TRIBUNTRAVEL.COM - Sate Kambing merupakan sajian kuliner yang mudah kamu temui dimana saja, tak terkecuali di Kota Jogja.
Di Jogja ada sebuah sate legendaris yang bernama Sate Klathak Pak Pong.

Sate Klathak berbeda dengan kebanyakan sate pada umumnya yang terbuat dari daging kambing muda.
Perbedaannya terletak pada daging kambing muda yang dipotong lalu ditusuk dengan ruji motor.
Tonton juga:
Penggunaan ruji motor pada sajian Sate Klathak bukan tanpa alasan, ruji motor dipercaya bisa menghantarkan panas lebih baik sehingga daging bisa matang secara merata di luar dan di dalam.
Selain itu bumbu yang digunakan untuk membakar bisa dibilang cukup sederhana hanya terdiri dari garam dan merica.
• Selain Dijadikan Menu Takjil, Kolang-Kaling Punya 10 Manfaat Bagi Kesehatan
• Tips Memilih Makanan untuk Buka Puasa Bulan Ramadan, Pastikan Ada Buah dan Sayuran
• Warung Kepik Sawah Jogja, Bawa Kembali Nostalgia Kampung Pedesaan
Hal itu juga yang menyebabkan pada saat dibakar dia menimbulkan suara 'klatak, klatak' yang khas sehingga disebut Sate Klathak.

Adalagi yang membuat Sate Klathak berbeda dengan yang lain, ini terletak pada porsi yang disajikan ke konsumen.
Satu porsi Sate Klathak hanya terdiri dari dua tusuk sate saja.

Meski demikian, ukuran potongan dagingnya yang besar-besar membuat satu porsi Sate Klathak sudah cukup sebagai lauk untuk sepiring nasi putih.
Sate Klathak memiliki tampilan yang menggiurkan yakni warna merah muda dan cokelat bercampir dengan sedikit bagian yang hitam karena gosong.
Jika kamu merasa rasa pedas dari Sate Klathak kurang nendang, bisa tambahkan irisan cabai atau sambal ke pelayan.
Tidak hanya menjual sate, Warung Sate Pak Pong juga menjual menu lain di antaranya tengkleng, tongseng, nasi goreng yang tentunya semuanya terbuat dari daging kambing.

Keunikan dan kelezatan Sate Klathak Pak Pong memang diakui oleh banyak wisatawan.
Meski terletak cukup jauh dari pusat kota Jogja, toh wisatawan yang datang ke Jogja pasti mampir ke warung ini.
Dari pusat Kota Jogja, kamu harus berjalan menuju terminal Giwangan di Jalan Lingkar Selatan.
Lurus saja ke selatan melewati Jalan Imogiri Timur hingga menemukan perempatan lampu merah di Kilometer 10.
Belok kanan ke arah barat.
Jalan pelan-pelan saja karena sebentar lagi akan tiba di warung ini sambil tengok ke sisi kanan jalan, ya.
Warung ini mudah dikenali dari jalan raya karena selalu ramai oleh konsumen, jadi kamu harus mengantri.
• Promo Spesial Ramadan dari Tiket.com, Dapatkan Diskon Menginap hingga Rp 1 Juta
• Kafe Kalpa Tree, Tempat Bukber di Bandung yang Instagramable
• Resto di Jogja Ini Sajikan Suasana Berbuka Puasa dengan Hamparan Sawah Hijau
• Daftar Menu Buka Puasa di 7 Negara Mayoritas Muslim di Dunia
(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)