknya Berangkat Siang atau Malam Hari?
• Tahun Depan, Dubai Bakal Punya Mal dengan Taman Botani
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)