TRIBUNTRAVEL.COM - Beribadah umrah saat bulan Ramadan menjadi sensasi tersendiri bagi umat Muslim.
Selain beribadah menjadi lebih maksimal, traveler juga akan merasakan suasana Ramadan di Arab Saudi.
Diwartakan Tribun Jakarta, ada pembagian tiga momen Ramadan yang biasanya dipilih calon jemaah yaitu 10 hari di awal puasa, 10 hari pertengahan puasa, dan 10 hari terakhir puasa.
"Di momen ketiga inilah biasanya suasana tanah suci penuh dengan jemaah karena banyak yang ingin merasakan malam Lailatul Qadar dan itikaf di masjid," kata Atin, perwakilan dari Amadine Tours & Travel, yang menyediakan paket umrah saat Ramadan.
LIHAT JUGA VIDEO BERIKUT:
Nah, bagi traveler yang memutuskan akan umrah saat Ramadan, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan saat berada di Masjid Nabawi.
Berikut lima hal yang harus diketahui saat mengunjungi Masjid Nabawi.
1. Dianjurkan datang lebih awal

Jadwal adzan di Masjid Nabawi saat bulan Ramadan sedikit berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.
Berdasarkan pengamatan TribunTravel melalui situs Muslim Pro, saat bulan Ramadan, adzan Subuh di Madinah berkumandang pukul 05.30, Dzuhur 12.19, Ashar 15.42, Maghrib 19.04, dan Isya 21.08.
Perlu diingat, saat bulan Ramadan begitu banyak jemaah yang melakukan itikaf di masjid.
Sehingga dianjurkan untuk datang lebih awal agar mendapatkan tempat yang nyaman untuk salat.
Zulaikha, pemandu umrah dari Gema Arafah Tour & Travel, menjelaskan untuk dapat beribadah di dalam Masjid Nabawi sebaiknya berangkat lebih awal.
"Kalau telat sedikit terpaksa di pelataran," ujar Zulaikha kepada TribunTravel.
2. Iftar gratis

Seperti di Indonesia, Ramadan di Arab Saudi pun akan ada petugas masjid yang membagikan iftar.
Biasanya iftar yang diberikan berupa kurma, buah, jus, cokelat, permen, dan sebagainya.
Untuk minum, traveler dapat dengan mudah mengambil air zam-zam di dalam Masjid Nabawi.
"Air zam-zam di Masjid Nabawi itu yang ada di dalam masjid, kalau yang di luar (pelataran masjid, red) air biasa," jelas Zulaikha.
Pihak masjid bahkan sudah menyediakan gelas plastik untuk jemaah yang akan meminum air zam-zam.
3. Bawa kantong untuk alas kaki

Dengan luas mencapai lebih dari 230.000 m2, Masjid Nabawi memiliki puluhan pintu yang lokasinya tersebar.
Untuk memudahkan saat keluar-masuk masjid, bawalah kantong untuk tempat alas kaki.
Sehingga traveler bisa keluar melalui pintu manapun tanpa harus mencari di mana letak alas kaki.
4. Dilarang membawa kamera

Peraturan untuk masuk ke dalam Masjid Nabawi yaitu dilarang membawa masuk alat dokumentasi.
"Ada tempat penitipan barang, tapi ya kalau untuk barang-barang mahal nggak menjamin keamanannya," kata Zulaikha, yang sudah berkali-kali mengunjungi Masjid Nabawi.
Penjagaan masjid cukup ketat, karena di setiap pintu terdapat penjaga yang akan memeriksa isi tas.
Namun, jika traveler ingin membawa kamera, sebaiknya memutuskan untuk salat di pelataran masjid saja.
5. Menjaga wudhu

Sebelum datang ke masjid, dianjurkan untuk berwudhu atau menyucikan diri terlebih dahulu.
Jika telah sampai di masjid, jagalah wudhu agar tidak batal.
Kenapa? Meskipun terdapat banyak tempat wudhu, namun lokasinya berjarak cukup jauh dari area masjid.
(TribunTravel.com/Sinta Agustina)