TRIBUNTRAVEL.COM - Siapa yang tidak tahu dengan menu takjil satu ini?
Orang minang biasanya menyebutnya dengan bubur cande (candil).
Bubur cande adalah salah satu takjil yang mudah ditemukan di Pasar Pabukoan di daerah Sumatera Barat.
Yulinar seorang pedagang bubur candil di Pasar Pabukoan di depan Blok Tiga Pasar Raya, Kota Padang, Sumatera Barat mengatakan hanya menggunakan tepung parancih (ubi) dan gula merah untuk membuat takjil tersebut.
TONTON JUGA
"Selain itu garam, daun pandan, air, dan bahan dasar pada umumnya," jelasnya.
Cara membuatnya pun mudah.

Campur tepung ubi tadi dengan garam, lalu aduk hingga rata.
"Tuang air yang telah dihangatkan, lalu masukkan sedikit demi sedikit hingga kentalnya pas, prosesnya gak jauh beda saat membuat kue bawang lah kira," sebut perempuan yang akrab disapa Sinar ini.
Lalu, lanjut Sinar setelah adonan tadi sudah kental, bentuk hingga menyerupai bola-bola.
"Gak perlu pakai alat pencetak, pakai tangan juga bisa, lalu bentuk hingga menggumpal seperti bola, ukurannya kecil saja biar mudah dan enak saat dimakan," tambahnya.
Adonan yang sudah dibulatkan tadi kemudian direbus di dalam air mendidih yang sudah dicampurkan dengan daun pandan dan garam.
"Rebusnya sambil diaduk, nanti kalau sudah matang nantinya bola-bola tersebut akan mengapung ke atas dengan sendirinya, kalau sudah lalu disaring" kata Sinar kepada TribunPadang.com.
Sedangkan untuk kuahnya, Sinar menggunakan gula merah (gula saka).

Gula saka itu dipanaskan, dan campur sedikit dengan air agar tidak terlalu kental.
Jika semua sudah jadi, hidangkan cande tersebut di atas mangkuk lalu siram dengan kuah gula saka (gula merah).
Sinar menyajikannya di dalam gelas plastik berukuran tinggi.
Satu porsi bubur cande ini dijualnya seharga Rp 10 ribu.
Berbeda dengan Hartati (39) ia mengaku tiap tahun menjual bubur cande ini di Pasa Pabukoan.
Untuk membuat adonan cande ia menggunakan tepung pulut atau lebih dikenal dengan tepung ketan.
"Prosesnya sama, cuma saya menggunakan tepung pulut," ucapnya.
Penyajiannya pun dengan kuah kolak.
"Ya tergantung selera, kalau saya campurnya pake kuah kolak, bahannya santan dicampur dengan gula saka (gula merah) sarikaya. Jangan lupa tambahkan gula dan garam sesuai selera," jelasnya.
Jadi, Tribunners pilih tim bubur cande dengan kuah gula merah atau tim bubur cande dengan kuah kolak?
Meskipun disajikan dalam bentuk berbeda-beda, namun rasanya yang kenyal dan gurih tak perlu diragukan lagi.
Bubur cande selalu ada menemani saat berbuka puasa.
• Mencoba Lompong Sagu, Kudapan Khas Minangkabau yang Diburu Saat Ramadan
• Ajak Milenial Travelers ke Pulau Seram, Lion Air Buka Rute Penerbangan Baru Surabaya-Ambon
• Aneka Desert Berbahan Dasar Buah Naga untuk Menu Buka Puasa yang Menyegarkan
• Masjid Raya Gantiang, Masjid Tertua di Padang Tempat Soekarno Mengungsi
• Rekomendasi Kuliner di Jalur Mudik Non-Pantura Rute Purworejo-Yogyakarta
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Selalu Ditemukan Saat Ramadhan di Padang, Inilah Bubur Cande Takjil yang Disajikan dengan Gula Merah