Breaking News:

Wisata Kopi Kampung Lego, Tawarkan Cara Baru Menikmati Kopi Asli Banyuwangi

Banyuwangi merupakan kota yang terkenal dengan sebutan Kota Kopi atau The City of Coffee pertama di Indonesia.

instagram/watashifitriainur
Kopi Kampung Lego asli Banyuwangi 

TRIBUNTRAVEL.COM - Banyuwangi merupakan kota yang terkenal dengan sebutan Kota Kopi atau The City of Coffee pertama di Indonesia.

Sebagai kota Kopi, Banyuwangi pun punya slogan 'sekali Seduh, Kita Bersaudara'.

Ini menunjukkan bahwa kehangatan secangkir kopi mampu menjadi perekat kebersamaan, meskipun satu sama lain tidak saling mengenal sebelumnya.

Nah, buat kamu yang sedang berlibur atau berkunjung ke Banyuwangi tak ada salahnya untuk mengunjungi Wisata Kopi Kampung Lego.

Nama 'Lego' berasal dari Lerek Gombengsari ini menjadi nama wisata kopi di Banyuwangi yang menawarkan cara baru bagi kamu yang ingin menikmati kopi asli Banyuwangi.

Tonton juga: 

Lokasi wisata ini terletak di Lingkungan Lerek, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro.

Kebun Kopi di Kampung Lego ini luasnya mencapai sekitar 400 hektar, dengan rata-rata setiap petani memiliki satu hingga lima hektar dan produksi kopi hingga 1.5 ton per hektar.

Dibalik Mewahnya Kapal Pesiar, Ternyata Ada Sebuah Ruangan Khusus untuk Simpan Mayat

Sambut Musim Haji 2019, Garuda Indonesia Siapkan Penerbangan 14 Pesawat Berbadan Lebar

9 Julukan Kota Banyuwangi, Mulai dari Kota Pisang hingga Kota Kopi

5 Tips Memilih Cincin Pernikahan, Sesuaikan Desain Cincin dengan Kepribadianmu

Ada enam varian kopi yang dijual di Kampung Lego di antaranya kopi luwak, kopi lanang, kopi arabika, kopi robusta, kopi leberica, dan house blend (campuran arabika dan robusta).

Di sini pengunjung tidak hanya bisa menikmati kopi saja, melainkan mereka juga bisa melihat dan ikut membuat kopi mulai dari tracking kebun kopi, melihat petik kopi, pemrosesan biji kopi secara tradisional, hingga minum kopi dan menyantap kuliner dan buah lokal khas Gombengsari.

2 dari 3 halaman

Jadi setelah dipetik, kopi kemudian dijemur selama kurang lebih tiga hari.

Hal itu demi mengurangi kadar air di dalamnya sehingga proses roasting bisa lebih cepat dan rasa lebih nikmat.

Proses selanjutnya adalah penggilingan yang menggunakan mesin giling sederhana.

Dan dari proses penggilingan akan dihasilkan kulit bekas kopi.

Nah, kulit bekas kopi ini nantinya dimanfaatkan ulang sebagai pupuk organik dicampur dengan kotoran kambing yang banyak dimiliki warga desa di sini.

Setelah itu, kopi siap dipanggang.

Caranya masih tradisional, yakni dipanggang di atas wajan tanah liat dengan tungku perapian dari kayu.

Perlu kesabaran, ketekunan, teliti, dan tenaga yang cukup untuk menyanggrai (menggoreng tanpa minyak) kopi hingga matang.

Setidaknya selama 40 menit kopi tersebut harus terus diaduk di atas perapian sampai berwarna cokelat dan matang merata.

Barulah kemudian kopi ditumbuk dengan cara tradisional, dan akhirnya bisa diseduh dan dinikmati.

3 dari 3 halaman

Bagaimana kamu tertarik untuk mengunjungi wisata kopi Kampung Lego ini?

Panduan Kuliner di Banyuwangi: Ini Pilihan Menu untuk Makan Pagi, Siang dan Malam

Ini Cara Daftar Angkutan Wisata Gratis di Banyuwangi, Bisa Pilih Destinasi yang Paling Disuka

7 Manfaat Mengonsumsi Buah Aprikot Bagi Kesehatan Tubuh, Termasuk Mencegah Penuaan Dini

6 Rekomendasi Ayam Geprek Enak di Solo, Cicipi Ayam Geprek Mozzarella dan Indomie

5 Tempat Ngopi di Kawasan Buah Batu Bandung, Hanya Butuh 30 Detik Kopi Disiapkan

Panduan Transportasi Backpackeran ke Bali dari Jakarta dengan Bujet Kurang dari Rp 200 Ribu

6 Tips Hemat Berpetualang ke Bali ala Backpacker, Pilih Perjalanan via Darat

(TribunTravel.com/ Ratna Widyawati)

Selanjutnya
Sumber: Tribun Travel
Tags:
BanyuwangiWisata Kopi Kampung Lego Persewangi Banyuwangi Banyuwangi Park Kupat Lodoh Sego Cawuk Suku Osing
BeritaTerkait
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved