Breaking News:

Ramadan 2019

Mencoba Bubur Cande, Menu Takjil Khas Padang yang Populer Selama Ramadan

Bubur cande adalah salah satu takjil yang mudah ditemukan di Pasar Pabukoan di daerah Sumatera Barat.

TribunPadang.com/NadiaNazar
Bubur Cande 

TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tidak tahu dengan menu takjil satu ini?

Orang minang biasanya menyebutnya dengan bubur cande (candil).

Bubur cande adalah salah satu takjil yang mudah ditemukan di Pasar Pabukoan di daerah Sumatera Barat.

Yulinar seorang pedagang bubur candil di Pasar Pabukoan di depan Blok Tiga Pasar Raya, Kota Padang, Sumatera Barat mengatakan hanya menggunakan tepung parancih (ubi) dan gula merah untuk membuat takjil tersebut.

TONTON JUGA

"Selain itu garam, daun pandan, air, dan bahan dasar pada umumnya," jelasnya.

Cara membuatnya pun mudah.

Selalu Ditemukan Saat Ramadhan di Padang, Inilah Bubur Cande Takjil yang Disajikan dengan Gula Merah
Selalu Ditemukan Saat Ramadhan di Padang, Inilah Bubur Cande Takjil yang Disajikan dengan Gula Merah (TribunPadang.com/NadiaNazar)

 

Campur tepung ubi tadi dengan garam, lalu aduk hingga rata.

"Tuang air yang telah dihangatkan, lalu masukkan sedikit demi sedikit hingga kentalnya pas, prosesnya gak jauh beda saat membuat kue bawang lah kira," sebut perempuan yang akrab disapa Sinar ini.

Lalu, lanjut Sinar setelah adonan tadi sudah kental, bentuk hingga menyerupai bola-bola.

2 dari 3 halaman

"Gak perlu pakai alat pencetak, pakai tangan juga bisa, lalu bentuk hingga menggumpal seperti bola, ukurannya kecil saja biar mudah dan enak saat dimakan," tambahnya.

Adonan yang sudah dibulatkan tadi kemudian direbus di dalam air mendidih yang sudah dicampurkan dengan daun pandan dan garam.

"Rebusnya sambil diaduk, nanti kalau sudah matang nantinya bola-bola tersebut akan mengapung ke atas dengan sendirinya, kalau sudah lalu disaring" kata Sinar kepada TribunPadang.com.

Sedangkan untuk kuahnya, Sinar menggunakan gula merah (gula saka). 

Godok batinta, jajanan khas Sumbar yang dijual di pasar pabukoan di Padang.
Godok batinta, jajanan khas Sumbar yang dijual di pasar pabukoan di Padang. (TribunPadang.com/Nadia Nazar)

 

Gula saka itu dipanaskan, dan campur sedikit dengan air agar tidak terlalu kental.

Jika semua sudah jadi, hidangkan cande tersebut di atas mangkuk lalu siram dengan kuah gula saka (gula merah).

Sinar menyajikannya di dalam gelas plastik berukuran tinggi.

Satu porsi bubur cande ini dijualnya seharga Rp 10 ribu.

Berbeda dengan Hartati (39) ia mengaku tiap tahun menjual bubur cande ini di Pasa Pabukoan.

Untuk membuat adonan cande ia menggunakan tepung pulut atau lebih dikenal dengan tepung ketan.

3 dari 3 halaman

"Prosesnya sama, cuma saya menggunakan tepung pulut," ucapnya.

Penyajiannya pun dengan kuah kolak.

 

"Ya tergantung selera, kalau saya campurnya pake kuah kolak, bahannya santan dicampur dengan gula saka (gula merah) sarikaya. Jangan lupa tambahkan gula dan garam sesuai selera," jelasnya.

Jadi, Tribunners pilih tim bubur cande dengan kuah gula merah atau tim bubur cande dengan kuah kolak?

Meskipun disajikan dalam bentuk berbeda-beda, namun rasanya yang kenyal dan gurih tak perlu diragukan lagi.

Bubur cande selalu ada menemani saat berbuka puasa.

Mencoba Lompong Sagu, Kudapan Khas Minangkabau yang Diburu Saat Ramadan

Ajak Milenial Travelers ke Pulau Seram, Lion Air Buka Rute Penerbangan Baru Surabaya-Ambon

Aneka Desert Berbahan Dasar Buah Naga untuk Menu Buka Puasa yang Menyegarkan

Masjid Raya Gantiang, Masjid Tertua di Padang Tempat Soekarno Mengungsi

Rekomendasi Kuliner di Jalur Mudik Non-Pantura Rute Purworejo-Yogyakarta

Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Selalu Ditemukan Saat Ramadhan di Padang, Inilah Bubur Cande Takjil yang Disajikan dengan Gula Merah

Selanjutnya
Sumber: Tribun Padang
Tags:
Sumatera BaratPadangPasar Pabukoanbubur cande Nasi Kandar
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved